Tampilkan postingan dengan label G20. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label G20. Tampilkan semua postingan

Kamis, 20 Oktober 2022

1,452 Unit Kendaraan Ramah Lingkungan Dukung Penyelenggaraan KTT G20

201022, 05:38  – Menteri Sekretaris Negara Praktikno menyatakan gelara Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang akan menjadi momentum pengenalan kendaraan bermotor listrik di Indonesia.

Hal ini seiring pengunaan 1,452 unit kendaraan bermotor, mulai dari mobil, sepeda motor hingga bus yang digunakan menggunakn teknologi ramah lingkungan.

“Kebutuhan unit selama KTT G20 yang akan digunakan sebanyak 962 unit mobil listrik, 454 unit motor listrik dan 36 bus listrik, itu total yang akan kita gunakan,”kata Praktikno dalam acara serah terima kendaraan elektrifikasi berteknologi Battery Electric Vehicle (BEV) untuk kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20)

Mantan Rektor UGM ini mengatakan Kementerian Sekretariat Negara akan menyediakan sebanyak 830 unit kendaraan listrik yang dibantu oleh Kementerian Perhubungan, Polri, Paspampres, Kadin dan perusahaan swasta seperti Gojek untuk menyediakan kendaraan listrik selama pelaksaan KTT G20.

“Jadi, kita ingin memanfaatkan KTT G20 ini sebagai momentum menujukkan komitmen kita. Sekaligs, showcase untuk bagaimana kita mengelola energi menuju energi bersih,”kata Pratikno

Langkah ini diharapkan jadi cerminan wujud nyata Indonesia ke dunia dalam merespon perubahan iklim, menuju energi berkelanjutan dan net zero emission pada 2060 mendatang.

Pratikno juga katakan dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 2022, yang mendorong penggunaan kendaraan listrik oleh pemerintah pusat dan daerah akan mempercepat pengenalan dan transisi menuju energi bersih.

“Harapannya in akan menjadi momentum secara bertahap peralihan menuju energi baru dan terbarukan,”kata Pratikno.

“Saya sampaikan terima kasih kepada Toyota dan Pemerintah Jepang yang sudah mendukung Pemerintah Indonesia, mendukung penyelenggaraan Presidensi G20 dan mendukung transisi energi bersih,”katanya menambahkan.

Sebagai informasi, pada 9 Februari 2022 lalu, PT Toyota Astra-Motor dan Kementerian Sekretariat Negara juga telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama dalam menyiapkan 41 unit Toyota BZ4X untuk digunakan sebagai kendaraan Menteri di bidang lain, 82 unit Lexus UX300e sebagai kendaraan Delegasi KTT G20, dan 20 unit Lexus UX300e untuk kendaraan Panitia Nasional.

Ndu apresiasi dengan usaha pemerintah dalam mengawal isu perubahan iklim yang semakin menjadi ini, semoga acara di Bali sukses dan tidak menjadi hambatan karena ingin memamerkan sesuatu yang mungkin baru di Indonesia sehingga butuh perhatian lebih sehingga kita tidak malu dihadapan delegasi lain.

Kita tahu saat in sedang trend kendaaraan ramah lingkungan seperti kendaraan listrik tapi apakah sudah terpenuhi sarana penunjangnya di seluruh Indonesia misalnya listrik untuk mengaliri kendaraan tersebut dan juga stasiun pengisiannya apakah terjangkau misal setiap lima kilometer dan setiap kota /kabupaten ada stasiun pengisian ?

Apakah pasokan listrik negara kita cukup aman untuk aliri rumah tangga di Indonesia jangan sampai demi gengsi bahwa kita negara yang ramah lingkungan harus mengorbankan ratusan juta jiwa hidup dalam kegelapan ?

Hal seperti ini harus lebih diperhatikan dulu ketimbang urusan mobil listrik lah dan lainnya, benahi dulu daerah 3 T (tertinggal, terdepan, terluar) yang masih butuh perhatian sangat dari pemerintah dalam hal penunjang hidup mereka seperti listrik.

Kalau daerah 3 T ini difokuskan lebih dulu bukan seiring sejalan, karena kalau seiring sejalan ndut tidak yakin akan maksimal karena kita sudah bisa lihat yang sudah-sudah malah berantakan dan tidak terurus dan sudah seperti penyakit atau kebiasaan negeri ini.

Kalau 3 T ini sudah aman, barulah bicara kendaraan ramah lingkungan lah yang pake listrik lah atau yang lain, jangan sampai kita boleh maju dan tren namun rakyatnya masih tertinggal sangat jauh, apa kata dunia !

Kemudian perbaiki atau benahi tata kelolo seperti perlistrikan kita tahu bagaimana rakyat menjerit ketika ada isu biaya listrik naik, nah kalau memang mau bermain di sector kendaraan listrik yang benahi dulu dalam artian kemampuan listrik kita berapa banyak ketimbang listik mobil atau apakah seluruh rumah tangga teraliri listrik hingga ke daerah 3T

Jangan sampai yang ndut bilang tadi, demi gengsi ratusan juta jiwa harus hidup dalam kegelapan, speerti di kTT G20 ini, semua serba listrik apakah nantinya cukup dan lebih pasokan Bali dalam menjaga listik mereka sampai gelaran KTT G20 berakhir.

Jangan juga KTT G20 nya sukses dan dipuji dunia, namun di sisi lain ada jutaan warga Bali harus merasakan panasnya dunia ketika malam karena kegelapan dimatikan pasokan listrik rumah tangganya demi menjaga konsistensi listrik di KTT G20, tidak bisa dibayangkan kalau itu terjadi.

Ndut sich berharap dari sekarang, sedikit-demi sedikti mulai dibenahi tata Kelola kelistrikan negara ini kalau ingin benar-benar kita ingin segalanya ramah lingkungan, perbaiki sistem yang ada, layani terlebih dahulu rumah tangga dan industri.

Kalau itu sudah bisa dijalankan dan aman barulah kita bicara perubahan iklim dan kendaaran ramah lingkungan, selama itu belum bisa tidak elok lah kita melakukan itu, malu !

Kita nantikan saja gelaran KTT G20 dengan mobil ramah lingkungan yang khusus dibuat dan didatangkan ke Indonesia karena belum dirilis dan dipasarkan, semoga listri Bali tetap aman dari awal bulan November hingga gelaran KTT G20 berakhir dan tidak ada komplen mati listrik dari warga Bali.

Kamis, 25 Agustus 2022

Negara G20 Upayakan Vaksinasi Covid19 Diakui Secara Global

25822, 18:46 – Menteri Kesehatan negara-negara G20 telah nyatakan bahwa vaksinasi Covid19 harus diakui secara global, hal ini menyiratkan bahwa semua negara miliki akses yang adil dan setara terhadap vaksin covid19.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Health Working Group a.k.a. HWG ke-3 G20, Dr Lucia Rizkia Andalusia di Jakarta pada Rabu (24/8) sebagaimana ndut baca pada laman resmi kementerian kesehatan.

Lucia mengatakan demi mencapai perluasan vaksin yang merata, penting untuk memperkuat kapasitas penelitan dan pengembangan, mendiversifikas rantai pasokan dan tingkatkan kolaborasi antar negara dan antara pusat penelitian public.

Selain itu upaya lain yang perlu dukungan adalah organisasi internasional adalah perluasan manufaktur dan penelitian vaksin, terapeutik dan diagnostic a.k.a VTD secara global dengan tujuan untuk merespon kesiapsiagaan jika pandemic dapat terjadi di masa mendatang.

Lucia juga mengakui kesiapan Argentian, Brasil, india, Afrika Selatan, Saudi Arabia dan Turki bersama dengan Indonesia dengan mengajak negara-negara G20 lainnya dan organisasi internasional untuk bergabung dan berpartisipasi aktif dalam kemitraan ini.

Misi 100 hari kesiapsiagaan vaksin sangat penting, namun pihaknya membutuhkan misi berkelanjutan diluar 100 hari pertama tersebut.

Ndut apresasi dangan langkah apa yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini kementerian kesehatan dalam mencegah penanggulangan covid19 di antara negara-negara G20.

Apa yang dilakukan pemerintah dalam hal ini kementerian kesehatan sudah tepat perlunya kolaborasi dan kerja sama antara negara G20 dalam mengakui vaksin Covid19 secara global.

Karena bagaimana pun, pandemic ini pun dirasakan oleh seluruh dunia tanpa terkecuali Indonesia yang sampai hari ini masih ada penambahan 5,214 pasien dengan total 6,334,457 pasien.

Dengan adanya vaksin setidaknya bisa mengurangi atau menahan laju covid19 ini walaupun kita tahu covid19 ini sudah mengalami evolusi dan mulai membentuk sel baru, yang kita kenal seperti adanya Delta, kemudian omicron dan kabarnya sudah muncul lagi beberapa varian baru lagi.

Ndut sich berharap vaksin ini bisa secara merata didistribusikan ke negara-negara menengah terutama negara miskin di Afrika atau Asia tengah dan yang membutuhkan walau secara ekonomi tidak mampu membelinya, agar pandemic ini bisa segera usai dan kita bisa hidup normal kembali.

Kita nantikan saja bagaimana negara G20 dapat mengakui vaksin yang sudah di suntikkan ke ratusan juta warga dunia agar kegiatan ekonomi dan wisata bisa hidup kembali.


G20, Pemerintah dan Negara G20 Atur Penggunaan Antibiotik

25822, 18:00 – Resistensi antibiotic akibat mikroba atau anti microbial resistance a.k.a. AMR kini menjadi masalah kesehatan global yang diam-diam menjadi pandemic a.k.a. silent pandemic.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono dalam penutupan pertemuan Side Event AMR dalam rangkaian G20 pada Rabu (24/8) di Bali.

Wamen Dante mengatakan bahwa resistensi antibiotic akibat mikroba atau AMR dimana angka kematian akibat ini cukup tinggi sekitar 1,2 juta kematian karena antibiotik yang tidak mempan lagi terhadap infeksi tertentu.

Resistensi antibiotic akibar mikroba terjadi karena protocol pengobatan yang sembarangan, akibatnya infeksi pada pasien bertambah parah dan ini yang sebabkan angka kematian tinggi.

Indonesia sendiri menginisiasi pembahasan aturan penggunaan antibiotic dalam acara ini, lantaran Indonesia salah satu negara tropis dimana angka infeksinya tinggi, Pembahasan ini diperlukan untuk mengatur penggunaan antibiotik yang lebih rasional, sehingga kematian akibat kesalahan penggunaan antibiotik menjadi berkurang.

Selain itu, resistensi antibiotik akibat mikroba bisa berasal dari hewan dan tumbuhan. Wamenkes menyoroti pendekatan one health dalam merespons masalah tersebut.

Dikatakan Wamenkes, pandemi COVID-19 mengajarkan kita bahwa kegagalan dalam kesiapsiagaan akan mengakibatkan kegagalan di berbagai bidang. Hal yang sama berlaku untuk resistensi antimikroba. Kita harus bersiap secara kolektif untuk mencegah bencana akibat AMR.

Di tingkat nasional, Kementerian Kesehatan RI berkomitmen untuk bekerja sama dengan kementerian teknis lainnya dan secara bersamaan melakukan transformasi sistem kesehatan.

Wamenkes juga mengatakan bahwa pihaknya akan mempercepat upaya penanggulangan AMR terutama di Indonesia. Negara-negara G20 juga memiliki peran strategis untuk mendorong pencegahan dan pengendalian AMR yang berkelanjutan di tingkat nasional dan global.

Ndut apresiasi dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah terutama Kementerian Kesehatan dalam mengawal G20 terutama pada isu resistensi antibiotic yang ternyata cukup tinggi tingkat kematiannya.

Apakah itu resistensi antibiotic ? adalah sebuah kondisi ketika bakteri biang penyakit menjadi kebal dengan obat antibiotic, kenapa bisa karena ini adanya penyalahgunaan antibiotic tanpa ada resep dokter serta pemberian obat antibiotic sembarangan kepada manusia, hewan dan tumbuhan.

Jadi intinya, kalau anda menerima atau mendapatkan obat berupa antibiotic agar segera dihabiskan tanpa ditunda dan juga jangan sembarangan membeli antibiotic tanpa resp dokter karena itu berbahaya.

Namun ndut sering melihat ada beberapa toko obat atau apotek yang membebaskan masyarakat untuk membeli antibiotic tanpa resep dokter, padahal obat antibiotic ini kategori obat keras dengan label kalau tidak salah diberi warna merah.

Ndut sich berharap kedepannya, Kemkes, asosiasi apoteker, farmasi untuk menyusun pedoman untuk mewajibkan pembelian antibiotic dengan resep dokter dan mengatakan illegal bila mendapatkan antibiotic tanpa resep dokter, untuk mencegah resistensi antibiotic.

Kita nantikan saja langkah pemerintah dalam menghindari resistensi antibiotic agar tingkat kematian akibat ini dapat turun tidak meningkat lagi.


Senin, 11 Juli 2022

Tiongkok Apresiasi Langkah Indonesia Dalam Mendamaikan Russia-Ukraina

twitter.com/Menlu_RI
11722, 12:53 – Pemerintah Tiongkok apresiasi pemerintah Indonesia yang mengupayakan resolusi damai terhadap situasi yang terjadi di Ukraina.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok a.k.a. RRT Wang Yi bersama delagasi saat bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta pada hari ini.

Menurut Menlu Retno Marsudi dalam keterangannya sebagaimana ndut baca pada laman kepresidenan mengatakan dalam pertemuan itu juga dibahas berbagai isu bilateral antara lain komitmen kedua negara untuk terus tingkatkan hubungan bilateral yang saling menguntungkan.

Selain itu juga dibahas proyek prioritas antara kedua negara seperti kerja sama di bidang kesehatan, dan dorongan interaksi pihak swasta antara Indonesia dan RRT, termasuk menyelesaikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung

Menlu Retno jelaskan bahwa RRT juga apresiasi pertemuan Menteri Luar Negeri G20 yang digelar di Bali pada 8 Juli lalu dimana menurut RRT, pemerintah Indonesia mampu jalankan kepemimpinannya dengan baik dan bijak di tengah situasi dunia yang penuh tantangan.

Ndut ucapkan selamat datang kepada Menlu Tiongkok, Wang Yi di Indonesia, semoga anda dapat menikmati udara dan aura dari keramahtamahan rakyat Indonesia.

Ndut apresiasi dengan langkah apa yang dilakukan oleh Menlu Tiongkok dalam mengapresiasi Indonesia dalam segala hal, dan itu membuktikan bahwa dunia menerima apa yang dilakukan Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia.

Namun sayangnya dalam pertemuan ini tidak dibahas soal isu Laut Tiongkok Selatan yang semakin hari semakin tidak jelas dan Tiongkok pun semakin mengklaim dengan berlabuhnya kapal penjaga pantai mereka di sekitaran Kepulauan Natuna untuk kawal kapal nelayan tradisional mereka.

Kita tahu bahwa Tiongkok adalah mitra bisnis utama Indonesia setidaknya pada 2021 yang ndut pernah baca dimana perdagangan kedua belah pihak alami kenaikan yang siginifikan lebih dari 54 persen dengan nilai capai USD110 miliar.

Banyak produk Indonesia yang semakin lama semakin menjamur dan disukai oleh para penduduk Tiongkok, walau pun mungkin kita sering juga menggunakan produk Tiongkok yang nota bene adalah KW a.k.a. aspal namun tetap di sukai.

Ndut berharap isu Laut Tiongkok Selatan dapat segera diselesaikan agar tidak menjadi permasalahn yang pelik sehingga membuat kedua negara bersitegang terus, dan rakyat terutama nelayan dapat mencari ikan dengan tenang tanpa ada rasa takut lagi.

Dan juga proyek-proyek kedua negara bisa terselesaikan dengan tepat waktu seperti proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang sudah makan waktu hampir lima tahun lebih dengan target kabarnya Juni 2023 usai dan bisa digunakan.

Kita nantikan saja perkembangan dan kerja sama terbaru dari dua negara besar ini, dan semoga rakyat kedua negara dapat merasakan hasil dari kerja sama ini ke depannya…


Senin, 27 Juni 2022

Bahas Ancaman Krisis Pangan, Presiden Jokowi Bertemu Dengan PM India

twitter.com/Jokowi
27622, 22:15 – Di sela-sela KTT G7 di Elmau, Jerman, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan PM India, Narendra Modi

Sebagaimana ndut baca di laman kepresidenan, Presiden Jokowi dan PM Modi lakukan pertemuan bilateral dalam membahas upaya penguatan kerja sama di bidang pangan.

Dirinya pun meminta Menteri Perdagangan untuk segera berkomunikasi dnegan Menteri Perdagangan India terkait kerja sama perdagangan bahan pangan kedua negara.

Kedua pemimpin Asia ini pun membahas masalah situasi di Ukraina dimana Presiden kembali menyerukan pentingnya perang untuk dihentikan dan mengatakan senang kedua negara memiliki posisi yang sama untuk mendesak penyelesaian secara damai.

Di pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga sampaikan apresiasi atas dukungan kuat India terhadap Presidensi G20 Indonesia dimana juga akan mendukung negara Asia Tengah itu ketika menjabat Presidensi G20 tahun depan.

Ndut apresiasi dengan pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan PM Narendra Modi yang menghasilkan beberapa kesepakatan terutama dalam hal sector pangan dimana terancam krisis akibat perang.

Kita tahu kisruh Ukraina dan Rusia mengakibatkan semua sector pun berdampak salah satunya adalah pangan dan juga bahan bakar dimana produksi ekspor-impor terhalang karena Ukraina setahu ndut adalah negara penghasil gandum terbesar di dunia yang mengekspor ke beberapa negara salah satunya adalah Indonesia dan India.

Belum lagi soal isu pasokan gas yang selama ini negara-negara Eropa nikmati bakal akan dihentikan oleh Russia akibat kisruh ini yang membuat negara Eropa pun ketar-ketir dibayang-bayang ancaman musim dingin yang sangat berat nantinya.

Ndut berharap kisruh ini bisa berakhir dengan damai, dimana kabarnya Presiden Jokowi akan menuju Ukraina untuk berbicara dengan Presiden Ukraina Zelenskiiy dan juga akan berbicara dengan Presiden Putin di Moskwa semoga bisa damai karena inilah yang ditunggu oleh masyarakat dunia.

Kita nantikan saja perjalanan Presiden dalam pertemuan G7 dan misi perdamaian di Ukraina dan Russia agar dunia semakin damai dan adem tentram…


Bertemu Kanselir Jerman, Presiden Jokowi Bahas Kerja Sama Ekonomi

twitter.com/Jokowi
27622, 22:10 – Presiden Jokowi membahas kerja sama ekonomi dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di sela-sela KTT G7 di Elmau, Jerman.

Dalam pembicaraan tersebut, Presiden mengatakan bahwa Jerman – Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Eropa dan Asia Tenggara sangat besar apalagi sector energi baru dan terbarukan serta di sector industry teknologi tinggi.

Pada sector energi baru dan terbarukan, Presiden berharap Jerman bisa menjadi mitra dalam mengolah potensi 474 Giga Watt sumber energi baru dan terbarukan di Indonesia, selain itu juga Presiden apresiasi Green Infrastructure Initiative Jerman dengan komitmen pendanaan sebebsar EUR2,5 miliar selama 5 tahun.

Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo juga sampaikan apresiasi terhadap dukungan Jerman terhadap Presidensi Indonesia di G20 ditengah situasi dunia yang sangat komplek dan sulit serta berharap kedua negara tetap ingin menjadi G20 agar tetap dapat menjadi katalis pemulihan ekonomi.

Ndut apresiasi dengan pertemuan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dengan Kanselir Jerman dalam pertemuan G7 di Jerman, semoga di pertemuan ini ada hasil nyata bagi kedua negara.

Kita tahu tahun ini Indonesia – Jerman memasuki usia ke-70 hubungan diplomatic, dimana di tandai dengan kedatangan Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier ke Jakarta dan dilanjutkan dengan kedatangan Presiden Joko Widodo ke Jerman selain menghadiri pertemuan G7 dan pertemuan bilateral dengan beberapa pimpinan negara.

Banyak kerja sama yang terjalin saat kunjungan Presiden Steinmeier di Jakarta salah satunya rencana pembangunaan German Industrial Quarter yang nantinya menjadi basis produksi dan rantai pasok global.

Ndut berharap dengan kunjungan dan pembicaraan bilateral ini menjadi kenyataan untuk kemajuan kedua negara, dan juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta menjadi inspirasi serta inisiator bagi negara lain untuk dapat kerja sama dengan Indonesia di bidang yang sama atau membangun tempat sejenis di negaranya.

Kita nantikan saja kerja nyata hasil dari pertemuan ini bagi kedua negara semoga dapat menjanjikan dan menyejahterakan rakyat kedua negara dan mewujudkan dunia yang bersih serta dapat meredam perubahan iklim ke depannya.

Presiden Dorong Negara G7 Investasi Sektor Energi Bersih di Indonesia

27622, 19:48 – Presiden Joko Widodo mengajak negara-negara G7 untuk berkontribusi manfaatkan peluang investasi di sector energi bersih di Indonesia.

Sebagaimana ndut baca pada laman kepresidenan, hal ini disampaikan saat menghadiri KTT G7 sessi working lunch dengan topik perubahan iklim, energi dan kesehatan, di Elmau, Jerman

Presiden Jokowi katakan, bahwa potensi Indonesia sebagai contributor energi bersih, baik di dalam perut bumi, darat maupun laut sangat besar dan Indonesia butuhkan investasi besar dan teknologi rendah karbon untuk mendukung transisi menuju energi bersih yang cepat dan efektif.

Presiden juga katakan bahwa Indonesia butuhkan setidaknya USD25-30 miliar untuk transisi energi 8 tahun ke depan, karena transisi ini bisa dioptimalkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi, membuka peluang bisnis dan membuka lapangan kerja baru.

Presiden juga berharap ada dukungan semua negara G7 di Presidensi Indonesia di G20 dan sampai bertemu di Bali.

Ndut apresiasi dan mendukung apa yang dilakukan oleh Presiden saat tampil di G7 dengan meminta bantuan kepada negara anggota tersebut untuk berinvestasi di Indonesia dalam rangka menyelamatkan bumi dari perubahan iklim.

Kita tahu bumi saat ini tidak bersahabat lagi, dimana perubahan iklim semakin nyata dimana iklim selalu berubah-ubah tanpa siklus dan kita pun sebagai manusia pun terdampak dari perubahan ini salah satunya adalah suhu yang semakin panas.

Belum lagi pemakaian bahan bahar fosil dalam hal ini bensin semakin menggila sementara stok untuk memproduksinya semakin menipis ini pun menjadi kendala saat ini walau disiasati dengan kendaraan listrik namun itu pun belum semuanya bisa menerima dan mahal ongkos operasionalnya.

Ndut berharap permintaan Presiden Jokowi ini dapat dikabulkan dan berinvestasi di Indonesia oleh para pemimpin negara G7 agar perubahan iklim tidak semakin meluas dan juga membuka lowongan pekerjaan khususnya di Indonesia terutama pada industry mobil listrik terutama baterai lithium untuk mobil.

Kita nantikan permintaan Presiden Joko Widodo apakah di kabulkan atau tidak oleh para pemimpin negara G7, kita tunggu saja..


Selasa, 21 Juni 2022

WHO Apresiasi Kepemimpinan Indonesia di G20 dan Penanganan Covid19

21622, 18:37 – Indonesia mendapatkan apresiasi dari badan kesehatan dunia, WHO dalam kepemimpinaan di ajang G20.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam kunjungan kehormatan di Indonesia serta bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta pada hari ini.

Sebagaimana ndut baca pada laman kepresidenan, Dirjen Ghebreyesus tidak hanya mengapresiasi kepemimpinan Indonesia di G20 tapi juga apresiasi terhadap capaian negara ini dalam atasi pandemic covid19 di tanah air.

Karena menurut Dirjen Ghebreyesus, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pencapaian terbaik di bidang vaksinasi dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia

Selain itu, Dirjen Ghebreyesus menilai system kesehatan utama dan asuransi kesehatan wajib di Indonesia telah berjalan dengan baik, walaupun WHO mengatakan masih terus lakukan pengawasan terhadap pandemic covid19 meski covid19 di dunia sudah mulai stabil.

Ndut apresiasi dan setuju dengan apa yang diucapkan oleh Dirjen WHO saat berkunjung ke Indonesia dalam rangka pertemuan menteri kesehatan anggota G20 di Yogyakarta soal penanganan covid19 di Indonesia.

Kita tahu bagaimana pandemic ini membuat sejumlah orang sedikit menderita dan mencoba kehidupan baru seperti memakai masker, menjaga jarak demi mencegah masuknya virus ini ke dalam tubuh.

Dan kali ini, sudah masuki tiga tahun, covid19 kembali naik yang membuat warga dunia kembali memperketat protocol kesehatan walaupun sedikit sudah bosan namun mau tidak mau harus di jalankan.

Ndut berharap ke depannya terus ditingkatkan terutama dalam hal pelacakan testing untuk mengetahui seberapa banyak yang positif agar dapat tangani tentunya usaha ini tidak lepas dari kebersamaan dan gotong royong semua pihak.

Kita nantikan saja apakah apresiasi ini dapat tingkatkan kembali dalam menangani covid19 agar semakin landai, dan benar kita bisa hidup damai dengan covid19.


WHO Prediksi Adanya Gelombang Baru Covid19

21622, 13:00 – Disaat peringatan 61 tahun kelahiran Presiden RI, Joko Widodo dan 52 tahun wafatnya Presiden Indonesia pertama, Ir Soekarno, angka positif covid19 tembus di angka 1,600 pasien lebih.

Perhari ini pasien positif ada penambahan 1,678 pasien total 6,070,933 pasien, yang wafat bertambah 5 orang menjadi 156,700 orang, sedangkan yang sembuh bertambah 677 pasien menjadi 5,904,138 pasien.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mewanti adanya potensi kemunculan gelombang baru covid19, hal ini dikhawatirkan terjadi karena sejumlah pembatasan mulai dilonggarkan.

Hal ini disampaikan dalam rapat menteri kesehatan negara G20 di Yogyakarta, sebagaimana ndut baca pada laman detikhealth.

Dirjen Tedros juga tegaskan bahwa persepsi yang menganggap pandemic telah berakhir lantaran jumlah kasus positif covid19 yang menurun adalah persepsi yang salah, padahal trend kasus covid19 turun itu karena frekuensi pengujian yang menurun.

Dengan turunnya frekuensi pengujian ini membuat WHO khawatir bahwa kurangnya pengujian dan pengurutan ini butakan kita terhadap evolusi virus, oleh karena itu Dirjen Tedros ingatkan perlu menjadi pelajaran dari pandemic agar tidak terulang pada krisis lama yang mendominasi pemerintah atau media dunia.

Ndut apresiasi dengan apa yang dikatakan Dirjen WHO saat pandemic yang saat ini alami kelonggaran walaupun sekarang kembali naik yang terjadi di Indonesia satu pekan ini.

Kita tahu pandemic ini sudah masuki tahun ketiga yang tentunya pasang-surut dinamika di mana saat ini terjadi pelanggaran terutama tidak lagi gunakan masker kini naik kembali.

Apa yang dikatakan Dirjen Tedros ada benarnya, karena saat ini ada kenaikan dan juga virus pun berevolusi di tambah penurunan frekuensi pelacakan di kalangan masyarakat, membuat dunia kembali ketatkan aturan walau Sudah booster namun kembali kepada protocol kesehatan individu apakah sudah tepat atau belum.

Ndut berharap setiap negara termasuk Indonesia kembali tingkatkan system pelacakan dan testing suspek agar bisa ditekan kembali dan juga bagi yang belum vaksin agar segera vaksin untuk tekan penularan covid19.

Kita nantikan saja kinerja pemerintah dalam menekan kembali angka positif agar kembali landai, dan tentunya tetap jalankan protocol kesehatan terutama penggunaan masker.

Dan kepada dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang mengurusi pasien covid seperti supir ambulance, kalian luar biasa dan kalian adalah orang pilihan untuk kerja seperti ini, salute ! *hormat ala Jepang* #bloggerlawancovid19 #terserahIndonesia


Selasa, 07 Juni 2022

Perlunya Berbagai Data Untuk Perangi Pandemi

7622, 17:31 – Di tengah pandemic saat ini yang dibutuhkan semua negara adanya berbagi data agar dapat menekan pandemic dengan sedikit mungkin.

Hal inilah yang diusulkan dalam Health Working Group kedua yang berlangsung di Lombok, NTB dari 6-8 Juni 2022.

Sebagaimana ndut baca pada laman Kemkes, adanya berbagai data pandemic ini bertujuan untuk memberikan insentif bagi kesehatan masyarakat global yang kuat

Sebagai contoh dengan menggunakan platform berbagi data universal (model GISAID) memungkinkan semua negara G20 untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dan data, tidak hanya untuk pandemi saat ini, tetapi juga pada patogen global lainnya yang memiliki potensi pandemi di masa depan.

Terkait pandemi, persetujuan tersebut dapat berupa semua Lab di dunia bisa berbagi data patogen kalau ada pandemi berikutnya.

Sehingga kalau ada pandemi berikutnya di negara lain sudah ada mekanisme untuk melaporkan data genom sequence dari patogen yang diberikan dari negara tersebut. Genome itu bisa berupa virus, bakteri, parasite.

Seluruh negara anggota mendukung usulan ini dengan beberapa rekomendasi dan klarifikasi agar tidak terjadi duplikasi pada upaya global. Perlu lebih detail dalam hal aksesibilitas, benefit dan dampak bagi negara-negara.

Ndut apresiasi dengan apa yang diusulkan oleh pemerintah Indonesia di saat pandemic saat ini dimana yang harus dibutuhkan adalah dengan cara berbagi data demi menekan laju pandemic yang sekarang saat ini landai tidak naik lagi.

Kita tahu pandemic sudah masuki nyaris tiga tahun dan beberapa negara sudah landai termasuk Indonesia walaupun masih diliputi waspada akan naiknya angka positif lantaran sudah longgarnya pembatasan kegiatan.

Dengan adanya bertukarnya data ini setidaknya dapat menguntungkan negara karena bisa persiapkan lebih matang lagi agar virus tidak masuk dan bisa ditangkal sedini mungkin agar tidak bertambah parah.

Ndut berharap ini dapat segera di implementasikan nyata karena rakyat mungkin sudah bosan dengan situasi saat ini dimana diliputi ketakutan walau sekarang seakan bebas dari penyakit dengan abai akan protocol kesehatan, apalagi sector ekonomi yang mungkin saat ini sedang bergairah kembali, supaya pandemic tidak datang lagi karena sudah dipersiapkan matang oleh negara.

Kita nantikan saja perkembangannya, ndut pun setuju dengan usulan ini agar ke depannya negara dapat lebih memprotek kembali dan cepat mencegah masuknya virus dari luar dengan adanya berbagi data.

Sabtu, 04 Juni 2022

Indonesia Sampaikan Tiga Fokus Dalam Forum G20

4622, 13:00 – Disaat pembalap Selandia Baru, Mitch Evans dari Jaguar Racing juara Formula E di Jakarta E Prix untuk pertama kalinya, angka kematian akibat covid19 tembus 6 orang.

Perhari ini pasien positif ada penambahan 395 pasien total 6,056,412 pasien, yang wafat bertambah 6 orang menjadi 156,610 orang, sedangkan yang sembuh bertambah 258 pasien menjadi 5,896,548 pasien.

Indonesia sampaikan tiga focus dalam forum G20 health working grup yang kedua yang akan berlangsung di Lombok, NTB pada 6-8 Juni mendatang, hal ini disampaikan Jubir bidang kesehatan Presiden G20 indonesia, dr Siti Nadia Tarmizi, sebagaimana ndut baca pada laman detik.com.

Ketiga focus itu adalah pertama, bagaimana membangun ketahanan kesehatan global pasca pandemic, kedua, harmonisasi protocol kesehatan dunia salah satunya adalah harmonisasi vaksin covid19 dunia untuk mempermudah penanganan kesehatan dan syarat perjalanan.

Dan yang terakhir, memperkuat pusat-pusat manufaktur dan penelitian global dalam rangka persiapan pandemic kedepannya.

Ndut apresiasi dan mendukung apa yang diusulkan pemeirntah dalam forum G20 ditengah landainya covid19 dimana sesuai dengan motto Presidensi G20 indonesia recovery together and recover stronger.

Kita tahu setiap negara punya aturan dalam penanganan covid19 namun dengan usulan Indonesia terutama harmonisasi sertifikat covid19 agar satu suara dalam penanganan dan syarat perjalanan sehingga ekonomi, wisata dan kesehatan dapat berjalan beriringan.

Kita masih ingat bagaimana awal pandemic, ekonomi dan wisata terguncang hebat seperti Bali, Indonesia dan AS dengan Disney dimana terjadi pengurangan pegawai, penurunan pengunjung, belum lagi harga pangan serta peralatan medis yang meningkat dengan gila-gilaan.

Namun dengan landainya covid19 walaupun tetap waspada, kehidupan ekonomi dan wisata tahap demi tahap mulai membaik.

Dengan adanya harmonisasi sertfikat disaat meningkatkan kedatangan wisatawan serta tentunya meningkat pula pundi-pundi negara a.k.a. devisa negara terisi kembali.

Ndut sich berharap usulan ini dapat diterima dan syukur-syukur bisa dilaksanakan agar ke depannya ada patokan dasar bila terjadi pandemic agar tidak ada lagi ketimpangan antar negara.

Kita nantikan usulan Indonesia ini demi pulih dan sehatnya dunia dari covid19, serta berharap tidak ada pendemi lain agar dunia kembali tersenyum.

Dan kepada dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang mengurusi pasien covid seperti supir ambulance, kalian luar biasa dan kalian adalah orang pilihan untuk kerja seperti ini, salute ! *hormat ala Jepang* #bloggerlawancovid19 #terserahIndonesia


Sabtu, 14 Mei 2022

Presiden Dorong Kemitraan AS-ASEAN dalam Penanganan Perubahan Iklim

presidenri.go.id
14522, 03:00 – Presiden Jokowi dalam lawatan ke AS menyempatkan bertemu dengan Wakil Presiden AS, Kemala Haris dalam rangka KTT ASEAN-AS yang berlangsung di Departemen Luar Negeri AS, Washington DC pada Jumat (13/5) waktu setempat.

Sebagaimana ndut baca pada laman resmi Presiden, bersama dengan para pemimpin ASEAN, Presiden Joko Widodo sampaikan tiga poin penting terkait penanganan perubahan iklim.

Presiden mengatakan pembiayaan iklim harus terpenuhi, kerja sama transisi energi diperikuat dan investasi di ekonomi hijau harus tingkatkan.

Terkait dengan pembiayaan iklim, Presiden Jokowi dorong komitmen negara maju lainnya untuk penuhi semua komitmennya dalam pencapaian Nationally Determined Contributions a.k.a. NDC secara global.

Karena menurut Presiden pada periode 2000 hingga 2019 ASEAN hanya terima USD56 miliar atau sekitar 10 persen dari total dukungan pembiayaan iklim negara maju, dan itu sangat rendah untuk implementasi isu pembiyaan iklim yang sangat rendah hingga penghambat pancapaian NDC secara global.

Presiden juga katakan bahwa ASEAN berkomitmen meningkatkan proporsi energi baru terbarukan dari 14 persen di tahun 2018 menjadi 23 persen pada 2025 mendatang setidaknya membutuhkan USD 367 miliar pada sector energi bersih.

Presiden mencontohnya Indonesia dimana transisi energi 8 tahun ke depan masih membutuhkan USD30 miliar

Pada pertemuan tersebut, Presiden sampaikan potensi besar yang dimiliki Indonesia bila berbicara transisi energi yaitu potensi energi terbarukan sekitar 437 GW baik dari energi surya maupun panas bumi yang saat ini pemanfaatannya baru sekitar 0,3 persen dari total potensi.

Selain itu lanjut Presiden, Indonesia miliki potensi besar sebagai hub pengembangan ekosistem kendaraan listrik di kawasan yang dibutuhkan dalam waktu 5 tahun ke depan.

Untuk investasi ekonomi hijau, Presiden ungkpkan potensi peluang ekonomi yang besar dalam ekosistem ekonomi hijau karena itu membutuhkan mekanisme yang mempertemukan tidak hanya sector pemerintah namun juga dunia usaha.

Ndut mengapresiasi dengan apa yang dilakukan Presiden dalam forum KTT ASEAN-AS yang berlangsung di Washington DC, karena itulah yang terjadi saat ini..

Dimana energi fosil saat ini tengah bersiap menuju ke alam kematian dan harus segera mencari penggantinya dimana saat ini dunia tengah berlomba menciptakan sesuatu yang bisa dijadikan sebagai energi baru terbarukan mulai dari energi matahari dan masih banyak lagi.

Apa yang dikatakan oleh Jokowi benar adanya, tidak mudah untuk menciptakan energi terbarukan karena itu ujung-ujungnya harus mengeluarkan modal yang tidak sedikit untuk menciptakan energi terbarukan, dengan adanya komitmen dari negara maju dan berkembang kepada negara menuju maju agar berkesinambungan dan tidak timpang.

Menurut ndut investasi hijau itu sangatlah penting bagi dunia yang lebih indah dan maju agar semua orang bisa menikmatinya dengan sebagaimana mestinya dan dengan adanya kolaborasi antar negara bisa membuat dunia lebih cepat menerima perubahan dan dapat menanggulangi ketimpangan yang ada

Ndut berharap lewat KTT ASEAN-AS ini dapat melahirkan komitmen besar dalam memperbaiki dunia agar lebih hijau dan dapat bermanfaat bagi ratusan juta orang di dunia agar tidak ada lagi yang namanya menggunakan energi fossil

Kita nantikan saja hasil dari pertemuan Presiden Jokowi dan para pemimpin ASEAN dengan Wakil Presiden AS, Kamala Harris semoga ada hasil yang baik bagi kesinambungan dunia yang semakin hijau.

Kamis, 24 Maret 2022

Presiden Rusia Hadir di Forum G20

24322, 16:00 – Ditengah invasi Rusia ke Ukraina yang ditentang dunia, kabar mengejutkan datang dari Moskwa dimana Presiden Rusia, Vladimir Putin dikabarkan akan menghadiri Pertemuan KTT G20 yang akan berlangsung di Bali, Indonesia.

Sebagaimana ndut tonton dalam laman resmi youtube Kemlu, kepastian itu terungkap sebagaimana dilansir dari AP,  bahwa utusan Moskwa mengatakan bahwa Putin akan hadir dalam pertemuan tersebut dan menolak saran bahwa Rusia akan dikeluarkan dari kelompok G20.

Kemlu sebagai perpanjangan pemerintah mengatakan bahwa sebagai presidensi dan sesuai dengan presidensi sebelumnya adalah mengundang semua anggota G20 dan diplomasi Indonesia selalu didasarkan pada prinsip base on principal.

Sikap Indonesia pun sangat jelas dalam berbagai forum dan organisasi internasional selalu berpegang pada aturan presidensi termasuk pelaksanaan KTT G20 di Bali.

Dalam G20 ini akan berfokus pada penanganan krisis global yang belum bangkit dari pandemic covid19, khususnya negara berkembang yang masih sulit ekonomi sulit mencapai target.

Ndut mengapresiasi dengan apa yang dilakukan oleh Indonesia yang mengundang Rusia dalam forum G20 disaat banyak pihak yang menentangnya salah satunya adalah Australia.

Ndut melihat dengan hadirnya Putin di forum G20 bisa menjadikan semacam hak jawab Putin dalam menjawab berbagai persoalan dengan Ukraina sehingga informasi yang beredar dapat jelas duduk persoalannya.

Dalam forum G20 ini Indonesia jelas sekali dan bagus dalam mengusung penanganan krisis global lantara pandemic dan keluar dari pandemic agar ekonomi dapat berjalan kembali normal.

Kita tahu bagaimana dunia sedang menghadapi cobaan disaat pandemic covid19 yang belum jelas kapan berakhirnya bahkan saat ini sudah mulai berevolusi yang akibatnya banyak negara alami krisis segala hal termasuk pengangguran.

Ndut sich berharap dengan hadirnya Putin dapat menciptakan win-win solusition kedua negara yang berkonflik dan juga negara yang tengah terpuruk lantaran covid19 sehingga dapat kembali ekonomi dan daya serapnya normal sedia kala.

Kita nantikan kedatangan Putin yang menjadi orang paling ditentang seluruh dunia lantaran sikapnya terhadap Ukraina di forum G20 November mendatang, apakah kedatangannnya mampu meredakan tensi dari para pemimpin dunia yang hadir atau tidak, kita tunggu saja

Rabu, 01 Desember 2021

Indonesia Resmi Pegang Keketuaan G20

11221,  19.30  - Indonesia resmi memegang keketuaan atau presidensi Group of Twenty (G20) per 1 Desember 2021. Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa presidensi G20 merupakan sebuah kepercayaan dan kehormatan bagi Indonesia.

Hal tersebut diutarakan oleh Presiden Joko Widodo saat berpidato pada pembukaan presidensi G20 Indonesia sebagaimana ditayangkan pada YouTube Sekretariat Presiden,

Sejalan dengan hal tersebut maka presidensi G20 Indonesia akan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Presiden menjelaskan bahwa dalam presidensi G20 tersebut, Indonesia akan fokus untuk mengerjakan tiga hal.

Pertama, penanganan kesehatan yang inklusif. Kedua, transformasi berbasis digital. Ketiga, transisi menuju energi berkelanjutan.

Presiden juga ingin agar presidensi Indonesia pada G20 tidak sebatas seremonial belaka. Indonesia mendorong negara-negara G20 untuk melakukan aksi-aksi nyata dan terobosan-terobosan besar.

Presidensi Indonesia juga akan digunakan untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan negara-negara berkembang. Presiden menegaskan bahwa Indonesia berusaha membangun tata kelola dunia yang lebih adil.

Presiden juga meyakini bahwa kebersamaan adalah jawaban atas masa depan dengan semangat solidaritas. Untuk itu, Indonesia berupaya keras untuk menghasilkan inisiatif-inisiatif konkret untuk mendorong pemulihan situasi global agar segera pulih dan menjadi kuat.

Tidak lupa Presiden mengundang para delegasi untuk datang ke Indonesia untuk melihat keindahan alam Indonesia, untuk menyaksikan keragaman budaya Indonesia dan terutama keramahtamahan rakyat Indonesia.

Ndut apreasiasi dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam menjalani proses keketuaan G20 dimana Indonesia adalah negara berkembang pertama yang menjabat keketuaan G20.

Ini menjadi kebanggaan sendiri bagi Indonesia dalam berperan terhadap diplomasi internasional, karena mendapatkan kepercayaan dari negara-negara maju untuk maju sebagai ketua a.k.a. presidensi G20.

Ndut berharap dengan keketuaan Indonesia di G20 dapat berperan sentral dalam membawa isu tertentu seperti keberpihakkan terhadap negara-negara berkembang dan kecil seperti kesetaraan dalam perolehan vaksin yang merata, agar negara ini bisa bebas dari pandemic.

Kita nantikan kiprah Indonesia dalam menjadi keketuaan G20 mulai dari 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.

Kamis, 04 November 2021

Presiden Undang Putra Mahkota Abu Dhabi Di KTT G20 di Bali

41121,  00 :20  -  Presiden Joko Widodo berencana mengundang Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), untuk hadir sebagai tamu pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tahun 2022 mendatang saat Indonesia memegang presidensi G20.

Sebagaimana ndut baca pada laman resmi presiden,  hal tersebut diutarakan oleh Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Pangeran MBZ yang digelar di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, pada Rabu, 3 November 2021 waktu setempat.

Di hadapan Pangeran MBZ, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa presidensi G20 Indonesia tahun 2022 akan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Selama presidensi, Indonesia juga akan memberikan perhatian terhadap sejumlah isu yaitu digitalisasi dan transisi energi untuk memastikan ketersediaan teknologi bersih yang terjangkau bagi semua, keuangan inklusif khususnya bagi UMKM, perempuan, dan kelompok marginal, serta investasi untuk ekonomi hijau dan berkelanjutan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace menyampaikan bahwa Putra Mahkota menyambut baik undangan Presiden Joko Widodo tersebut.

Menlu juga menjelaskan bahwa pertemuan yang dilakukan antara kedua pemimpin berlangsung cukup lama, sekitar 2,5 jam. Selain soal G20, kedua pemimpin juga membahas berbagai macam isu termasuk masalah kerja sama di bidang energi terbarukan, pembangunan ibu kota baru, investasi, dan perdagangan.

Isu lain yang dibahas kedua pemimpin yakni mengenai travel corridor arrangement (TCA). Indonesia telah memiliki TCA dengan PEA sejak 29 Juli 2020 yang merupakan salah satu TCA pertama yang dimiliki Indonesia pada masa pandemi. Menurut Menlu, dengan adanya vaksin dan platform-platform perlindungan, maka TCA ini harus diperkuat.

Presiden Jokowi dan Putra Mahkota MBZ juga berkomitmen memperkuat kerja sama dan kemitraan dalam pembangunan ibu kota baru. Kedua pemimpin sepakat untuk menindaklanjuti secara intensif berupa pertemuan-pertemuan pada tingkat teknis.

Ndut apresiasi dengan apa yang dilakukan Presiden dengan mengundang putra mahkota Abu Dhabi ke KTT G20 yang kebetulan presidensinya tahun 2022 adalah Indonesia yang akan digelar di Bali.

Kita tahu hubungan Indonesia dan Uni Emirat Arab cukup harmonis bahkan di negara teluk tersebut ada nama jalan Joko Widodo yang berada kalau tidak salah melintasi KBRI Abu Dhabi, begitu juga dengan nama putra mahkota Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) diabadikan sebagai nama tol layang Cikampek.

Ndut berharap hubungan kedua negara ini cukup harmonis kedepannya dan membawa kesepakatan demi kemakmuran dan kesejahteraan kedua negara yang saling menguntungkan terutama di bidang ekonomi.

Kita nantikan bentuk kerjasama dan kedatangan putra mahkota Abu Dhabi ke Bali dalam rangka sebagai tamu Indonesia di forum KTT G20 mendatang.

Selasa, 02 November 2021

Gojek Dipuji Ratu Belanda

 21121,  11:30  - Nama startup transportasi Indonesia, Gojek di puji oleh Ratu Belanda, Ratu Maxima dalam acara KTT G20 di Italia.

Sebagaimana ndut baca di laman berita, Ratu Belanda, Maxima Zorreguieta Cerruti memuji startup ini saata berbicara sebagai Advokat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk keuangan Inklusif untuk Pembangunan a.k.a. UNSGSA.

Ratu Belanda ini menyebutkan Gojek adalah salah satu contoh bisnis inspiratif yang mampu berdayakan UMKM melalui transformasi digital.

Ratu Maxima juga katakan, bahwa Gojek sebagai perusahaan ride-hailing berbasis aplikasi mampu gunakan ekosistem digital untuk bantu UMKM lakukan digitalisai dalam aspek manajemen inventaris, pembayaran kredit, dan penjualan.

Digitalisasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi UMKM yang tertinggal dalam adopsi teknologi digital mengakibatkan hilangnya peluang.

Ndut pun kaget dengan apa yang diucapkan oleh Ratu Maxima dalam mengangkat peran Gojek sebagai contoh bisnis inspiratif yang berdayakan UMKM.

Kita tahu Gojek dan UMKM adalah saling menguntungkan dalam hal ekosistem ekonomi kecil apalagi saat ini ditengah pandemic.

Ndut berharap apa yang dilakukan Gojek ini dapat menginspirasi negara lain untuk mengikuti dalam hal membantu dan mengangkat UMKM dalam proses digitalisasi agar banyak negara terlepas dari krisis ini.

Kita nantikan kiprah Gojek selanjutnya dalam mengangkat UMKM dan terima kasih Ratu Maxima atas perhatiannya kepada peran Gojek Indonesia.

Senin, 01 November 2021

G20 Lahirkan Leaders Declaration

11121,  14:55  - KTT G20 yang diselenggarakan di Roma, Italia telah berakhir dan menghasilkan deklarasi dari para pemimpin anggota organisasi internasional itu.

Sebagaimana ndut baca dari laman infopublik, Leaders Declaration terdiri dari 61 paragraf yang mencakup 26 isu yang menggambarkan tantangan perekonomian dunia termasuk situasi pandemic dan apa yang dapat dilakukan bersama negara anggota G20

Selain tantang perekonomian, ada beberapa isu yang masuk dalam deklarasi antara lain energi, Kesehatan, perubahan iklim, ekonomi digital termasuk perjalanan internasional.

Dalam bidang Kesehatan contohnya Indonesai salah satu negara yang mengusulkan pembentukan joint health and finance task force untuk membantu pendanaan, penanganan Kesehatan di kala masa pendemi.

Pada isu energi Indonesia memasukkan prinsip Common but differentiated responsibilities a.k.a. CBDR walaupun ada perdebatan yang mendalam saat membahas pengurangan emisi karbon dan penetapan time frame menuju net zero emission.

Dalam konteks energi Indonesia tekankan pentingnya pemenuhan komitmen pembiayaan iklim dari negara maju untuk negara berkembang seperti komitmen pembiayaan iklim USD100 miliar dari negara maju untuk negara berkembang serta pembentukan digital economy working group.

Ndut ucapkan selamat kepada Indonesia yang per 1 Desember nanti akan jadi ketua Presidensi G20 ditahun 2022.

Apa yang dihasilkan oleh para pemimpin G20 adalah sangat tepat apalagi di saat pendemi ini semua negara mengalami krisis lintas sector terutama dibidang Kesehatan dan ekonomi dimana banyak sekali tempat usaha tutup dan pengangguran semakin meningkat.

Ndut berharap deklarasi ini dapat disepakati dan dijalankan di negaranya masing-masing dengan kolaborasi lintas sector dan negara dalam mencapai apa yang di deklarasikan terutama pada isu tertentu seperti perjalanan internasional mungkin sesama anggota G20 bebas visa kunjungan bagi rakyatnya.

Kita nantikan tindakan nyata daripada pemimpin G20 ini di negaranya dalam menjaga bumi ini tetap asri dan menghilangkan emisi karbon agar tidak punah dan senasib dengan dinosaurus, lantaran perubahan iklim yang semakin nyata

3 Upaya dalam Pemenuhan SDGs versi Jokowi

istimewa
11121, 05.35  - Sebagai payung besar bagi pemenuhan hak-hak pembangunan yang berkelanjutan (SDGs), target SDGs harus makin diperjuangkan pascapandemi COVID-19 ini.

Akibat pandemi, kemiskinan ekstrem dunia kembali meningkat dari yang semula diharapkan 7,5 persen di 2021, naik kembali ke 9,4 persen.

Dilansir dari laman presidenri.go.id, terganggunya rantai pasok global bukan hanya menggoyahkan kebutuhan industri, tetapi juga mengganggu stabilitas kebutuhan dasar, termasuk pangan, terutama di negara-negara berkembang.

Saat berpidato pada sesi KTT G20 yang membahas tentang pembangunan berkelanjutan di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu (31/10/2021). Presiden Joko Widodo mendorong agar negara-negara G20 melakukan sejumlah upaya untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SSGs.  

Upaya bersama tersebut yaitu pertama, menggalang solidaritas untuk membantu negara dan masyarakat yang paling rentan.

Menurut Presiden Jokowi, inisiatif debt service suspension serta tambahan alokasi SDR senilai USD650 miliar menjadi langkah penting untuk memberi ruang kebijakan bagi negara berpendapatan rendah dan menengah untuk berkonsentrasi melawan pandemi.

Kedua, memperkuat kemitraan global untuk membantu pendanaan dan akses teknologi bagi negara berkembang. Financing gap yang melebar dari USD2,5 triliun per tahun menjadi USD4,2 triliun per tahun, harus menjadi perhatian serius.  

Ketiga, meningkatkan kemampuan adaptasi dan ketangguhan terhadap guncangan dan ketidakpastian masa depan, terutama di sektor kesehatan, kapasitas fiskal, serta kapasitas perencanaan dan implementasi pembangunan.

Seperti diketauhi, PBB mencatat setidaknya 8 negara berada di tingkat risiko sangat tinggi dan 40 negara risiko tinggi bagi lost generation, terutama karena menurunnya kesempatan belajar dan lapangan pekerjaan. Menurut Presiden Jokowi, Indonesia telah mengembangkan kebijakan yang meningkatkan adaptasi sektor pendidikan dan memberikan perlindungan sosial bagi mereka yang paling rentan dan kehilangan pekerjaan.

Ndut apresiasi dengan Presiden yang sedari dulu concern dengan isu tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai bagian dari MDGs pada tahun 2009 lalu dimana sekarang ini mengancam negara ditambah pandemic.

Tujuan pembangunan berkelanjutan sendiri adalah program kelanjutan dari Millenium Development Goals yang telah habis pada 2015 lalu dan menciptakan SDGs yang akan berakhir pada 2030 mendatang dengan 17 tujuan salah satunya adalah pengentasan kemiskinan dan pelayanan Kesehatan yang memadai .

Ndut berharap Indonesia bisa konsisten dalam menjalankan SDGs ini dinegara atau memberikan contoh kepada negara lain agar program PBB sesuai target dan tidak molor lagi hingga ke tahun selanjutnya yang semakin parah.

Perlu adanya kerjsama antar negara dan lintas sector dalam pemenuhan kebijakan dari SDGs ini supaya rakyat sejahtera dan negara pun bisa Makmur dengan capaian yang Sudah disepakati oleh puluhan negara di markas besar PBB.

Kita nantikan wujud nyata dari SDGs dalam forum G20 dimana Indonesia sebagai ketua agar negara tengah maju dapat berkontribusi dalam hal pengentasan kemiskinan dan aksi lingkungan serta kesetaraan gender.


Indonesia Resmi Jabat Keketuaan G20

Kemlu.go.id

11121,  05.30 – Indonesia secara remsi meneruskan estafet keketuaan atau presidensi G20 dari Italia dan hal ini untuk pertama kalinya akan memegang presidensi G20 pada 2022 mendatang. 

Sebagaimana ndut baca pada laman info public, penyerahan presidensi tersebut dilakukan pada sesi penutupan KTT G20 Roma yang berlangsung di La Nuvola, Roma, Italia, pada Minggu (31/10/2021) waktu setempat.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi secara simbolis menyerahkan palu kepada Presiden Jokowi yang kemudian mengetukkan palu tersebut. Dalam intervensinya, Presiden Jokowi mengapresiasi Italia yang telah berhasil memegang presidensi G20 tahun 2021.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa presidensi G20 Indonesia akan mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia dengan tema besar “Recover Together, Recover Stronger”. Pertumbuhan yang inklusif, people-centered, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan, menjadi komitmen utama kepemimpinan Indonesia di G20.  

Pada kesempatan tersebut, Presiden secara langsung mengundang para pemimpin dunia yang hadir untuk melanjutkan diskusi pada KTT G20 di Indonesia yang rencananya digelar di Bali pada 30-31 Oktober 2022 yang akan dijamu di hamparan pantai Bali yang indah.

Pertama-tama ndut ucapkan selamat atas kehormatan Indonesia menjadi Presidensi G20 tahun 2022 mendatang yang akan dimulai pada 1 Desember mendatang.

Kita tahu G20 adalah organisasi internasional yang terdiri dari 20 negara maju di dunia ini dengan membawa sebuah issu penting yang tengah berkembang saat ini, kalau tahun ini mungkin menyoroti keuangan dunia ditengah pandemic.

Ndut berharap dengan keketuaan Indonesia di G20 dapat memberikan contoh kepada dunia bahwa Indonesia patut diperhitungkan dalam lintas sector terutama saat ini kabarnya Indonesia mengangkat keberadaan UMKM dan peran perempuan dalam membangun bangsa ditengah pandemic ini dalam isu G20 di Italia lalu.

Kita nantikan peran Indonesia dalam forum G20 semoga dapat menjadi role model bagi negara peserta untuk memajukan negaranya yang tengah dilanda krisis akibat pandemic covid19.


Minggu, 31 Oktober 2021

G20 Dorong Berdayakan UMKM dan Perempuan

311021,  07.00  - Bagi Indonesia UMKM adalah sendi utama perekonomian dimana negara ini miliki lebih dari 65 juta unit yang berkontribusi terhadap 61 persen perekonomian nasional, selain itu 64 persen pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat berpidato pada side event KTT G20 yang membahas UMKM dan bisnis perempuan, sebagaimana yang ndut baca pada laman infopublik.

Presiden juga mengatakan bahwa G20 harus terus mendorong penguatan peran UMKM dan perempuan melalui sejumlah kisah nyata.

 "Pertama, meningkatkan inklusi keuangan UMKM dan perempuan. Inklusi keuangan adalah prioritas Indonesia. Indeks keuangan inklusif kami telah mencapai 81 persen dan kami targetkan mencapai 90 persen di 2024," jelas Presiden Joko Widodo dalam acara yang digelar di La Nuvola, Roma, Italia.

Indonesia mengalokasikan USD17,8 miliar kredit usaha rakyat (KUR) dan lebih dari 2,4 juta pengusaha perempuan telah menerima bantuan ini.

Selain itu, Indonesia juga meluncurkan USD1,1 miliar bagi Program Produktif Usaha Mikro dan 63,5 persen di antaranya diterima pengusaha perempuan. Khusus untuk pengusaha perempuan mikro dan ultra-mikro, Indonesia mengembangkan skema pemodalan khusus yang disebut program Mekaar “Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera”

Presiden Jokowi memaparkan bahwa hingga saat ini, terdapat lebih dari 10,4 juta nasabah dengan total pembiayan USD1,48 miliar dan non performing loan yang sangat rendah, hanya 0,1 persen. Hal tersebut membuktikan kemampuan para pengusaha perempuan yang mumpuni dalam mengelola dana.

Aksi nyata kedua yakni mendukung transformasi ekonomi UMKM. Menurut Presiden Jokowi, digitalisasi adalah key enabler Lokapasar atau e-commerce menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia di masa pandemi dengan nilai yang akan mencapai USD24,8 miliar tahun ini.

"Selama pandemi, 8,4 juta UMKM Indonesia telah memasuki ekosistem digital, termasuk bagi 54 persen UMKM perempuan," tambahnya.

Jokowi juga menyebutkan keberpihakan G20 harus nyata bagi digitalisasi UMKM dan perempuan berupa pembangunan infrastruktur digital dan kerjasama teknologi, serta peningkatan literasi digital pelaku UMKM

Ndut apresiasi dengan pidato Jokowi pada sesi event KTT G20 yang mengangkat peran UMKM dan perempuan bagi Indonesia kepada dunia.

Kita tahu Indonesia ditahun 1998 lolos dari krisis ekonomi berkat keberadaan UMKM begitu juga saat ini ditengah pandemic jumlah UMKM pun meningkat walaupun ada juga yang tutup namun menghasilkan transaksi ekonomi yang lumayan terutama industry makanan dan minuman.

Ndut berharap dengan keketuaan Indonesia di forum G20 ini dapat mengangkat dan menginternasional UMKM dan perempuan Indonesia sebagai bukti nyata bahwa Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan ekonmi lewat UMKM.

Kita nantikan aksi nyata Indonesia sebagai keketuaan G20 dalam memberdayakan UMKM dan perempuan di arena internasional terutama anggota G20.