Senin, 27 Juni 2022

Presiden Dorong Negara G7 Investasi Sektor Energi Bersih di Indonesia

27622, 19:48 – Presiden Joko Widodo mengajak negara-negara G7 untuk berkontribusi manfaatkan peluang investasi di sector energi bersih di Indonesia.

Sebagaimana ndut baca pada laman kepresidenan, hal ini disampaikan saat menghadiri KTT G7 sessi working lunch dengan topik perubahan iklim, energi dan kesehatan, di Elmau, Jerman

Presiden Jokowi katakan, bahwa potensi Indonesia sebagai contributor energi bersih, baik di dalam perut bumi, darat maupun laut sangat besar dan Indonesia butuhkan investasi besar dan teknologi rendah karbon untuk mendukung transisi menuju energi bersih yang cepat dan efektif.

Presiden juga katakan bahwa Indonesia butuhkan setidaknya USD25-30 miliar untuk transisi energi 8 tahun ke depan, karena transisi ini bisa dioptimalkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi, membuka peluang bisnis dan membuka lapangan kerja baru.

Presiden juga berharap ada dukungan semua negara G7 di Presidensi Indonesia di G20 dan sampai bertemu di Bali.

Ndut apresiasi dan mendukung apa yang dilakukan oleh Presiden saat tampil di G7 dengan meminta bantuan kepada negara anggota tersebut untuk berinvestasi di Indonesia dalam rangka menyelamatkan bumi dari perubahan iklim.

Kita tahu bumi saat ini tidak bersahabat lagi, dimana perubahan iklim semakin nyata dimana iklim selalu berubah-ubah tanpa siklus dan kita pun sebagai manusia pun terdampak dari perubahan ini salah satunya adalah suhu yang semakin panas.

Belum lagi pemakaian bahan bahar fosil dalam hal ini bensin semakin menggila sementara stok untuk memproduksinya semakin menipis ini pun menjadi kendala saat ini walau disiasati dengan kendaraan listrik namun itu pun belum semuanya bisa menerima dan mahal ongkos operasionalnya.

Ndut berharap permintaan Presiden Jokowi ini dapat dikabulkan dan berinvestasi di Indonesia oleh para pemimpin negara G7 agar perubahan iklim tidak semakin meluas dan juga membuka lowongan pekerjaan khususnya di Indonesia terutama pada industry mobil listrik terutama baterai lithium untuk mobil.

Kita nantikan permintaan Presiden Joko Widodo apakah di kabulkan atau tidak oleh para pemimpin negara G7, kita tunggu saja..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar