21524, 18:10 – Dalam World Water Forum ke 10 menjadi diplomacy victory bagi Indonesia karena mampu hasilkan deklarasi tingkat menteri hingga investasi 113 proyek dengan anggaran USD 9,4 miliar.
Hal
ini disampaikan oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono kepada para pewarta, menatakan
bahwa concrete deliverable dari Worl Water Forum ini dan arahan bapak presiden
kalau ada konfrensi dunia apa saja yang harus didadpatkan.
Deklarasi
menteri yang baru saja disahkan ini telah tiga kali dibahas dan diikuti oleh 110
negara dan kemudian disahkan pada hari ini.
Menurut
menteri Basuki, ringkasan dari deklarasi ini dikategorikan oleh World Water
Council adalah diplomatic victory dari Indonesia karena inilah pertama kalinya
bisa mengumpulkan para menteri dari berbagai negara dan hasilkan deklarasi.
Di
deklarasi ini, Indonesia mengusung tiga prioritas utama kepada dunia, pertama
pendirian center of excellence untuk ketahanan air dan iklim untuk pengembanan
kapasitas knowledge sharing.
Selain
itu bisa digunakan untuk pemanfaatan kapasitas unggul sebagai negara kepulauan,
yang wajib menjadi garda ke depan untuk mendorongg inovasi pengelolaan air dan
sanitasi.
Dan
pentingnya menurut menteri yang sering disapa dengan Pak Bas ini mengatakan bahwa
Center of Excellence bukan hanya untuk warga Indonesia saja melainkan untuk negara
Asia Pasifik.
Kemudian
kedua, Indonesia mengangkat isu pengelolaan SDA secara terpadu dan pada pulau
pulau kecil, walaupun dikelilingi perairan yang luas Indonesia tetap perlukan
sistem kelola yang baik untuk atasi tantangan kualitas air bersih.
Ketiga,
Indonesia usulkan adanya hari danau sedunia sebagai bagian penting dalam
pengelolaan air.
Menurut
Menteri Basuki, Danau merupakan sumber pasokan yang hidupi manusia sekaligus
memiliki fungsi sosial dan ekonomi masyarakat. Peringatan hari danau sedunia
tidak sekedar simbolis melainkan kunci menjagga kelestarian danau di dunia.
Selain
deklarasi menteri yang mencapai adalah Indonesia lainnya adalah menyusun daftar
proyek terkait air.
Yang
menjadi andalam berbagai negara sebanyak 113 proyek senilai USD9,4 miliar yaitu
proyek percepatan penyediaan air minum bai 3 juta rumah tangga kemudian proyek
pengelolaan limbah domestic bagi 300 ribu rumah tangga.
Di
tempat yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani tekankan pentingnya kehadiran global
water fund karena adanya kebutuhan investasi yang begitu besar untuk air bersih
dan sanitasi.
Dikarenakan,
dana yang berasal dari pemerintah saja tidak akan cukup untuk membiayai semua
sehingga harus ada kepedulian dari tingkat lokal hingga dunia.
Menurut
Sri Mulyani di dalam level global tersebut banyak lembaga internasional seperti
World Bank, ADB, African Development Bank, European Investment Bank dan sebagaimana
memiliki portofolio yang berhubunan dengan air dan sanitasi.
Bahkan
menurut Sri Mulyani mengatakan bahwa teman teman Kemenkeu sudah bicara dengan
teman teman PUPR untuk kita dukung sepenuhnya untuk bagaimana bisa gagasan ini
terus diguliskan dan bisa didukung terutama lembaga yang memiliki resources
sangat besar dan nyata terutama sector private sector.
Karena
yang kita bicarakan adalah mengenai trillion of money dollar itu private sector
yang memilikinya. ***









