18822,
16:00 – Jauh dari tanah air, tidak menyurutkan para prajurit Indonesia yang
tergabung dalam Kontingen Garuda a.k.a. KONGA dalam melaksanakan peringatan HUT
RI ke-77.
https://pmpp-tni.mil.id/
Sebagaimana
ndut baca pada laman Pusat Pelatihan Misi Perdamaian a.k.a. PPMP, para prajurit
Konga United Nations Interim Force In Lebanon a.k.a. UNIFIL tahun 2022 yang
tengah bertugas di Lebanon menyempatkan untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-77
Republik Indonesia.
Bertempat
di Lapangan Soekarno, United Nations Post a.k.a. UNP 7-1 Aadshit Al Qusayr, Lebanon
Selatan pada 17 Agusutus waktu setempat.
Dalam
upacara tersebut, selaku inspektur upacara adalah Komanadan Kontingan Garuda
Kolonel Inf Fikri Ferdian, S.sos., M.M dimulai dengan pengibaran bendera Merah
Putih, pembacaan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan, lalu pembacaan UUD 1945
dan ditutup dengan doa sebagai rasa syukur atas perjuangan pahlawan yang
berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Upacara
ini sendiri libatkan kurang lebih 250 orang prajurit TNI terdiri dari 2 pasukan
setingkat kompi a.k.a. SSK, satu pleton gendering suling dan satu tim pengibar
bendera, dalam acara ini juga dihadiri oleh DCO Sector East Kolonel Inf Is Abul
Rasi, Komandan FHQSU Kolonel Arh Antonius Andre Wira serta Komandan Satgas dan
Staff Officer di bawah jajaran Kontingan Garuda UNIFIL 2022.
Pertama-tama
ndut ucapkan selamat ulang tahun kemderkaan Indonesia ke-77 kepada para prajurit
penjaga perdamaian yang tengah bertugas di Lebanon, jauh dari tanah air tetap
tunjukkan semangat patriotisme terhadap bangsa.
Kita
tahu Indonesia adalah salah satu penyumbang nomor 7 terbanyak di arena pasukan
penjaga perdamaian dengan kalau tidak salah lebih dari empat ribu personel
dikirim setiap tahun di setiap pos misi perdamaian sejak tahun 1957 di Mesir.
Indonesia
sendiri saat ini tengah menjalani misi perdamaian di berbagai misi yang
dirancang oleh PBB seperti UNIFIL di Lebanon, UNAMID (Darfur, Sudan), MINUSCA (Republik
Afrika Tengah), MONUSCO (Republik Demokratik Kongo), MINUSMA (Mali), MINURSO
(Sahara Barat), UNMISS (Sudan Selatan) dan UNISFA (Abyei, Sudan)
Dan
menariknya adalah Pasukan KONGA ini selalu mendapatkan tempat di hati masyarakat
setempat dan saat ini tidak ada laporan pasukan Indonesia yang melakukan
tindakan criminal seperti pelecehan dan kekerasan seksual di setiap penempatan
misi.
Ndut
berharap walaupun jauh dari Indonesia, tidak membuat rasa bangga, patriotisme
dan nasionalisme para prajurit luntur justru semakin bertambah, karena ini
adalah tugas mulia dan menjadi batu loncatan setelahnya, siapa tahu diantara
para prajurit ini lima-sepuluh tahun ke depan menjabat posisi strategis di
negara ini..
Kita nantikan kabar berita dari para pasukan misi perdamaian ini dalam menjaga negara penempatannya menuju damai dan demokrasi sesuai dengan amanat PBB dengan cara humanis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar