9524, 22:00 – Laga Playoff Olimpiade Paris 2024 hadirkan Timnas Indonesia melawan Guinea yang berakhir dengan kemenangan Guinea dengan skor 0-1.
Laga
playoof Olimpiade Paris 2024 antara Timnas Indonesia melawan Guinea berlangsung
di Stadion Pierre Pibarot, Clairefontaien en Yvelines, Paris, Kamis 9 Mei 2024.
Timnas
Indonesia langsung menekan lini belakang Guinea dalam mencari gol pembuka sejak
wasit Francois Letexier membuka laga.
Namum
pemain Guinea langsung rapatkan pertahanan membuat Jeam Kelly Sroyer gagal
berikan ancaman ke gawang Sylla Soumaila.
Guine
apun mencoba menekan pertahanan Timnas Indonesia dengan kali pertama
mendapatkan sepak pojok pada menit ke 4.
Namun
dapat digagalkan oleh para pemain Timnas Indonesia sehingga tidak ada gol yang
tercipta.
Pada
menit ke 7 Guinea sangat nyaman dalam memainkan bola dikarenakan para pemain
Timnas Indonesia serang kehilangan bola.
Situasi
ini membuat para pemain Timnas Indonesia tidak tinggal diam, sehingga mereka
mencoba tampil lebih agresif lagi.
Sayangnya
Timnas Indonesia harus tampil was was karena Muhammad Ferrari mendadpatkan
kartu kuning karena melanggar Camara Aguibou pada menit ke 8.
Pada
menit ke 14, Nathan Tjoe A On mencoba melakukan terobosan dan mampu berikan
umpan sangat matang kepada Witan Sulaeman.
Sayang
operan Nathan kepada Witan mampu dihalau pemain Guinea, sehingga Timnas Indonesia
gagal memberikan ancaman.
Pada
menit ke 18, Timnas Indonesia mendapatkan peluang ciamik dari Pratama Arhan
yang membawa bola hingga ke lini belakang Guinea. Sayang, tedangan Arhan masih
terlalu lemah hingga sangat mudah ditangkap Soumalia,
Pada
menit ke 21, terjadi insiden dimana Witan Sulaeman bertabrakan dengan Camara
Isiiaga yang menyebabkan kepala bagian sisi kanannya alami robek dan
mendapatkan penangan dari tim medis Timnas Indonesia.
Situasi
ini membuat Witan harus mendapatkan perawatan dan kepalanya pun akhirnya
diperban untuk menutup lukanya.
Laga
pun dilanjutkan dengan jual beli serangan yang terus dilakukan oleh Timnas Indonesia
maupun Guinea.
Namun
petaka terjadi bagi tim Indonesia ketika Witan Sulaeman mencoba membantu
pertahanan dirinya melanggara Bah Algassime di luar kotak penalti.
Namun
penglihatan wasit Fracois Letexier melihat Bah Algassime dilanggar di kotak penalti,
para pemain timnas Indonesia pun sempat mengajukan protes dan wasit Letexier
pun tidak bergeming dan langsung menunjuk titik putih.
Ilaix
Moriba yang menjadi eksekutor pun sukses menjalankan tugasnya membuat Ernando
Ari salah membaca arah bola, 0-1 untuk Guinea.
Tertinggal
0-1 membuat Timnas Indonesia semakin meningkatkan serangan, namun tidak ada gol
yang tercipta.
Hingga
tambahan waktu 6 menit berakhir dan wasit Francois Letexier meniupkan peluit
tanda berakhirnya babak pertama dengan kedudukan 0-1.
Lepas
dari kamar ganti, Timnas Indonesi mencoba menyamakan kedudukan, namun Komang Teguh
terlihat memegangi kakinya usai berduel dengan pemain Guinea sehingga
mendapatkan perawatan.
Dirinya
masih berusaha menjaga lini belakang Timnas Indonesia dengan sangat baik, namun
akhirnya Komang Teguh digantikan Alfreandra Dewangga pada menit ke 51.
Soumah
Mohamed mencoba berikan ancaman kepada Ernando Ari, namun bola langsung ditepis
oleh kiper Persebaya Surabaya tersebut.
Rafael
membuka ruang di sisi kanan ketika Witan menggiring bola dari sisi kiri hingga
ke jantung pertahanan Guinea.
Namun
umpan Witan ke Marselino masih mampu dihalau oleh pemain Guinea hingga hasilkan
sepak pojok. Kembali lagi Timnas Indonesia gagal sarangkan bola.
Peluang
cantik didapatkan Timnas Indonesia melalui sundulan Alfeandra Dewangga di menit
ke 60 usai menerima umpan silang dari Nathana Tjoe A On.
Namun
sundulannya masih tpis di sisi kiri gawang Sylla Soumaila, hingga belum mampu
samakan kedudukan.
Penglihatan
wasit Fracois Letexier pun berbeda dengan tayangan ulang dimana pada menit ke
74, Alfeandra Dewangga mencoba mengamankan bola dari Bah Algassime namun oleh
wasit Francois Letexier menjadi penalti.
Menurut
Letexier, Dewangga dinilai melanggara Bah hal ini membuat semua pemain Timnas Indonesia
melakukan protes termasuk sang pelatih Shin Tae yong
Dalam
tayangan ulang yang beredar, kaki Dewangga terlihat lebih dulu mengenai bola
baru kena kaki Bah yang membuat pemain Guinea tersebut terjatuh.
Namun
tiadanya VAR membuat wasit Fracois Letexier menunjuk titik putih membuat
situasi tidak menentu.
Wasit
Francois Letexier pun keluarkan kartu kuning hingga kartu merah kepada pelatih
Shin Tae yong yang diiringi oleh teriakan suporter Indonesia dengan kata kata
Uuuhhh..
Hingga
menit ke 77, penalti belum bisa dilakukan karena para pemain berkumpul di tepi
lapangan termasuk Shin Tae yong yang belum meninggalkan bangku cadangan dengan
teriakan namanya oleh para suporter Indonesia.
Usai
Shin Tae yong keluar dengan iringan namanya dielukan oleh para suporter
Indonesia barulah penalti dieksekusi oleh Bah dan keberuntungan Timnas Indonesia
berpihak dimana tendangan Bah mampu dibaca dan ditepis oleh Ernando Ari pada menit
ke 78.
Hingga
menit ke 85, Timnas Indonesia terus mencari cara untuk menjebol lini belakang
Guinea dalam menyamakan kedudukan namun belum ada gol yang tercipta.
Timnas
Indonesi terus tampil menyerang dengan masukkan Hokky Caraka gantikan Rafael
Struick di menit ke 89 namun tetap saja gagal.
Dengan
tambahan waktu 8 menit yang diberikan, serangan demi serang terus dilakukan
oleh Timnas Indonesia namun belum juga mampu samakan kedudukan.
Hingga
laga pun berakhir dan wasit Fracois Letexier meniupkan peluit tanda berakhirnya
laga kedudukan 0-1 untuk Guinea tidak berubah.
Dengan
hasil ini membuat harapan Timnas Indonesia untuk bermain di Olimpiade pertama
kali sejak tahun 1956 gagal terwujud karena kembali lagi dicurangi oleh wasit
dan keputusannya yang absurd, walau secara permainan Timnas Indonesia lebih
unggul dari Guinea. ***