Tampilkan postingan dengan label lain-lain. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lain-lain. Tampilkan semua postingan

Senin, 29 Januari 2024

Mengenal Lebih Dekat dengan Kebajoran Kota Setelit Batavia

instagram.com/komunitashistoria
29124, 21:00 – kembali lagi w melakukan jalan jalan bersama Komunitas Historia Indonesia dan kali ini akan mengeksplore tentang Kebajoran yang pernah menjadi Kota Satelit jaman Batavia.

W pun keluar rumah pukul 05.50 dikarenakan dari pukul 23.30 malam sudah turun hujan dan hujannya parah banget dach ditambah pukul 03.00 hujan turun lagi sampai w berangkat.

W pun tiba di Halte Masjid Agung pukul 06.53 dan melakukan perjalanan menuju Taman Mataram yang sedikit keliru, pikir w taman mataram yang ada tulisannya ternyata yang berada di dekat jalan besar.

Sesampainya disana ternyata ada beberapa peserta juga sedang menunggu panitia dan singkat cerita karena terjebak dengan hujan maka ka Arief pun datang pukul 08.00.

Setelah berbasa basi dan perkenalan sejenak, perjalanan dimulai dari Taman Mataram sendiri yang ternyata dulunya adalah SPBU atau Pom Bensin.

Kebayoraan sendiri berasal dari bahasa Betawi yang artinya Kebayuran yang artinya tempat penyimpanan kayu bayur, kayu bayur sendiri dianggap sangat kuat dan tahan terhadap serangan rayap.

Kebayoran sendiri sudah ada dalam peta tahun 1883, namun 1945 Hindia Belanda menjadikan Kabayoran sebagai Kota Satelit yang lengkap dengan pertokoan hingga pusat hiburan.

Ada macam blok yang menghiasi wilayah Keboyoran ini seperti Gereja GPIB Effatha yang terletak di Blok B, pasar Mayestik di Blok E

Bicara taman Mataram di sini ada patung kosmonout Soviet yang pernah menjadi manusia pertama di rungan angkasa selama 108 menit dan sekali mengelilingi orbit bumi pada 12 April 1961 dengan menggunakan Wahana Vostok 1 siapa kah dia ?

Beliau adalah Yuri Alekseyevich Gagarin, atas prestasi tersebut dirinya mendapatkan penghargaan tertinggi kelas II dari Ir Sukarno pada Juni tahun 1961.

Patung ini berdiri pada tahun 2021 dengan ditandatangani oleh tiga pejabat yaitu Gubernur DKI kala itu Anies Baswedan, Dubes Rusia H.E. Mrs Lyudmila Vorobieva dan H.E. Mr Mahendra Siregar selaku Wamenlu RI.

Patung Yuri Gagarin ini dibuat oleh A.D. Leonov pada 2019 dan terbuat dari bahan perunggu dengan berat 500 kg dan tinggi 282 cm.

Patung Yuri Gagarin ini dihibahkan pemerintah dan rakyat Federasi Rusia kepada Pemerintah dan rakyat Indonesia dalam rangkat 70 tahun hubungan diplomatic kedua negara dan juga rasa persahabatan kedua negara.

Usai dari taman Mataram, kami pun berjalan menyusri jalan dan berhenti pertama di komplek Masjid Agung Al Azhar

Siapa yang tidak kenal Masjid Agung Al Azhar ini, sejarahnya adalah bentuk inisiasi dari 14 tokoh partai Masyumi Baru.

Atas anjuran Menteri Sosial kala itu, Sjamsuddin Sutan Makmur, ke 14 tokoh partai Masyumi Baru ini mendirikan Yayasan Pesantren Islam yang akan menaungi masjid dan sekolah.

Pemerintah DKI Jakarta sendiri menghibahkan tanah yang sekarang menjadi komplek Masjid Agung Al Azhar seluar empat hektar di pinggiran Kabayoran Baru.

Menariknya, seorang ulama dan aktivis Islam Buya Hamka ikut sumbang saran agar sebuah masjid dibangun masjid dengan kantor terlebih dahulu ketimbang sekolah.

Alasan Buya Hamkah kala itu, agar Masjid tetap beraktivitas penuh termasuk kelas pendidikannya.

Dengan dasar itulah pada 19 November 1953 dimulailah pembangunan masjid dengan kantor dan ruang rapat hingga selesainya pada tahun 1958.

Setelah membangun masjid dan ruangan serta kantor barulah dibangun untuk pendidikan sekolah yang pertama adalah Taman Kanak Kanak (TK) pada 1967 hingga Universitas Al Azhar pada tahun 2000

Lalu Kenapa namanya Al Azhar, sebagai info yang w baca di berbagai sumber ini adalah pemberian dari Imam Besar Al Azhar Syekh Mahmud Syaltut dalam kunjungan kenegaraannya ke Indonesia.

Dirinya mengusulkan hal itu sebagai pengakuan atas peran dan ketokohan dari Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo a.k.a Buya Hamka.

Masjid Al Azhar ini pun sudah tercatat sebgaai cagar budaya lewat Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI Nomor PM 13/PW.007/MKP/05 dan juga SK Gubernur DKI Jakarta No. 475/1993

Di komplek ini terdapat puun korma namun tidak berbuah karena tidak cocok ditanam di wilayah lembab dan basah karena harus di wilayah kering.

Ada fakta sejarah dimana Buya Hamkah pernah ditangkap oleh aparat usai mengisi kegiatan ceramah di Masjid Al Azhar dengan tuduhan makar.

Usai dari Masjid Al Azhar kami pun beranjak keluar dan menuju depan Kantor ASEAN dimana dulunya bernama CSW atau yang sekarang dikenal sebgaai Cakra Selaras Wahana

CSW sendiri adalah Centrale Stichting Wederopbouw atau dikenal dengan CSW, sebuah Yayasan yang dibentuk oleh pemerintah Kotapraja pada 1 Juni 1948,

Yayasan ini bertugas sebagai pelaksana kota baru di Onderdistrict Kebajoran Ilir bersamaan dengan itu dimulai lah dengan pembangunan kota baru Kebajoran.

Usai terjadi pengakuan kedaulatan pada 27 Desember 1949, CSW berganti nama menjadi Jajaran Pemugaran Pusat.

Wilayah ini dirancang oleh H. Moh Soesilo pada tahun 1948 dimana Soesilo sendiri adalah murid Thomas Karsten, seorang arsitek Hindia Belanda yang ikut merancang kota Bandung, Malang dan Bogor pada masa penjajahan.

Konsepnya adalah Kota Taman dimana ruang terbuka hijau sebagai ruang milik publik mendapatkan perhatian khusus.

Kantor CSW ini dulunya berada di antara Kantor PLN, ASEAN dan Kejaksaan Agung yang sekarang menjadi Halte transit besar Transjakarta.

Lanjut ke pusatnya anak gaul Jakarta dan juga Jakarta Selatan saat ini apalagi kalo bukan M Bloc Space.

Tempat ini dulunya adalah gudang dari Perusahaan Uang Negara atau Peruri yang berdiri pada tahun 1955 terbengkalai dan bak rumah hantu pada 1995 Peruri pun berpindah ke Karawang.

Pada akhirnya di tanggal 26 September 2019 komplek ini berubah menjadi tempat ajang kreativitas anak muda.



Bangunan dari perumahan Peruri ini tetap dilestarikan walaupun kondisinya yang w lihat agak suram dan tidak terawat namun mungkin hal otentik itu kali ya yang dijual kepada wisatawan asing.

Pada bagian belakang terdapat mesin mesin yang dipakai oleh Peruri kala itu misalnya terdapat mesin penghitung uang koin, kemudian ada mesin potong kertas, timbangan.




Usai dari ruang museum ini terdapat auditorioum untuk menggelar acara kreativitas anak muda atau konser.

Konsep M Bloc ini diprakarsai oleh sejumlah anak muda seperti Handoko Hendroyono, Jacob Gatot Sura, Lance Mengong, Mario Sugianto, Wendi Putranto dan tentunya Musisi legendaris Glenn Fredly.

Bentuk bangunan tersebut yang ada di belakang tetap dijaga bahkan bentuk pemasangan batu batanya pun sangat berbeda dengan jaman sekarang.

Usai dari M Bloc Space kami pun berjalan sembari berhujan ria karena hujannya tidak mau berkompromi.

Kami pun masuk ke terminal paling legendaris di Jakarta yaitu terminal Blok M, namun sebelum masuk w melihat ada sebuah bus yang cukup w kenal yaitu bus pemain dari sebuah tim yang cukup dikenal di tanah Pulau Garam.

Tiada lain tiada bukan adalah bus tim Madura United yang terparkir di pintu masuk terminal Blok M, asusmsi w kalo ada bus tim berarti ada pemain Madura Unitednya donk tapi dimana mereka menginap ?

Apakah sedang menggelar latihan jelang pembukaan putaran kedua BRI Liga 1 ? mungkin saja.

Kembali ke terminal Blok M, adalah terminal kelas 2 di wilayah Jakarta dimana jaman dahulu terdapat Bus tingkat, Metromini dan Kopaja serta PPD hingga akhir masanya pada 2018.

Blok M sendiri adalah kawasan bisnis dan perbelanjaan yang terdapat di Kebayoran Baru dimana segala macam hal ada di wilayah ini, bahkan kalau pagi ada pasar subuh dan sore ada warung lesehan.

Blok M sendiri ternyata ada kepanjangan dari Bakal lokasi Mejeng. Bicara Blok M tidak lepas dari cerita cerita masa lalu yang alami masa keemasan pada tahun 80-90an.

Dimana lokasi ini menjadi tempat cabut para anak sekolah se jabodetabek, selain itu pernah menjadi pusat preman dan tukang palak hingga akhirnya diberantas karena dulu ada siswa polisi yang tengah kuliah di PTIK tewas ditikam preman Blok M.

Di basementnya terdapat pusat perbelanjaan dengan hiruk pikuk dan dentuman keras lagu lagu dari Dewa 19, PowerSlave atau Musisi rock luar negeri.

Namun kini nasibnya merana dimana hanya sebagian saja toko yang buka sisanya hanya meninggalkan senyap penuh kesepian dengan rolling door yang tertutup dan jalanan koridor yang sepi.

Usai dari Blok M, kami menyusuri jalan Melawai yang terkenal dengan julukan lintas melawai pada era 80-90an.

Di Melawai ini kami melihat dari Seberang restaurant KFC yang menampilkan menu jadoel ketika mereka baru buka pertama kali di Indonesia yaitu combo classic.

Kami pun masuk ke Melawai Plaza tempat pusat hiburan dan perbelanjaan dimana dulunya terdapa pusat penyewaan video player, kemudian baju kerja dan juga ada permainan kalo sekarang dikenal seperti timezone.

Sekarang Melawai Plaza menjadi pusat emas dan perhiasan di DKI Jakarta.

Karena hujan deras, perberhentian selanjutnya yang mesti kami datangi yaitu GPIB Effatha dan makam Ade Irma Suryani harus dihentikan.

Namun ka Arief menjelaskan bahwa Gereja Effatha didirikan oleh 14 keluarga dari Maluku yang juga mantan tentara KNIL atau Koninklijk Nederlands-Indische Leger.

Sehingga mau tidak mau mereka dan ke 69 tentara KNIL ini mengembangkan agama Kristen di Batavia.

GPIB Effatha sendiri berdiri pada 17 November 1985 dan berada di wilayah Melawai I/2 Jakarta Selatan

Nah berhubung kita sudah berhenti maka Ka Arief telah menghitung langkah kita sebanyak 2,98 km dengan habiskan 3,800 langkah dengan mengurangi kalori 1.280 cal.

Akhirnya kami berpisah, w bersama tim Ka Arief, Ka Erent, Ka Erin dan Ka Milana berteduh di KFC Melawai, sembari mencicipi menu jadoel khas mereka yaitu combo Classic

Dimulai pada pukul 11.00 hingga akhirnya kami berpisah di terminal Blok M pukul 15.00, w pun sampai rumah Pukul 17.00 WIB.

Bahkan sempat berphoto dulu sebelum berpisah

Itulah keseruan w bersama tim Komunitas Historia Indonesia belajar sejarah kota Kebajoran yang terkenal dengan Kota Satelit di jaman Hindia Belanda.

Untuk materi berdasarkan ucapan Ka Arief dan w pun sedikit menambahkan dengan riset ke sana kemari lewat mbah google.

Sampai jumpa di perjalanan w lainnya…..

Rabu, 10 Januari 2024

Bali, Destinasi Wisata Terpopuler Dunia 2024 Menurut Tripadvisor

10124, 18:00 – Bali kembali mendapatkan penghargaan atas pariwisatanya, kali ini menduduki peringkat teratas kategori Top Destination in The World 2024 menurut Tripadvisor pada Selasa 9 Januari 2024.

Ada 10 destinasi dari sembilan negara di dunia, dimana Bali berada di peringkat kedua dan menjadi satu satunya destinasi populer di Indonesia.

Sebagaimana dari laman resmi Tripadvisor, Bali disebut sebagai pulau surga Indonesia karena kekayaan alamnya.

Dikarenakan adanya sekumpulan Pantai dari utara hingga selatan pulau, memiliki pemandangan indah yang menarik

Selain itu, intimnya tradisi budaya dan agama masyakarat setempat yang didominasi oleh agama Hindu.

dari seni tari pun tidak kalah menarik dengan tarian tradisional, gamelan bali, dan kain tenun yang banyak dijumpai ketika upacara adat dan keagamaan.

Selain itu ada tempat wisata lainnya seperti Pasar Seni Sukawati, Pura Gunung Kawi dan deretan resort dan hotel mewah di Nusa Dua menjadi daya tarik tersendiri di Bali.

Hal ini bukan pertama kalinya diraih Bali, sebelumnya daerah ini masuk kategori yang ada sejak 2021 lalu, bahkan ungguli Pulau Ibiza di Spanyol pada 2021 lalu.

Bahkan  Bali disebut lebih terkenal daripada negara Indonesia. Bahkan promosi Bali sudah ada sejak tahun 1920 hingga 1930an yang termasuk era emas dunia pariwisata. ***

Kamis, 04 Januari 2024

13 Bom Di Jakarta Bukan Sekedar Teroris Biasa

4124, 17:00 – Pada hari ini w ada kesempatan untuk menonton pelem di Bioskop untuk pertama kali di tahun 2024.

Dan pelem yang w tonton adalah pelem karya Angga Dwimas Sasongko yang berjudul 13 Bom di Jakarta.

W pun sebelum berangkat nonton, selesaikan segala keperluan medis w karena dihari itu w harus melakukan terapi bersama Fisioterapis Anisa di RSCM karena adanya nyeri hebat dari maaf daerah pinggang sekitar pantat hingga ke paha depan hingga dengkul.

Usai dari RSCM w pun berangkat menuju Bekasi Cyber Park untuk menonton 13 Bom di Jakarta yang telah w survey sebelumnya lewat sosmed bagaimana pelem ini dibuat dan menurut w sangat rekomen dan wajib ditonton kalian semua.

Untungnya w menggunakan aplikasi dari CGV yang bertautan dengan GoPay sehingga membuat w semakin mudah dalam pembayaran.

Begitu nyampe di Bekasi Cyber Park ternyata belum buka dan w pun menunggu hingga pukul 11.30 karena w nyampe pukul 10.55.

Setelah kembali lagi dan buka w pun bertanya sana sini mengenai bagaimana sistem pertiketan kalau pakai aplikasi


W pun berkeliling sekitaran CGV untuk melihat pelem yang sedang tayang ternyata ada pelem tentang tukang antar galon a.k.a. Aquaman dan Layangan Putus.

Nah bicara layangan putus w agak heran dengan kelakuan para emak emak negeri ini ya, kok bisa bisanya nonton layangan putus yang bercerita tentang perselingkuhan bersama dengan sang anak dimana di bawah umur lagi.

Tragisnya lagi petugas CGV pun tidak ada yang menegur dan memberikan penjelasan mengenai soal batasan umur dalam menonton.

Padahal di setiap tayangan pelem sebelum mulai ditayakan ada pesan dari Ketua Lembaga Sensor Film yang mengimbau agar menonton sesuai dengan umur tapi ya itulah Indonesia dan the power of emak emak !

Asik keliling dan heran melihat para emak emak ini membawa bocahnya, ternyata waktu menunjukkan pukul 12.20 dan w pun masuk ke Auditorium 1 tempat dimana pelem 13 Bom Di Jakarta diputar.

W pun duduk di A10, kenapa w milih belakang karena dibelakang paling asik untuk melihat lebih detail dari pelem tersebut dan juga bisa melihat kelakuan minus dari para penonton yang ada di bangku bawah yang cukup kreatif aksinya huahahaha…

Pukul 12.35 pun pelem ditayangkan dengan dibuka dua adegan dimana adegan satu menampilkan Oscar diperankan oleh Chicco Kurniawan dan William (Ardhito Pramono) baru saja mendapatkan investor untuk toko jual beli kripto mereka sebesar USD100 juta.

Sementara adegan kedua adalah iring iringan mobil uang yang kemudian dibom dengan RPG oleh Arok atau Ismail Gani yang diperankan oleh Rio Dewanto membuat mobil uang tersebut terbaik dengan roda di atas.

Selanjutnya ada adegan perang kota dimana kelompok Arok baku tembak dengan para personel pengiring uang negara.

Dan para personel pengiring mobil uang tersebut tewas semua dan barulah pelem ini bercerita.

Inti dari pelem ini adalah ini bukan aksi teroris berbasis agama melainkan ekonomi dengan latar belakang dari aksi para teroris ini.

Dimana kelompok teroris yang dipimpin Arok atau Ismail Gani adalah mantan personel militer khusus yang kehilangan istri dan anaknya karena bunuh diri akibat menjadi korban dari nasabah simpan simpan Dana Surya.

Ada lagi Waluyo yang diperankan oleh Muhamaad Khan yang harus kehilangan rumah karena telat membayar KPR selama 3 bulan.

Ada 13 bom yang dipersiapkan mulai dari sarana transporatasi publik dan pusat ekonimi pun mereka jadikan target untuk mematikan ekonomi negara dan membuat ketakutan.

Walau akhirnya rencana mereka dihancurkan oleh salah satu anggotanya yang tidak suka dengan rencana yang berubah ubah oleh Arok

Hingga akhirnya target selanjutnya adalah markas Kontra teroris itu sendiri lewat serangan IT yang telah disusupi oleh salah satu anggota keluarga dari Arok yang menjadi anggota dari badan kontra teroris tersebut.

Pelem ini pun penuh dengan adegan kekerasan tidak jauh berbeda dengan pelem Mafia yang diganggu ketika akan makan mie goreng dengan kedatangan pasukan khusus yang dimainkan oleh Iko Uwais apalagi kalau bukan The Raid.

Selain adegan adu strategi dalam menguasai lokasi pertempuran di pelem ini juga diwarnai aksi perkelahian hingga salah satu dari para pemimpin ini tidak berdaya.

Intinya kalau kalian yang punya minat pelem mengenai militer atau berbau bau dar der dor atau IT wajib tonton pelem ini bagaimana sangat relate dengan kehidupan saat ini seperti Bitcoin, malware dan lainnya.

Dan ini juga terinspirasi dari kisah nyata di Tahun 2016 dimana terjadi insiden di areal Sarinah Thamrin yang heboh hingga tewaskan puluhan jiwa.

Dan satu hal lagi semua senjata yang digunakan dalam pelem ini adalah beneran bukan dummy atau air soft gun ya dan pelurunya pun hampa dimana pelem ini habiskan sekitar 3,800 lebih peluru hampa ditambah teknologi CGI.

Selain itu bicara theme song dari pelem ini dikerjakan oleh composer Abel Huray yang kabarnya dikerjakan di Macedonia untuk scoringnya dan lagu Merintih Perih dari Sore menjadi OST dari pelem ini.

Jadi jangan lupa nonton 13 Bom di Jakarta kalo pengen nonton pelem yang beda dari yang lain sebelum dibungkus…

Selamat menonton…

Rabu, 03 Januari 2024

Pulau Sumba Destinasi Terbaik untuk Dikunjungi 2024 Versi CNN

3124, 11:15 – Salah satu kepualauan di Indonesia menjadi salah satu destinasi terbaik untuk dikunjungi pada tahun 2024 ini.

Adalah Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur yang menurut CNN sebagai destinasi terbaik untuk dikunjungi tahun 2024 ini dan berada di peringkat teratas.

Hal ini berdasarkan rilisan CNN travel pada Selasa 2 Januari 2024, selain ada Sumba ada 24 tempat yang wajib dikunjungi selain Asian hingga Eropa.

Disadur dari berbagai sumber, Pulau Sumba sendiri memiliki luar 10.710 km2 dengan titik tertinggi berupa Gunung Wanggameti di ketinggian 1.225 mdpl.

Ada empat kabupaten di Pulau Sumba yaitu Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Tengah, Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya.

Pulau Sumba sendiri memiliki daya tarik untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara dengan wisata alamnnya yang didominasi oleh padang rumput yang luas dan juga pantai yang tidak kalah indahnya.

Kenapa CNN mengganjarnya dengan peringkat pertama dikarenakan Pulau Sumba sebagai destinasi wisata alternatif selain Bali untuk menjelajahi desa terpencil dan hutam hingga berselancar di berbagai pantai.

Selain wisata alternatif, dari segi transportasi dan waktu hanya berjarak satu jam dari Bali.

Wisatawan bisa berangkat dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali ke Bandara Tambolaka di Kabupaten Sumbawa Barat Dayaa atau mendarat di Bandara El Tari Kupang.

Ada beberapa wisata menarik yang disajikan di Pulau Sumba yaitu Waikelo Sawah, Pantasi Marosi, Pantai Kita Mananga Aba, Air Terjun Lapopu dan Bukit Lendongara.

Nihi Sumbar, resor eksklusif di Pulau Sumba juga menarik perhatian wisatawan yang menginap di sini.

Resor berusia lebih dari tahun 10 tahun itu telah berkali kali menangkan kategori hotel terbaik dari berbagai sumber.

Resor ini berlokasi di pesisi pantai Selatan dengan beragam fasilitas dalam ruangan yang menarik wisatawan, hingga berkegiatan berkuda untuk tamu.

Sekedar informasi saja, nama Pulau Sumba mulai muncul pada abad ke 14 dalam masa Kerajaan Majapahit.

Sebelumnya pulau ini dikenal dengan nama pulau Cendana, pulau Sumba, Pulau Subao, pulai Sandelwood, dan pulau Humba oleh para penjelajah yang berasal dari Eropa.

Yang menarik adalah Pulau Sumba masih merawat tradisi megalitikum, tradisi dahulu kala dari zaman batu besar.

Sebab masyarakatnya masih menggunakan peralatan rumah tangga dari batu berukuran sangat besar.

Selain peralatan dari batu berukuran besar, pulau ini juga memiliki kuburan megalitikum sehingga dikenal dengan negeri 1.000 Megalitik. ***

Sabtu, 30 Desember 2023

Ngebolang di Jatinegara

301223, 20:00 – Kembali lagi w melakukan perjalanan sejarah kali ini bersama teman teman dari Timegap.id.

W pun dari rumah berangkat pukul 06.10 untuk ke Stasiun Bekasi tidak butuh waktu lama untuk menunggu kereta w pun berangkat dengan menggunakan kereta dengan jurusan Kampung Bandan via Senen.

Dan tibalah di Stasiun Jatinegara pukul 06.58 sementara waktu bertemu di titik kumpul pukul 08.30 WIB

Akhirnya w pun menunggu di tempat menunggu untuk kereta jarak jauh hingga pukul 07.45 WIB kemudian untuk menunggu teman teman lainnya w pun berkeliling di Stasiun Jatinegara.

Akhirnya di pukul 08.30 WIB w akhirnya bertemua dengan mbak Yuli selaku tour guide dari Timegap.id

Setelah menunggu peserta lainnya yang kesemuanya adalah perempuan dan w sendiri adalah satu satunya laki laki.

Kami pun berjalan di samping Stasiun Jatinegara, mbak Yuli pun menceritakan sejarah dari Stasiun Jatinegara.


Kenapa namanya Jatinegara ? karena dulunya adalah hutan Jati dan Jatinegara ini sudah digunakan sejak Pangeran Jayakarta yang berarti negara yang sejati yang sudah lebih dulu mendirikan perkampungan Jatinegara Kaum usai Belanda hancurkan Keraton Sunda Kelapa.

Stasiun Jatinegara sendiri berdiri pada 5 Maret 1887 dan mulai pembangunan oleh perancang Snuyf.

Menarik dari Stasiun Jatinegara ini adalah pembangunan peronnya menggunakan rangka atap baja yang didatangkan langsung dari Belanda kecuali Stasiun Manggarai yang menggunakan Pohon Jati.

Namun sempat tekendala karena pecahnya Perang Dunia II sehingga Belanda tidak lagi mengimpor Baja karena Baja ini digunakan untuk membuat Panser dan perangkat perang lainnya.

Stasiun ini dibuat besar sebagai persinggahan kereta api menuju Bandung dengan harapan penumpang dari Weltervreden yang saat ini kita kenal Pasar Baru, Thamrin, Medan Merdeka kala itu memilih stasiun ini daripada Stasiun Kemayoran

Stasiun Jatinegara ini menjadi stasiun penghubung yang penting sebagai rangkaian baru ke Stasiun Weltervreden dan jalur yang ada ke Tanjung Priok melalui Pasar Senen.

Salah satu kemajuan dari Belanda membuat Stasiun kereta ini adalah tidak ingin membuat kemacetan dan dibangunlah sebuah jembatan yang kini ada di Matraman yang berdiri pada tahun 1900an.

Sebelum melangkah menunju perberhentian selanjutnya, kami pun dibagikan satu persatu produk Bali Nougat dan berphoto bersama dengan produk tersebut.

Lepas dari Stasiun Jatinegara, kami pun bergeser ke Taman Benyamin Sueb yang dahulunya adalah bekas Markas Kodim 0505 Bekasi.

Namun sebelum dijadikan markas kodim adalah bekas kantor bupati jaman penjajahan Belanda pada 1939-1942, kemudian dikuasai Jepang dari tahun 1945-1949.

Dan baru digunakan sebagai markas Kodim pada tahun 1953 di atas luas tanah sekitar 1.800 m2 ini.

Konon, ada cerita di tahun 1998 ketika sedang terjadi pergolakan di kalangan mahasiswa yang menuntut Soeharto mundur, sejumlah mahasiswa diperiksa di tempat ini dan tidak pernah lagi keluar dari kantor Kodim hingga detik ini.

Taman Benyamin Sueb sendiri berdiri dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu Anies Baswedan pada 9 Agustus 2018.

Sebelum masuk ke dalam, kita disambut dengan sepasang patung Ondel Ondel dimana melambangkan putih merefleksikan kelembutan pada wanita dan merah pada pria melambangkan keberanian dan kekuasaan.

Ondel ondel sendiri juga merefleksikan bahwa tentang dunia dan akherat, Ondel ondel ini sendiri dipercaya dalam menghalau bala atau bahaya

Lantas siapa Benyamin Sueb ? sosok ini adalah boleh dibilang legenda budaya Betawi  karena beliau sangat multitalenta sejati.

Beliau dari usia 5 tahun sudah memulai ngamen keliling kampung dengan gitar kecilnya dengan gaya yang lucu membuat orang pun tidak segan memberikan permen atau uang.

menariknya adalah jika ada yang memberinya uang, uang tersebut diberikan kepada sang ibu untuk membiayai sekolah abang abangnya. Dirinya anak bontot dari 5 bersaudara

pada usia 20 tahun, dirinya menjadi kondektur, namun dirinya diajari korupsi kecil keciloan dengan modus tidak memberikan karcis kepada penumpang yang bayar dan karcis yang tidak diberikan itu kemudian dijual kembali.

Karena hal itulah dirinya tidak bertahan lama menjadi kondektur, kemudian diriya bergabung dengan keroncong Kalideres yang juga merekrut Ida Royani yang di masa mendatang akan menjadi duet abadi dalam bernyanyi.





Sepajang berkarya di dunia seni, Benyamin Sueb hasilkan 73 album dengan 53 film dan berbuah prestasi 2 kali Piala Citra yaitu pada film Intan Berduri di tahun 1973 dan Si Doel Anak Sekolah pada 1975.

Namun sayang diumur 56 tahun dirinya dipanggil Yang Maha Kuasa ketika sedang melakukan syuting sinetron Si Doel Anak Sekolahan.

Dirinya dimakamkan di TPU Karet Bivak di sebelah makam idolanya Bing Slamet sebagaimana wasiat yang dirinya katakan kepada keluarganya.

Di ruangan ini terdapat koleksi photo, tanda mata dari berbagai pihak, baju yang digunakan dalam film serta kaset namun baru sebagian kecil saja karena masih berada di kediaman dan pihak keluarga pun belum menyerahkannya.

Nama Benyamin Sueb diabadikan sebagai nama jalan berdampingan dengan nama jalan sang kakek yaitu H Ung atau Jiung yang berada di kawasan kemayoran bekas runway bandara.

Taman Benyamin Sueb ini terbuka untuk umum dan bisa digunakan namun hanya untuk kegiatan seni saja tidak untuk acara pernikahan atau reuni.

Lepas dari Taman Benyamin Sueb ini, kami pun berjalan ke jalan yang dikenal dengan nama Gang Padang ini dimana terdapat bangunan yang terdiri dari Vihara dan Kleteng yang hidup berdampingan.

Nama klenteng tersebut adalah Shia Jin Kong berdiri pada 1944 oleh Mpe Thung Djie Hoey (maaf kalo salah ya), sedangkan nama Viharanya adalah Dharma Kumala

Ada yang tahu ndak perbedaan Vihara dengan Klenteng ? kalo Klenteng itu adalah rumah ibadah untuk agama Kong Hu Chu sedangkan Vihara itu untuk agama Budha, jangan sampai salah ya.

Ok, lepas dari Klenteng dan Vihara, kami pun berjalan lagi menuju pasar yang awalnya adalah pusat perbelanjaan Ramayana namun karena tahun 98 terjadi penjarahan dan pembakaran membuat pusat perbelanjaan ini tutup.

Selang beberapa tahun, dibangunlah bangunan baru dengan standar internasional dan diperuntukkan untuk para pedagang batu akik untuk diperkenalkan ke seluruh Indonesia dan luar negeri.

Tempat ini dapat menampung 1,000 pedagang namun kini hanya bertahan 300 pedagang saja dengan mengalami masa tenarnya pada 2014 hingga 2016.

Selain menjadi pusat batu akik dan terbesar di Asia Tenggara, pasar Rawa Bening ini juga terdapat tempat klenik untuk mendapatkan jabatan dengan cepat atau jodoh.


Namanya Toko Ferdy disini menjual segala keperluan yang membuat anda cepat kaya atau dapat jabatan dengan cepat dan juga jodoh, selain itu juga diperlihatkan juga bonek jenglot namun yang belum ada isi isiannya.

Akhirnya kami cukup lama di pasar ini karena  ada beberapa peserta yang membeli asesoris dari batu akik dengan harga yang cukup murah.

Lepas dari pasar batu akik, kami pun menyebrang menuju kopi Sedan yang cukup legendaris tersebut yang berdiri dari tahun 1950 atau 1952.

Namun sayangnya toko kopinya pun tutup karena menyambut tahun baru akhirnya kami pun bergeser ke pasar Binatang Jatinegara dimana terdapat beberapa jenis Binatang bahkan ada yang langka namun tidak lama kami berada disana karena ada beberapa hal.

Lepas dari Pasar Binatang Jatinegara, kami pun bergeser ke Mester untuk melihat satu gang yang isinya adalah toko obat namun kami beruntung dan menggantikan kopi sedan dengan mengunjungi Toko Roti Gelora yang melegenda di Jakarta Timur.

Kami pun menyusuri gang kecil dan menemukan sebuah rumah yang menjadi pabrik roti dan kue yang melegenda dan banyak wara wiri di sosial media terutama Instagram dan Tik Tok.



W pun mencoba membeli roti manis dan roti sobek rasa keju cokelat, setelah mencicipi rasanya pun enak, sangat lembut dan perpaduan cokelat kejunya pun mantap, pokoknya rekomen dech.

Masuknya dari jembatan penyebarangan masuk ke ujung kemudian ke kanan temu gang kecil ikuti gang itu mentok ke kanan kemudian ke kiri lalu ikuti lagi hingga satu belokan lagi, klo nyasar tanya saja warga setempat pasti dikasih tahu kok arahnya.

Warga di situ cukup ramah dalam menerima kunjungan atau yang mau ke toko roti Gelora jadi jangan kuatir nyasar ya.

Lepas dari Toko Roti Gelora kami pun berjalan kembali menunju ke gereja GPIB Koinonia dengan menyusri jalan Jatinegara.

Sesampainya kami di halaman gereja untuk istirahat sejenak kami disamperin petugas keamanan gereja untuk menanyakan perihal kedatangan kami, namun sayangnya karena menyambut tahun baru, kami tidak diperkenankan masuk ke dalam.

Akhirnya kami keluar dan berada di depan pintu masuk gereja, GPIB Koinonia adalah gereja pertama yang ada di wilayah Timur Batavia kala itu.

Jadi begini, ada tokoh Belanda yang juga guru agama bernama Cornelis van Senen mencoba mendaftarkan sebagai pendeta namun ditolak yang akhirnya diberikan sepetak tanah di samping Ciliwung yang kini dikenal dengan Jatinegara.

Mester itu adalah penggilan untuk guru yang dialamatkan kepada Cornelis van Senen, dirinya sering memberikan khotbah bahasa Melayu dan Portugis Kreol di Gereja Koinonia.

Gereja Koinonia sendiri dibangun sekitar tahun 1889 oleh seorang bernama Keuchenius. Dia adalah mantan Ketua Mahkamah Tinggi di Batavia.

Kemudian Gereja direnovasi pada tahun 1911 - 1916 dan diberi nama Gereja Bethelkerk, oleh De Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie, atau lebih dikenal dengan Indische Kerk.

Namun seiring dengan kepemilikan gereja tersebut gereja juga berubah namanya, bahkan hingga sebagaimana yang w lihat dari laman resmi GPIB Jemaat Koinonia, berdasarkan Surat Keputusan Wakil Tinggi Keraan di Indonesia tanggal 1 Desember 1948 No.2 gereja ini beralih kepemilikan ke Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barta dan diberi nama GPIB Jemaat Bethel.

Lalu pada 1 Januari 1961 namanya kembali berubah menjadi GPIB Jemaat Koinonia hingga saat ini yang berarti Persekutuan.

Di depan gereja Koinonia terdapat dua patung pejuang Jatinegara diamana satu patung dengan tinggi 2 meter mempresentasikan laki laki dewasa dan yang satu berukuran 1 meter yang merepresentasikan anak kecil.

Patung pejuang Jatingeara ini diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta yang juga seniman Tjokropranolo pada 7 Juni 1982.

Patung ini dibuat untuk merepresentasikan atau simbol perjuangan 16 daerah di Jakarta Timur Pasar Jangkrik, Paseban, Jatinegara, Kampung Melayu, Pulomas, Kampung Ambon, Pal Mariam, Gang Bunga, pinggir jalan Vidiaducht (jembatan dekat teater), Pasar Mode (Gang Kemuning), Leo Nilan (By Pass),

Kemudian Domis Park (Belakang stasiun Jatinegara) Kayumanis V Lama, Gang Nambru (pohon kelapa tinggi, Depo Jatinegara dan Klender.

Para rakyat ke 16 daerah di Jakarta Timur ini tergabung dalam pasukan Pemberontakan Rakyat Indonesia (PPRI) yang dipimpin oleh Haji Darip dan Bang Pi’i.

Dari Gereja Koinonia kami pun menutup acara siang itu, namun sejatinya kami akan dibawa ke Warung Makan Ibu Haji namun karena cuaca tidak mendukung kami pun berpisah.

W bersama rombongan Bekasi dan Tanah Abang pun memilih Stasiun Matraman untuk pulang.

Kami pun mendapatkan kereta pukul 12:48 dan w tiba di Kranji pada pukul 13.00 dan sampai rumah pukul 14.00 WIB.

Itulah sepenggal cerita tentang ngebolang w di Jatinegara bersama teman teman dan juga Mbak Yuli dari Timegap.id

Buat mbak Yuli terima kasih buat cerita sejarahnya tentang Jatinegara cukup menarik dan menantikan acara selanjutnya..

Sampai jumpa di cerita selanjutnya…

Senin, 25 Desember 2023

Mau Melihat Koleksi Pribadi Presiden ? Datang Saja Ke Balai Kirti

251223, 12:00 – Kami Berkesempatan untuk mengunjungi Museum Kepresidenan atau lebih dikenal dengan Balai Kirti.

Kenapa bisa ? jadi pada Minggu 24 Desember 2023 kemarin w mengikuti kegiatan mengeksplore segala sesuatu di Kota Bogor dari Komunitas Historia salah satunya adalah berkunjung ke Balai Kirti.

Akhirnya yang ditunggu pun tiba setelah jalan lebih dari 4 kilo mengelilingi berbagai tempat bahkan sempat melihat dari luar suasana kediamanan dari perancang Masjid Istiqlal F Silaban.

Tibalah di depan komplek Istana Kepresidenan Bogor dan menunggu karena kaka kaka dari Komunitas Historia masuk ke dalam untuk mengurus administrasi dan meminta izin masuk.

Setelah menunggu 15 menit, kami pun ber-11 masuk ke areal dalam setelah menjalani pemeriksaan di depan oleh Pasukan Pengamanan Presiden a.k.a. Paspampres.

Jadi teman teman sekalian, museum kepresidenan ini diresmikan pada 2014 oleh Presiden ke 8 Republik Indonesia (jangan lupakan jasa Asa’at dan Syafruddin Prawiranegara terhadap negara ini) Susilo Bambang Yudhoyono atau Pak Beye.

Setelah masuk kami disambut dengan patung pahatan kayu Garuda Wisnu Kencana yang dipahat oleh seniman Bali dan dikirim langsung dari Bali.

Usai melihat patung Garuda Wisnu Kencana, kami pun menaruh tas dan segala atribut ke bagian penitipan yang dijaga lagi oleh Paspampres.

Kami pun masuk dan disambut dengan layar besar yang memperlihatkan kemegahan dan luasnya wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah pulau pulau.

Ketika berada di belakang layar besar, ada tujuh patung diri dengan ukuran dua kali lebih besar dari wujud aslinya para presiden RI.

Mulai dari Bung Karno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono dan satu satu tempat yang nantinya akan ditempati oleh patung diri Jokowi.


Sayangnya keberadaan Asa’at dan Safruddin Prawiranegara tidak ada atau memang para tokoh bangsa kita ini sudah lupa dengan jasa dari dua tokoh ini yang berperan agar negara hadir walau dalam situasi perang.

Jadi ingat ucapan Bung Karno, Jangan Pernah Melupakan Sejarah atau Jas Merah, mari kita lanjutkan lagi.


Di depan patung diri para presiden tersebut terdapat dua pigura dimana yang satu berisikan Soempah Pemoeda dan yang satu lagi adalah lirik dari Indonesia Raya yang pertama kali diperdengarkan oleh WR Supratman di Kongres Pemuda II.

Lalu kami beranjak ke lantai atas, kami disambut dengan tampilan besar pigura yang berisikan sumpah presiden yang diucapkan di hadapan para wakil rakyat ketika dilantik.

Dari pigura sumpah presiden kami masuk ke ruang yang berisikan koleksi pribadi dari ketujuh presiden Indonesia.

Ruangan pertama yang kami kunjungi adalah ruangan koleksi pribadi dari Ir Sukarno yang terdiri dari baju kebesaran beliau yang selalu digunakan dalam setiap event, kemudian tongkat komando bahkan asbak yang beliau gunakan pun ada di ruangan ini.







Selain itu ada berbagai macam photo Ir Sukarno bersama tokoh dunia mulai dari Mao Zedong, tokoh revolusioner Kuba Fidel Castro dan Ernesto ‘Che’ Guevarra pun ada termasuk Presiden ke 35 Amerika Serikat, John Fitzgerald Kennedy juga ada.

Selain photo dan koleksi pribadi di tempat ini pun terdapat perangko dan sampul hari pertama yang berwajahkan Ir Sukarno tiap edisi dan juga terdapat list Honoris Causa dari lintas negara dan lembaga yang berjumlah 26 buah.

Lepas dari ruang koleksi pribadi Ir Sukarno, kini beralih di ruangan presiden ketiga (kembali lagi, jangan lupakan peran dari Asa’at dan Syafruddin Prawiranegara terhadap negara ini, siapa mereka silakan googling sendiri ya) yaitu Soerharto.

Siapa yang tidak kenal dengan sosok Soeharto ini, kita pernah merasakan kinerjanya hingga 32 tahun lamanya, dikenal sebagai bapak Pembangunan karena di era beliau pembangunan sedang marak.

Begitu masuk ke dalam kita akan disuguhkan dengan kata kata Mutiara yang khas dari sosok kelahiran 8 Juni 1921 ini.

Koleksi pribadinya adalah seragam kebesaran militer beliau karena latar belakangnya adalah militer, kemudian tongkat komando sama halnya dengan Ir Sukarno.

Kemudian ada tanda jasa dari pemerintah serta beberapa peralatan keseharian beliau dalam bekerja bahkan ada telepon dari lapisan emas pun terpajang di ruangan khusus Soeharto.

Lanjut ke ruangan Presiden Burhanuddin Jusuf Habibie atau dikenal dengan Pak Habibie, mantan Menristek ini pun ternyata memiliki hobi photografi sehingga dalam tampilan koleksi pribadinya terdapat kamera Leica, kereeen….

Selain itu ada miniature pesawat N 250, dan yang ikonik adalah CN 235 Gatot kaca namun sayang karena krisis moneter dua pesawat ini gagal dikembangkan.

Namun kita boleh bangga bahwa ada putra Indonesia yang mana hasil pemikirannya tentang navigasi udara banyak digunakan oleh semua negara.

Selain itu ada tanda jasa dari pemerintah, kaca mata, pena dan dua buah DVD film kisah cinta beliau dengan Ibu Ainun yang beberapa lalu sempat hits karena dibintangi oleh Reza Rahardian sebagai Habibie.

Selain itu kabarnya ada selendang Ibu Ainun yang diserahkan keluarga kepada pihak Balai Kirti namun sampai saat ini belum diperkenalkan kepada publik. Kemudian ada beberapa tampilan video tentang kegiatan beliau


Setelah itu lanjut ke Presiden Abdurrahman Wahid atau kita kenal sebagai Gus Dur sosok yang katanya penuh dengan kontroversi namun menjadi sosok yang akan dikenang oleh kaum Tionghoa karena membuat Imlek sebagai Hari Raya Nasional.

Gus Dur pun dalam koleksi ini terdapat Kemeja dan Sarung yang digunakan dalam kegiatan kepresidenan berikut dengan songkok khas dan tongkat.

Selain itu seperti halnya tiga presiden lainnya ada tanda jasa dari pemerintah dan juga terdapat dua buku pemikiran beliau serta kaca mata dan jam tangan pun disertakan.

Yang menarik bagi kami adalah dimana pada deretan photo dari Gus Dur dengan para pemimpin dunia salah satunya adalah duduk satu meja dengan PM Israel Ehud Barak





Lanjutnya adalah presiden wanita pertama yang dimiliki oleh Indonesia, beliau adalah Megawati Soekarnoputri.

Dalam koleksi pribadinya menampilakn sebuah buku mengenai dalamnya istana negara, kain batik dan juga tanda jasa dari pemerintah kepada beliau.

Selain itu juga ada sebuah pigura yang berisikan kutipan yang menjadi ciri khas beliau.




Usai dari Megawati Soekarnoputri kita beranjak menuju ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau Pak Beye.

Di ruangan ini menampilkan koleksi photo bersama anak mantu dan cucu, kemudian koleksi pribadinya salah satunya toga dalam pengukuhan Guru Besar bidang Ilmu Ketahanan Nasional dari Univeristas Pertahanan.

Yang menarik di diorama Pak Beye ini adalah ada sebuah ponsel Nokia series 9300 Communicator yang digunakan dalam menampung keluhan rakyat Indonesia dengan nomor 9949, masih inget ?

Ya di ponsel inilah keluhan kalian terhadap negara dan apapun ditampung dan dibahas oleh Pak Beye bersama pihak terkait.

Selain itu ada helmet warna Biru ciri khas pasukan perdamaian PBB dimana Pak Beye pernah bertugas di Bosnia ketika menjadi Chief Military Observer pada tahun 1995 dengan pangkat Kolonel.




Bicara pasukan penjaga perdamaian, lewat tangan dingin beliau Indonesia memiliki satu satunya di dunia kamp pelatihan pasukan PBB di kawasan Sentul yang gestur lokasinya hampir mirip dengan wilayah konflik.

Salah satu anaknya Agus Yudhoyono pun mengikuti jejak sang anak menjadi salah satu komandan Pasukan Kontingen Garuda XXIII A untuk bertugas di Lebanon dalam misil UNIFIL.

Nah berakhir sampai disini, kemudian ada satu ruang berisikan layar computer tempat berinteraksi dan dan gambar dari seniman Yogyakarta yang mana karyanya selalu menampilkan bentuk mata dan wajah yang sangat hitam sekali.

Di ruang interaktif yang kabarnya akan menjadi diorama Pak Jokowi ini terdapat podium yang biasa digunakan Pak Beye dan Pak Jokowi yang langsung dari Istana.

Selain itu ada tiga gambar dimana gambar pertama adalah gambar ke 7 presiden, kemudian gambar 7 presiden bersama wakil presiden.



Dan yang terakhir adalah gambar para pemain gamelan namun pemainnya adalah ke 7 presiden Indonesia.

Lepas dari ruang diorama dan koleksi pribadi Presiden, kami lalu ke ruang koleksi buku dari tokoh bangsa negeri ini dimana sebelum masuk ke ruangan tersebut di luarnya terdapat beberapa barang yang masuk dalam kategori warisan budaya yang diakui UNESCO.

Ada wayang, Noken, Angklung, Batik dan pencak silat, barulah kami masuki ruang koleksi buku dari ke 7 Presiden RI tersebut.





Selain itu ada koleksi untuk wakil Presiden, ketika kami tiba terdapat koleksi Try Sutrisno dan Jusuf Kalla.

Berhubung ada rombongan anak SMP yang jumlahnya banyak sekali sehingga kami tidak cukup leluasa untuk mengeksplor buku yang menjadi favorit pada tokoh bangsa ini.

Oh ya kalian pasti nanya bagaimana cara masuk ke museum Kepresidenan atau Balai Kirti kan, sini kami kasih tahu caranya.

Yang pertama, calon pengunjung mengajukan surat permohanan berkunjung yang ditujukan kepada :

Kepala Museum Kepresidenan RI Balai Kirti

Komplek Istana Kepresidenan Bogor

Jl. Ir. H Juada No.1 Bogor.

Kemudian jangan lupa mencantumkan nomor kontak telepon, email atau ponsel penanggung jawab rombongan.

Lalu melampirkan daftar nama calon pengunjung, kemudian surat pengajuan tersebut bisa diantar langsung atau dikirim melalui email di museumkepresidenan@gmail.com atau museumkepresidenanIndonesia@gmail.com

Yang terpenting adalah surat pengajuan berkunjung ini paling lambat tujuh hari sebelum waktu berkunjung.

Karena terkait protokler yang ketat dan dijaga oleh Pasukan Pengamanan Presiden a.k.a Paspampres maka para calon pengunjung harus perhatikan hal berikut ini.

Tata tertib Pengunjung

1.        Berpakaian sopan dan rapi.

Pria : kemeja, celana panjang dan bersepatu

Wanita : baju berlengan, celana panjang/rok panjang, gaun di bawah lutut dan bersepatu.

TIDAK DIPERKENANKAN memakai Kaos, baju tidak berlengan, celana pendek, rok mini, jeans, pakaian tipis/ketat, dan memakai sandal.

Pengunjung yang hadir harus sesuai dengan daftar nama yang diajukan.

DILARANG

Membawa tas, ransel dan sejenisnya ke dalam museum

Membawa makakanan dan minuman ke dalam museum

Menyentuh dan atau memegang seluruh media atau koleksi yang ada di museum.

Membawa senjata tajam dan obat obatan terlarang ke dalam museum.

INI YANG PENTING, surat permohonan berkunjung dapat dibatalkan atau ditunda sewaktu waktu apabila ada acara di lingkungan Istana Kepresidenan Bogor ataupun jika pengunjung tidak menaati ketentuan pada Poin Poin yang telah ditentukan !.

Jam kunjungan sendiri ada di hari Selasa hingga Jumat pada pukul 09.00 hingga 15.00 WIB atau Sabtu Minggu dari pukul 09.00 hingga 13.00 WIB.

Senin dan hari libur nasional museum kepresiden atau Balai Kirti ini libur yang teman teman.

Jadi itulah perjalanan kami melihat dari dekat koleksi pribadi dari para Presiden dan Wakil Presiden yang memimpin negara ini.

Dan terima kasih kepada kaka kaka hebat dari Komunitas Historia serta tentunya kang Asep Kambali dan juga Museum Kepresidenan yang telah memberikan kesempatan kami untuk melihat koleksi pribadi presiden dan wakil presiden.

Sampai jumpa di kesempatan berikutnya……