4124, 17:00 – Pada hari ini w ada kesempatan untuk menonton pelem di Bioskop untuk pertama kali di tahun 2024.
Dan
pelem yang w tonton adalah pelem karya Angga Dwimas Sasongko yang berjudul 13
Bom di Jakarta.
W
pun sebelum berangkat nonton, selesaikan segala keperluan medis w karena dihari
itu w harus melakukan terapi bersama Fisioterapis Anisa di RSCM karena adanya
nyeri hebat dari maaf daerah pinggang sekitar pantat hingga ke paha depan
hingga dengkul.
Usai
dari RSCM w pun berangkat menuju Bekasi Cyber Park untuk menonton 13 Bom di
Jakarta yang telah w survey sebelumnya lewat sosmed bagaimana pelem ini dibuat
dan menurut w sangat rekomen dan wajib ditonton kalian semua.
Untungnya
w menggunakan aplikasi dari CGV yang bertautan dengan GoPay sehingga membuat w
semakin mudah dalam pembayaran.
Begitu
nyampe di Bekasi Cyber Park ternyata belum buka dan w pun menunggu hingga pukul
11.30 karena w nyampe pukul 10.55.
Setelah
kembali lagi dan buka w pun bertanya sana sini mengenai bagaimana sistem pertiketan
kalau pakai aplikasi
W pun berkeliling sekitaran CGV untuk melihat pelem yang sedang tayang ternyata ada pelem tentang tukang antar galon a.k.a. Aquaman dan Layangan Putus.
Nah
bicara layangan putus w agak heran dengan kelakuan para emak emak negeri ini
ya, kok bisa bisanya nonton layangan putus yang bercerita tentang perselingkuhan
bersama dengan sang anak dimana di bawah umur lagi.
Tragisnya
lagi petugas CGV pun tidak ada yang menegur dan memberikan penjelasan mengenai
soal batasan umur dalam menonton.
Padahal
di setiap tayangan pelem sebelum mulai ditayakan ada pesan dari Ketua Lembaga Sensor
Film yang mengimbau agar menonton sesuai dengan umur tapi ya itulah Indonesia dan
the power of emak emak !
Asik
keliling dan heran melihat para emak emak ini membawa bocahnya, ternyata waktu
menunjukkan pukul 12.20 dan w pun masuk ke Auditorium 1 tempat dimana pelem 13
Bom Di Jakarta diputar.
W
pun duduk di A10, kenapa w milih belakang karena dibelakang paling asik untuk melihat
lebih detail dari pelem tersebut dan juga bisa melihat kelakuan minus dari para
penonton yang ada di bangku bawah yang cukup kreatif aksinya huahahaha…
Pukul
12.35 pun pelem ditayangkan dengan dibuka dua adegan dimana adegan satu menampilkan
Oscar diperankan oleh Chicco Kurniawan dan William (Ardhito Pramono) baru saja
mendapatkan investor untuk toko jual beli kripto mereka sebesar USD100 juta.
Sementara
adegan kedua adalah iring iringan mobil uang yang kemudian dibom dengan RPG
oleh Arok atau Ismail Gani yang diperankan oleh Rio Dewanto membuat mobil uang
tersebut terbaik dengan roda di atas.
Selanjutnya
ada adegan perang kota dimana kelompok Arok baku tembak dengan para personel
pengiring uang negara.
Dan
para personel pengiring mobil uang tersebut tewas semua dan barulah pelem ini bercerita.
Inti
dari pelem ini adalah ini bukan aksi teroris berbasis agama melainkan ekonomi
dengan latar belakang dari aksi para teroris ini.
Dimana
kelompok teroris yang dipimpin Arok atau Ismail Gani adalah mantan personel
militer khusus yang kehilangan istri dan anaknya karena bunuh diri akibat
menjadi korban dari nasabah simpan simpan Dana Surya.
Ada
lagi Waluyo yang diperankan oleh Muhamaad Khan yang harus kehilangan rumah
karena telat membayar KPR selama 3 bulan.
Ada
13 bom yang dipersiapkan mulai dari sarana transporatasi publik dan pusat
ekonimi pun mereka jadikan target untuk mematikan ekonomi negara dan membuat ketakutan.
Walau
akhirnya rencana mereka dihancurkan oleh salah satu anggotanya yang tidak suka
dengan rencana yang berubah ubah oleh Arok
Hingga
akhirnya target selanjutnya adalah markas Kontra teroris itu sendiri lewat
serangan IT yang telah disusupi oleh salah satu anggota keluarga dari Arok yang
menjadi anggota dari badan kontra teroris tersebut.
Pelem
ini pun penuh dengan adegan kekerasan tidak jauh berbeda dengan pelem Mafia yang
diganggu ketika akan makan mie goreng dengan kedatangan pasukan khusus yang
dimainkan oleh Iko Uwais apalagi kalau bukan The Raid.
Selain
adegan adu strategi dalam menguasai lokasi pertempuran di pelem ini juga
diwarnai aksi perkelahian hingga salah satu dari para pemimpin ini tidak
berdaya.
Intinya
kalau kalian yang punya minat pelem mengenai militer atau berbau bau dar der
dor atau IT wajib tonton pelem ini bagaimana sangat relate dengan kehidupan
saat ini seperti Bitcoin, malware dan lainnya.
Dan
ini juga terinspirasi dari kisah nyata di Tahun 2016 dimana terjadi insiden di areal
Sarinah Thamrin yang heboh hingga tewaskan puluhan jiwa.
Dan
satu hal lagi semua senjata yang digunakan dalam pelem ini adalah beneran bukan
dummy atau air soft gun ya dan pelurunya pun hampa dimana pelem ini habiskan
sekitar 3,800 lebih peluru hampa ditambah teknologi CGI.
Selain
itu bicara theme song dari pelem ini dikerjakan oleh composer Abel Huray yang
kabarnya dikerjakan di Macedonia untuk scoringnya dan lagu Merintih Perih dari
Sore menjadi OST dari pelem ini.
Jadi
jangan lupa nonton 13 Bom di Jakarta kalo pengen nonton pelem yang beda dari
yang lain sebelum dibungkus…
Selamat
menonton…


Tidak ada komentar:
Posting Komentar