Tampilkan postingan dengan label bulutangkis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bulutangkis. Tampilkan semua postingan

Minggu, 05 Mei 2024

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Terhenti, Indonesia Gagal Kawinkan Uber dan Thomas

5524, 21:25 -  Laga final Thomas Cup 2024 berakhir pilu bagi Indonesia yang harus menjadi runner up usai kalah dari tuan rumah China.

Kepastian gelar runner up didapat dari partai keempat Muhammad Shohibul Fikri yang berpasangan dengan Bagas Maulana harus akui ketangguhan dari He Ji Ting/ Ren Xiang Yu.

Bermain di Hi tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, China Minggu 5 Mei 2024, Fikri/Bagas kalah dalam dua gim langsung dengan angka 11-21 dan 15-21.

Dengan kemenangan He Ji Ting/Ren Xiang Yu atas Fikri/Bagas membuat China meraih gelar juara Thomas Cup 2024 dengan skor 3-1

Sebelumnya pada partai pertama, tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting harus akui permainan Shi Yu Qi dengan dua gim langsung dengan skor telah 17-21 dan 6-21.

Kemudian ganda putra Indonesia Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto pun serupa dengan Ginting kalah dengan sedikit perlawanan pada gim kedua  dengan skor 18-21,21-17 dan 17-21 dari Ganda putra Liang Wei Keng / Wang Chang pada laga kedua.

Kemudian Indonesia mampu memperkecil keadaan lewat Jonatan Christie yang menang 21-16 dan 21-17 atas Li Shi Feng di partai ketiga Piala Thomas membuat skor menjadi 1-2.

Dengan hasil ini membuat China berhasil kawinkan gelar Piala Thomas dan Uber untuk ke 8 kalinya, sejak tahun 1986. ***

Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Gagal Bawa Pulang Gelar Juara

5524, 11:25 – Timnas bulu tangkis putri Indonesia gagal meraih gelar juara Piala Uber 2024 usai dikalahkan China dengan skor telak 0-3.

Laga final Piala Uber 2024 antara Indonesia melawan China berlangsung di Hi-Tech Zone Sport Centre Gymnasioum, Chengdu, China pada Minggu 5 Mei 2024.

Indonesia pada partai ketiga menurunkan Ester Wardoyo, harus mengakui keunggulan dari He Bing Jiao melalui rubber game dengan skor 21-10, 15-21, 17-21.

Sebelumnya dua wakil Indonesia lainnya yiatu, Gregoria Mariska Tunjung dan ganda puteri Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto harus menelan kekalahan.

Gregoria takluk dari Chen Yu Fei, sementara ganda Fadia/Ribka harus mengakui keunggulan dari mantan juara dunia Chen Qing Chen / Jia Yi fan.

Dengan hasil ini membuat Indonesia harus puas menyabet gelar runner up Piala Uber 2024.

Menariknya adalah skor ini sangat indetik dengan final Piala Uber 2008, dimana terakhir tim putri Indonesia melaju ke babak final tournament bergengsi tersebut.

Kala itu, Tim Uber Indonesia yang diperkuat Lilyana Natsir, Vita Mariska dan Greysia Polii juga kalah 0-3 dari China walau venue bertanding adalah di Istora Senayan, Gelora Bung Karo, Senayan, Jakarta.

Dengan kemenangan 0-3 atas Indonesia membuat China meraih gelar Piala Uber 2024 untuk kelima kalinya dari tujuh turnamen terakhir yang pernah diikuti oleh negara tersebut.

Para srikandi bulutangkis Indonesia ini tidak dapa mencuri poin walau telah berjuang habis habisan.

Partai pertama yang menurunkan Gregoria Mariska Tunjung yang sepanjang tournament selalu menang kali ini harus tumbang dari pemegang juara Olimpiade Tokyo, Chen Yu Fei.

Greogoria Mariskan Tunjung telat panaas hingga kalah telak di gim pertama namun sayang kebangkitannya di gim kedua belum cukup untuk memperpanjang nafas bagi tim bulutangkis puteri Indonesia.

Gregoria sendiri memiliki ekspektasi tinggi terhadap dirinya sendiri usai tampil memuskan dan mengejutkan mampu kalahkan pemain top dunia Rachanok Intanon dari Thailand dan Akane Yamaguchi (Jepang).

Sementara itu dari sektor ganda putri, Siti Fadia Silva Ramadhanti yang kali ini berpasangan dengan sejawatnya dahulu sebelum Apriyani Rahayu yaitu Ribka Sugiarto pun tidak bisa keluar dari tekanan ketika dipasangkan kembali.

Walau dipasangkan kembali namun efek kejutan yang diberikan Fadia/Ribka kepada ganda nomor satu dunia, Cheng Qing Chen / Jia Yi Fan tidak bertahan lama,

Walau sejatinya ada harapan untukt bisa memberikan perlawanan ketika mengulang memori dapat menyumbangkan poin di laga sulit menghadapi Thailand ketika tampil besama di Uber Cup 2020 mendorang ganda yang pernah mencicipi peringkat 26 dunia ini.

Medali perak dipastikan milik Indonesia dari partai ketiga, namun penampilannya yang menjanjikan dari tunggal putri kedua, Ester Nurumi Tri Wardoyo yang pantang menyerah.

Datang sebagai underdog dengan kondisi yang tidak benar prima, pemain usia 19 tahun tersebut membuat publik Hi-Tech Zone Sports Centre, Chengdu, China ketika mampu mendominasi permainan.

Lawan yang dihadapi Ester pun bukan kaleng kaleng yaitu He Bing Jiao, salah satu tunggal putri andalan China dengan koleksi gelar pribadi di ajang Superseries dan World Tour.

Bahkan Ester nyari memegang kendali sepanjang laga kalau tidak mengimbang pemegang peringkat 6 dunia tersebut.

Namun sayang kurang tenang di poin poin penting di gim ketiga membuat pemegang Juara Indonesia Master Super 100 ini tumbang secara dramatis.

Bagi tim bulutangkis puteri Indonesia, ini menjadi hasil runner up pertama Uber Cup pertama mereka sejak 2008. Menariknya di tahun tersebut, timnas bulutangkis Indonesia juga kalah 0-3 dari China,

Namun bila melihat kondisi Ribka Sugiarto Cs tidak datang sebagai tim unggulan namun prestasi peringkat dua kejuaraan dunia beregu puteri ini pantas dirayakan bersama rakyat Indonesia.

Medali perak yang diterima pada tahun ini adalah medali pertama bagi tim bulutangkis puteri Indonesia di ajang Uber Cup sejak tahun 2010.

Hasil Uber Cup 2024

Indonesia 0-3 China

Women Single : Chen Yu Fei v Greogoria Mariska Tunjung 21-7, 21-16

Women Doubel: Ching Qing Chen / Jia Yi Fan v Siti Fadia Silva Ramadhanti/ Ribka Sugiarto 21-11, 21-8.

Women Single 2: He Bing Jiao v Ester Nurumi Tri Wardoyo 10-21, 21-15 dan 21-16

Women Double 2: Liu Sheng Shu/ Zhang Shu Xian v Lanny Tria Mayasari / Rachel Allessya Rose (tidak dimainkan)

Women Single 3: Han Yue v Komang Ayu Cahya Dewi (tidak dimainkan) ***

Jumat, 22 Maret 2024

Drawing Piala Thomas dan Uber 2024: Putra Berada di Grup Neraka, Putri Ada Secercah Harapan

22324, 17:15 – Tim bulutangkis putra Indonesia harus merasakan grup neraka dalam pengudian Piala Thomas dan Uber 2024 yang akan digelar di Tiongkok.

Pengundian yang dilakukan pada hari ini Jumat 22 Maret 2024, timnas putra Indonesia berada di Grup C yang cukup berbahaya

Timnas putra Indonesia masuk unggulan ketiga, akan saling tikam dengan India, Thailand dan Inggris di Grup C Piala Thomas dan Uber 2024.

Timnas putra Indonesia harus menghadapi juara bertahan India, Thailand dan Inggris, India dan Thailand adalah tim lawan yang tidak bisa dianggap remeh oleh tim putra Indonesia.

Karena kedua tim ini punya kekuatan yang merata di tiap sektor dan sulit ditebak di nomor tunggal putra atau gandanya.

Sementara itu dari drawing Piala Uber 2024, ajang ini menjadi pembuktian kebangkitan para srikandi Indonesia yang belakangan menunjukkan progress menjanjikan.

Mulai dari tunggal putri hingga gadan Indonesia memiliki andalan seperti Gregoria Mariska Tunjung, ganda Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti hingga ganda muda yang tengah naik daun Rachel Allessya Rose/ Meilysa Trias Puspitasari.

Bila melihat undia, tim putri Indonesia berada di Grup C yang mana terlalu risiko jika lengah.

Tim putri Indonesia bersaing dengan unggulan ketiga, Jepang, Hong Kong dan Uganda. Jepang jelas menjadi favorit untuk juara di Grup C.

Sementara bila bicara peluang di atas kertas, tim putri Indonesia mampu kalahkan Hong Kong dan Uganda.

Sehingga target runner up Grup C masih bisa menjadi harapan bagi tim putri Indonesia di ajang Piala Uber Cup 2024.

Peluang terbuka lebar tentunya di barengi dengan kemampuan kuat dan kerja keras dengan kekuatan yang mereka di lintas sektor tim putri Jepang.

Terakhir kali tim Srikandi Indonesia membawa pulang Uber Cup pada edisi 1995 atau 28 tahun lamanya.

Ajang Piala Thomas dan Uber 2024 dijadwalkan akan digelar pada 27 April hingga 5 Mei 2024 di Hi Tech Zone Sports Center Gymnasioum, Chengdu Tiongkok.

Ini untuk keempat kalinya ajang Piala Thomas  Uber 2024 digelar di daratan Tiongkok, setelah sebelumnya digelar di Guangzhou pada 2002, Wuhan 2012 dan Kunshan di tahun 2016.

Dan menjadi edisi Piala Thomas dan Uber Cup pertama yang digelar di wilayah Tiongkok bagian barat.

Indonesia masih menjadi negara paling sukses yang membawa pulang Piala Thomas dengan 14 kali juara yang kemudian disusuk Tiongkok dengan 10 kali dan Malaysia 5 kali. Sementara juara tahun lalu adalah India.

Inilah hasil final undian Piala Thomas dan Uber 2024

Thomas Cup

Grup A

China (unggulan 1), Korea Selatan, Kanada, Australia

Grup B

Jepang (4), Taiwan, Jerman, Republik Ceska

Grup C

Indonesia (3), India, Thailand, Inggris

Grup D

Denmark (2), Malaysia, Hong Kong, Algeria.

Uber Cup 2024

Grup A

Tiongkok (unggulan 1), India, Kanada, Singapura

Grup B

Thailand (4), Taiwan, Malaysia, Australia

Grup C

Jepang (3), Indonesia, Hong Kong, Uganda

Grup D

Korea Selatan (2), Denmark, Amerika Serikat, Meksiko. ***

Minggu, 17 Juli 2022

Singapore Open 2022 : Indonesia Raih Tiga Gelar

17722, 16:37 – Indonesia berhasil meraih tiga gelar di ajang super series 500 dalam kalender BWF.

Adalah dari sector ganda putera dan puteri dan tunggal putera, tim bulutangkis Indonesia raih gelar dalam ajang Singapore Open 2022 yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium.

Dibuka oleh Ganda Puteri Indonesia, Apriyani Rahayu yang berpasangan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti berhasil menjuarai Singapore Open 2022 setelah kalahkan pasangan Tiongkok, Zhang Shu Xian / Zheng Yu dengan dua gim langsung 21-14 dan 21-17 dalam waktu 36 menit.

Berlanjut  satu gelar lagi didapat dari All Indonesia Final yang mempertemukan Senior- Junior Pelatnas, yaitu Fajar Alfan / Muhammad Rian Ardianto melawan Leo Rolly Carnano / Daniel Marthin

Leo/Daniel raih kemenangan dengan cara comeback mereka dengan tiga gim yaitu 21-9, 14-21 dan 16-21.

Dan penutup adalah tunggal putera Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting yang meraih juara setelah kalahkan tunggal putera Jepang, Kodai Naroka dengan dua gim langsung dengan angka 21-23 dan 17-21

Ndut haturkan selamat kepada ganda putera-puteri dan tunggal putera Indonesia yang berhasil raih juara dalam ajang Singapore Open 2022 yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium, tentunya ini menjadi kebanggaan sendiri bagi para pecinta badminton di Indonesia.

Kita tahu bagi Apri dan Siti, gelar ini menjadi gelar ketiga mereka dari enam tournament yang mereka lakukan sejak pertama kali diduetkan pada awal 2022, sebelum juara ini, Apri/Siti terlebih dahulu raih emas SEA Games 2022 dan Malaysia Open 2022.

Hasil dari Singapore Open ini semakin pertajam keunggulan duet ini atas pasangan Zhang/Zheng dalam rekor pertemuan menjadi 3-0, karena sebelum ini sudah bertemu di 16 besar Indonesia Open dan Final Malaysia Open yang semuanya di menangi oleh Apri/Siti.

Setahu ndut untuk Leo/Daniel gelar ini adalah gelar kedua mereka setelah menangkan emas SEA Games 2022 lalu.

Bahkan di final ini, Leo sampai minta lima kali perawatan dari tim medis lantaran merasakan sakit di pinggangnya namun itu tidak menghalangi untuk menjadi kampium juara, salute !

Dengan hasil membuat rekor pertemuan antara Leo/Daniel dengan Fajar/Rian menjadi 3-1.

Bagi Ginting sama seperti Ganda Leo/Danile inilah gelar pertama mereka, terutama Ginting ini juara pertama dirinya setelah dua tahun puasa gelar sejak terakhir menjuarai Indonesia Masters di tahun 2020,

Ndut sich berharap dua ganda ini tidak berpuas diri dan terus berlatih serta berkompetisi agar bisa raih juara Series berikutnya untuk bisa lolos dan main di ajang Olimpiade 2024 mendatang.

Kita nantikan saja kiprah mereka di semua ajang Serie yang dibuat BWF dan membawa merah putih berkibar di tiang tinggi tertinggi dan berkumandang lagu Indonesia Raya…


Minggu, 12 Juni 2022

Indonesian Master 2022, Ganda FajRi Juara

12622, 17:00 – Ganda putera Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto keluar sebagai juara Indonesia Master 2022 setelah kalahkan ganda putera Tiongkok.

Berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, ganda yang dikenal dengan sebutan FajRi ini menang dua gim langsung 21-10 dan 21-17 atas Liang Wei Keng / Wang Chang.

Ini menjadi juara mereka yang pertama di ajang Indonesia Master World Tour Super 500 setelah sebelumnya selalu gagal.

Dengan kemenangan ini, ganda putera Indonesia ini berhak mendapatkan hadiah berupa uang sebesar USD28,440 atau setara dengan Rp415 juta.

Indonesia sebagai tuan rumah hanya mendapatkan predikat juara ganda putera dan runner ganda puteri yang diraih oleh ganda terbaru Indonesia, Apriyani Rahayu / Siti Fadia Silva Ramadhanti harus akui permainan ganda nomor satu dunia asal Tiongkok, Chen Qing Chen / Jia Yi Fan dengan dua gim langsung 18-21 dan 12-21 dalam waktu 42 menit.

Ndut ucapkan selamat kepada ganda FajRi atas kemenangan perdananya di ajang Super Seriee 500, setelah beberapa kali gagal, semoga terus termotivasi dan menjadi juara di tiap series yang dilangsungkan.

Setahu ndut, raihan gelar ini menjadi serba pertama, dimana selain gelar pertama di rumah sendiri, ini menjadi gelar pertama sejak juara di Swiss Open 2022 lalu dimana mereka kalalhkan ganda Malaysia.

Selain itu ganda ini juara untuk pertama kali sejak Korean Open untuk kategori Super 500 dunia.

Ndut sich berharap, ke depannya pasangan FajRi dapat bersinar dan banyak raih gelaran series berikutnya dimana yang terdekat adalah Indonesia Open 2022 yang berlangsung ditempat yang sama.

Sekali lagi selamat atas kemenangan yang pertama bagi kalian, semoga dengan juara ini menjadi motivasi dan bangkit dalam menghadapi series berikutnya dalam meraih target kalian menuju lima besar dunia.

Kita nantikan kiprah ganda FajRi ini di Indonesia Open 2022 mendatang, semoga bisa raih hasil maksimal yaitu juara setidaknya menciptakan All Indonesia di setiap babak…


Terima Kasih Legenda, Greysia Polii

istimewa
12622, 10:10 – Hari yang dinantikan pun tiba jua, dimana Ganda Puteri Indonesia, Greysia Polii akhirnya mengumumkan pensiunnya dalam eksebisi perpisahannya di Istora Senaya, Jakarta.

Sebagaimana ndut tonton di Kompas TV, seremoni yang bertajuk Testimoni Day : Greysia Polii yang dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali dan Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari serta Ketua PBSI Agus Firman Sampurna.

Dalam pidatonya, pebulutangkis kelahiran Jakarta 11 Agustus 1987 ini berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berikan dukungan kepadanya serta mencurahkan persaannya selama ini, termasuk rekan satu tim yang bersama-sama meraih emas di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Dimana membutuhkan perjalanan yang panjang selama 30 tahun untuk capai semua apa yang dicita-citakan dari kecil, bahkan dirinya tidak pantas berada di sini, tapi dirinya berterima kasih dan mengucap syukur kepada Tuhan atas semua yang diberikan.

Adapun dalam laga seremonial Greysia Polii pensiun diwarnai laga eksebisi empat lawan empat yang melibatkan pemain bulutangkis top dunia seperti Jongkolphan Kittiharakul dan Sapsiree Taerattanachai dari Thailand, Misaki Matsumoto dan Yuta Watanabe (Jepang), serta Wong Chi-Lin dan Tai Tzu Ying (Taiwan).

Selain pemain bulutangkis top dunia, nampak hadir juga Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting dan Hendra Setiawan pun turut hadir, dalam pertandingan amal ini terkumpul donasi sebesar Rp.156,000,000.

Adapun dana ini akan disumbangkan ke dua Yayasan yaitu Yayasan Saluran Berkat Mandiri a.k.a. YSBM dan Pupa Center dengan masing-masing Rp87,000,000 dan 69,000,000.

Ndut yang menyaksikan pun dengan spontan (uhhuyy) pun meneteskan air mata dimana idola ndut di sector ganda puteri ini akhirnya memutuskan mundur walaupun tidak langsung hilang dari dunia bulutangkis, namun akan menjadi catatan sejarah bulutangkis Indonesia dimana untuk pertama kalinya dalam sejarah ganda puteri meraih emas pertama dan meneruskan tradisi emas di setiap Olimpiade.

Siapa yang tidak kenal dengan Greysia Polii, perempuan kelahiran 11 Agustus 1987 ini sudah mulai masuk di pelatnas sejak 2003 serta sudah dipasangkan dengan beberapa pasangan puteri maupun putera.

Setahu ndut, maaf kalo salah diantara para pasangannya di ganda adalah Heni Budiman, Jo Novita, Vita Marissa, Meiliana Jauhari, Nitya Krishinda Maheswari hingga Apriyani Rahayu, namun bukan Greys panggilan akrabnya tidak menghasilkan prestasi untuk Indonesia bersama tandemnya.

Misalnya dengan Hani Budiman, dirinya peroleh medali perunggu di nomor ganda puteri Kejuaraan Dunia Junior 2004 di Kanada, dan menariknya dirinya juga meraih medali perak untuk kategori nomor ganda campuran bersama Muhammad Rijal.

Dengan Jo Novita membawa gelar juara turnamen individu BWF pertama di Philipines Open pada tahun 2006.

Saat dipasangkan dengan Nitya Krishinda Maheswari, ganda ini sukses naik podium juara individu seperti Thailand Opern, Chinese Taipei Open, Korea Open, Singapore Open dan puncaknya adalah emas Asian Games 2016 setelah kalahkan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dari Jepang.

Namun ganda ini harus berpisah pada Desember 2016 setelah Nitya alami cedera serius yang mengharuskan naik meja operasi.

Setelah ditinggal Nitya karena cidera, Grey sempat dipasangkan dengan beberapa pemain seperti Rosyita Eka Putri Sari dan Rizki Amelia Pradipta namun baru pada Mei 2017 dirinya dipasangkan dengan Apriyani Rahayu.

Dengan Apriyani langsung catatkan tren positif dengan juara Thailand Open dan Frech Open, serta runner up Hong Kong Open ditahun yang sama serta semifinalis New Zealand Open dan perempat final Korea Open.

Dewi fortuna terus menanungi pasangan yang beda 10 tahun ini terbukti pada SEA Games 2019 dirinya membawa emas setelah kalahkan wakil Thailand, Chayanit Chaladchalom/Phataimas Muenwong.

Di tahun 2020, ganda ini menangkan Indonesia Masters 2020 dan Spain Masters 2020 dan menjadi gelar terakhir mereka pada musim ini karena BWF batalkan sisa turnamen akibat pandemic.

Setelah tidak bertanding, pasangan Greysia/Apriyani awal musim 202 dengan gelar juara Thailand Open sebelum akhirnya meraih puncak prestasi dengan emas Olimpade Tokyo 2022 dengan catatan tidak terkalahkan pada babak penyisihan dan berlanjut di final dengan kalahkan Chen Qingchen/Jia Yi Fan dari Tiongkok dengan angka 21019 dan 21-15 dan memperpanjang tradisi emas di Olimpiade.

Ndut berharap Kaka Grey mau menularkan ilmu dan kemampuannya selama menjadi atlet kepada para juniornya entah menjadi pelatih atau motivator agar semangat tim puteri seperti saat kaka berlatih serta bertanding terpacu untuk mendapatkan prestasi yang membanggakan bangsa dan negara terutama pecinta bulutangkis Indonesia.

Kita nantikan saja kiprah Kaka Grey di dunia bulutangkis setelah pensiun dimana menduduki posisi di Komisi Atlet di BWF dan siapa tahu jadi pelatih bulutangkis dalam


Jumat, 03 Juni 2022

Greysia Polii, Terima Kasih Legenda

Dok. PBSI
3622, 13:20 – Kabar mengejutkan datang dari dunia bulutangkis dimana salah satu pebulutangkis puteri putuskan gantung raket pada Minggu (12/6) mendatang

Adalah ganda puteri Indonesia, Greysia Polii yang telah mengambil keputusan untuk mengakhiri karirnya di dunia raket dan kock ini yang telah digelutinya sejak kecil dan bernaung di PBSI sejak 2003 silam

Hal ini disampaikannya kepada para jurnalis sebagaimana ndut baca pada sejumlah laman berita, walaupun belum resmi dan baru akan terrealisasi pada Minggu (12/6) beberapa jam sebelum final Indonesia Master berlangsung di Istora Senaya, Jakarta.

Grey mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak termasuk PBSI yang telah menjadi rumahnya selama 19 tahun berkarir dengan sejumlah prestasi yang diraih baik individu maupun ganda.

Terungkap sudah teka-teki selama ini keberadaan dan kepastian dari Greysia Polii selepas Olimpiade bahwa dirinya putuskan akan gantung raket pada dua minggu mendatang lewat pertandingan testimonial yang akan berlangsung beberapa sebelum berlangsungnya Indonesia Master 2022 di Istora Senayan.

Ndut jujur kaget dengan keputusan ini, namun kalau melihat tayangan dan pertanyaan yang terlontar dari beberapa presenter televisi atau pernyataan beliau di televisi, sudah menggambarkan kondisi saat ini.

Siapa yang tidak kenal dengan Greysia Polii, perempuan kelahiran 11 Agustus 1987 ini sudah mulai masuk di pelatnas sejak 2003 serta sudah dipasangkan dengan beberapa pasangan puteri maupun putera.

Setahu ndut, maaf kalo salah diantara para pasangannya di ganda adalah Heni Budiman, Jo Novita, Vita Marissa, Meiliana Jauhari, Nitya Krishinda Maheswari hingga Apriyani Rahayu, namun bukan Greys panggilan akrabnya tidak menghasilkan prestasi untuk Indonesia bersama tandemnya.

Misalnya dengan Hani Budiman, dirinya peroleh medali perunggu di nomor ganda puteri Kejuaraan Dunia Junior 2004 di Kanada, dan menariknya dirinya juga meraih medali perak untuk kategori nomor ganda campuran bersama Muhammad Rijal.

Dengan Jo Novita membawa gelar juara turnamen individu BWF pertama di Philipines Open pada tahun 2006.

Saat dipasangkan dengan Nitya Krishinda Maheswari, ganda ini sukses naik podium juara individu seperti Thailand Opern, Chinese Taipei Open, Korea Open, Singapore Open dan puncaknya adalah emas Asian Games 2016 setelah kalahkan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dari Jepang.

Namun ganda ini harus berpisah pada Desember 2016 setelah Nitya alami cedera serius yang mengharuskan naik meja operasi.

Setelah ditinggal Nitya karena cidera, Grey sempat dipasangkan dengan beberapa pemain seperti Rosyita Eka Putri Sari dan Rizki Amelia Pradipta namun baru pada Mei 2017 dirinya dipasangkan dengan Apriyani Rahayu.

Dengan Apriyani langsung catatkan tren positif dengan juara Thailand Open dan Frech Open, serta runner up Hong Kong Open ditahun yang sama serta semifinalis New Zealand Open dan perempat final Korea Open.

Dewi fortuna terus menanungi pasangan yang beda 10 tahun ini terbukti pada SEA Games 2019 dirinya membawa emas setelah kalahkan wakil Thailand, Chayanit Chaladchalom/Phataimas Muenwong.

Di tahun 2020, ganda ini menangkan Indonesia Masters 2020 dan Spain Masters 2020 dan menjadi gelar terakhir mereka pada musim ini karena BWF batalkan sisa turnamen akibat pandemic.

Setelah tidak bertanding, pasangan Greysia/Apriyani awal musim 202 dengan gelar juara Thailand Open sebelum akhirnya meraih puncak prestasi dengan emas Olimpade Tokyo 2022 dengan catatan tidak terkalahkan pada babak penyisihan dan berlanjut di final dengan kalahkan Chen Qingchen/Jia Yi Fan dari Tiongkok dengan angka 21019 dan 21-15 dan memperpanjang tradisi emas di Olimpiade.

Ndut berharap Kaka Grey mau menularkan ilmu dan kemampuannya selama menjadi atlet kepada para juniornya entah menjadi pelatih atau motivator agar semangat tim puteri seperti saat kaka berlatih serta bertanding terpacu untuk mendapatkan prestasi yang membanggakan bangsa dan negara terutama pecinta bulutangkis Indonesia.

Kita nantikan acara testimoni dari Kak Grey dan rekan-rekan bulutangkis lainnya, ndut doakan semoga sukses untuk bidang barunya semoga tidak jauh dari lapangan badminton dan terima kasih atas permainan serta cerita indahnya di lapangan bulutangkis, Tuhan Berkati…

Minggu, 22 Mei 2022

SEA Games 2022, Bulutangkis Sumbang Lima Medali

istimewa
22522, 16:40 – Timnas bulutangkis Indonesia persembahkan lima medali dalam ajang SEA Games Vietnam 2022.

Adalah ganda puteri Indonesia, Apriyani Rahayu / Siti Fadia Silva Ramadhanti membuat debut manis di ajang SEA Games yang berlangsung di Bac Giang Gymnasium saat berhadapan dengan ganda puteri Thailand, Benyapa Aimsaard / Nuntakarn Aimsaard sebagai unggulan kedua.

Apriyani / Fadia meraih emas pertama Indonesia setelah kalahkan Aimsaard bersaudara dengan dua gim langsung 21-17 dan 21-14 dalam tempo 43 menit.

Setelah Apriyani/Fadia meraih emas, kini giliran ganda putera Indonesia yang mengamankan emas dalam tajuk All Indonesian Final.

Adalah Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin berhadapan dengan sejawatnya di pelatnas, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.

istimewa

Permainan pun berlangsung seru, kedua pemain ini saling kejar-kejaran point, namun ganda Leo/Daniel menutup pertandingan dengan dua gim 21-17 dan 21-19 serta amankan emas untuk kedua kalinya.

Sedangkan dengan hasil ini membuat Pramudya Kusumawardana/ Yeremia Rambitan harus puas meraih perak.

Dari sector tunggal puteri, Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani serta dua ganda campuran Rinov Rivaldy /Pitha Haningtyas Mentari dan Adnan Maulana /Mychelle Crhystine Bandaso menyumbangkan medali perunggu untuk Indonesia.

Ndut haturkan selamat atas medali yang telah diraih semoga bisa menjadi motivasi di kemudian hari dalam berprestasi dan terima kasih atas cerita yang kalian buat dalam ajang ini yang sangat indah serta membanggakan.

Hasil yang diperoleh ini sesuai dengan target yang di harapkan oleh PBSI dan ini pun menjadi kejutan dimana pasangan Apriyani/Fadia memulai debutan yang sangat manis dan mampu hadirkan kejutan.

Ndut melihat apa yang dilakukan oleh PBSI sudah benar dengan memberikan kesempatan kepada para pebulutangkis muda dalam mencari jam bertanding agar semakin terasah penampilan dan terbukti dengan raihan emas, perak dan perunggu bagi Indonesia.

Ndut berharap ke depannya, para pemain ini tetap dipertahankan dengan memberikan jam bertanding yang lebih banyak lagi agar kemampuan mereka terasah dan mampu hadirkan prestasi yang membanggakan bagi para pecinta bulutangkis, sehingga regenerasi terus berjalan terus menerus.

Kita nantikan saja kiprah para pemain yang bertanding di ajang SEA Games dan perhelatan Thomas-Uber Cup lalu semoga menghasilkan banyak prestasi yang membanggakan bagi pecinta bulutangkis dan Indonesia.


Sabtu, 21 Mei 2022

SEA Games 2022, Ganda Bulutangkis Indonesia Amankan Emas

istimewa
21522, 16:15 – Indonesia amankan emas pada sector ganda putera individual dalam ajang SEA Games 2022 yang berlangsung di Bac Giang Gymnasium, Vietnam.

Kepastian ini diraih oleh ganda putera Indonesia, Pramudya Kusumawardana / Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan setelah kalahkan ganda putera Singapura, Hee Yong Kai Terry / Loh Kean Hean dengan rubber game.

Pada gim pertama Pramudya/Yeremia sempat kehilangan sebelum bangkit dan menangkan dua gim sisa dengan angka 15-21, 21-17 dan 21-19 dalam waktu 55 menit.

Dengan hasil ini, Pramudya/Yeremia berhak ke final dan berhadapan dengan sesama sejawatnya di pelatnas yaitu ganda The Babies, Leo Rolly Carnando / Daniel Martin yang lebih dulu maju ke final setelah kandaskan ganda tuan rumah Do Tuan Duc / Pham Honng Nam dua gim langsung dengan angka 22-20 dan 21-16 dalam waktu 42 menit.

Ndut yang membaca berita ini di laman Kompas.com turut senang dimana Indonesia bisa lanjutkan tradisi emas dalam cabang bulutangkis walaupun di beregu timnas bulutangkis kita hancur lebur khususnya putera hanya meraih perunggu bersama dengan Singapura.

Kita tahu target yang diberikan PBSI untuk timnasnya adalah tiga emas, namun kali ini hanya perak dan perunggu dari beregu serta emas dari sector individual namun setidaknya tradisi emas selalu ada di timnas bulutangkis kita.

Ndut pun puas dengan kebijakan PBSI yang menurunkan tim muda tanpa ada label bintang membuat mereka tampil tanpa beban dan menambah jam bertanding mereka ke depannya bisa menggantikan senior mereka yang tengah berjuang dalam menghadapi kalender BWF. 

Ndut berharap PBSI terus meningkatkan jam bertanding para pemain muda asal terasah mental juara agar ke depannya bulutangkis kita dapat diperhitungkan kembali oleh negara-negara lainnya, karena ndut melihat kita sudah kalah jauh dari Thailand dan Malaysia, bahkan pebulutangkis kita kalah dari pebulutangkis tuan rumah, ini tentunya jadi peringatan buat PBSI dalam menjaring pebulutangkis muda lainnya yang punya mental juara dalam bertanding.

Kita nantikan saja bagaima aksi para ganda putera kita dalam meraih emas, siapa pun yang meraihnya ndut Cuma bilang terima kasih atas cerita indah yang kalian rangkai selama SEA Games ini, tetap semangat dalam bermain..


SEA Games 2022, Ganda Puteri Indonesia Tatap Final

istimewa
21522, 14:25 – Indonesia siap amankan emas atau perak dari sector ganda puteri bulu tangkis dimana salah satu ganda negeri ini melaju ke babak final

Adalah ganda puteri Indonesia, Apriyani Rahayu / Siti Fadia Silva Ramadhanti berhasil melaju ke final bulu tangkis SEA Games 2022 Vietnam

Apriyani/Fadia pastikan ke final setelah kalahkan pasangan Singapura Insyirah Khan/ Lim Zhi Rui Bernice di semifinal bulu tangkis yang berlangsung di Bac Giang Gymnasium, Hanoi Vietnam.

Apriyani / Fadia menang dua gim langsung dengan angka 21-10 dan 21-7 dalam waktu 31 menit, dengan hasil ini membuat Apriyani/Fadia pastikan medali setidaknya perak pada ganda puteri.

Karena di final, Apriyani/Fadia akan berhadapa ganda puteri unggulan kedua asal Thailand, Benyapa Aimsaard/Nuntakorn Aimsaard untuk perebutkan medali emas.

Pertama, ndut haturkan selamat kepada Apriyani dan Fadia atas kemenangannya dan menatap final semoga di final bisa berikan yang terbaik bagi para pecinta bulu tangkis Indonesia semoga bisa raih emas.

Kedua, inilah menjadi penyakit lama negeri ini terutama di olahraga belum di lakoni sudah menyerah dan sudah yakin dapat perak, kenapa tidak optimis dapat emas, kerahkan semua tenaga yang dipunya biar Tuhan yang bekerja apakah kita layak dapat emas atau tidak, jangan terlalu pesimis lah, Thailand itu juga sama-sama kayak kita sama-sama makan nasi memang apa hebatnya negeri itu sehingga kita takut sama sekali !

Kita tahu target yang diberikan PBSI untuk timnasnya adalah tiga emas, namun kali ini hanya perak dan perunggu dari beregu serta emas dari sector individual namun setidaknya tradisi emas selalu ada di timnas bulutangkis kita.

Ndut pun puas dengan kebijakan PBSI yang menurunkan tim muda tanpa ada label bintang membuat mereka tampil tanpa beban dan menambah jam bertanding mereka ke depannya bisa menggantikan senior mereka yang tengah berjuang dalam menghadapi kalender BWF.

Ndut berharap PBSI terus meningkatkan jam bertanding para pemain muda asal terasah mental juara agar ke depannya bulutangkis kita dapat diperhitungkan kembali oleh negara-negara lainnya, karena ndut melihat kita sudah kalah jauh dari Thailand dan Malaysia, bahkan pebulutangkis kita kalah dari pebulutangkis tuan rumah, ini tentunya jadi peringatan buat PBSI dalam menjaring pebulutangkis muda lainnya yang punya mental juara dalam bertanding.

Kita nantikan saja perjuangan Apriyani / Fadia dalam mencapi emas dan semoga doa 270 juta rakyat Indonesia di dengar oleh Tuhan agar besok kita bisa dapat emas, tetap semangat… Tuhan Berkati..

Rabu, 18 Mei 2022

SEA Games 2022, Timnas Bulutangkis Puteri Raih Perak

istimewa
18522, 14:25 - Timnas bulutangkis putera Indonesia harus mengakui permainan daripada timnas bulutangkis puteri Thailand pada semifinal SEA Games.

Bertanding di Bac Giang Gumnasium, Hanoi, Vietnam, tim puteri Indonesia menurunkan tunggal puteri pertama, Putri Kusuma Wardani a.k.a. Putri KW menghadapi tunggal puteri Thailand,  Pornpawee Chochuwong

Putri harus mengakui permainaan dari Chochuwong ini dengan dua gim langsung  16-21, 20-22 dalam waktu 55 menit dan berubah menjadi 0-1 untuk keunggulan Thailand

Pada partai kedua, Indonesia menurunkan ganda puteri Apriyani Rahayu berpasangan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti berhadapan dengan Jongkolphan Kititharakul / Rawinda Prajongjai.

Lagi-lagi Indonesia harus takluk dari Gajah Perang, Thailand, kali ini Apri dan Fadia harus mengakui permainan Rawinda dan Jongkolphan dengan dua gim langsung 16-21, 12-21

Pada partai penentuan untuk melanjutkan atau usai sampai disini, Indonesia menurunkan tunggal puteri kedua mereka, Stephanie Widjaja berhadapan dengan Supanida Katethong.

Sama seperti rekan-rekan yang sudah bermain, Stephanie pun harus mengakui permainan Supanida dengan dua gim langsung 14-21 dan 8-21 mengubah menjadi 0-3 untuk kemenangan Thailand dan tidak mainkan partai keempat dan kelima.

Dengan hasil ini, Indonesia meraih perak dari cabang bulutangkis pada SEA Games, Hanoi Vietnam setelah kalah dari Thailand.

Ndut yang menyaksikan cuplikannya cukup kecewa tapi itulah yang bisa dipersembahkan para srikandi bulutangkis Indonesia dalam menghadapi tim Thailand yang mungkin andalkan ganda puterinya.

Kita tahu target dari PBSI adalah tiga emas dari bulutangkis walaupun saat ini baru perak yang diraih sedangkan tim putera semoga mendapatkan perunggu namun itulah yang bisa diberikan bila melihat materi pemain yang dimainkan adalah para pemain masa depan bulutangkis Indonesia.

Mungkin kita tidak ada yang tahu kalau dari pijakan ini diantara mereka ada yang juara dunia dan membawa bendera Indonesia ke tiang tertinggi di setiap ajang asalkan konsisten berkelanjutan dalam bertanding dan juga semangat yang sangat tinggi, tidak mustahil apa yang ndut bilang di atas akan terjadi di 2-5 tahun mendatang.

Ndut berharap PBSI memberikan waktu dan turnamen yang banyak kepada para pemain ini agar makin terasah kompetisi mereka menghadapi lawan-lawan yang tangguh untuk semakin percaya diri dan konsisten berkelanjutan dalam bertanding.

Kita nantikan kiprah mereka dalam membawa merah-putih ke setiap tournament yang mereka mainkan, semoga bisa memberikan yang terbaik bagi negara ini dan pecinta bulutangkis Indonesia, kami rindu juara kawan….

Selasa, 17 Mei 2022

SEA Games 2022, Timnas Bulutangkis Putera Kalah Dari Thailand

istimewa
17522, 15:45 – Timnas bulutangkis putera Indonesia harus mengakui permainan daripada timnas bulutangkis putera Thailand pada semifinal SEA Games.

Bertanding di Bac Giang Gumnasium, Hanoi, Vietnam, tim putera Indonesia menurunkan Chico Aura Dwi Wardoyo berhadapan dengan Kunvalut Vitidsarn pada partai pertama.

Chico pada pertandingan ini harus mengakui permainan pebulutangkis masa depan asal Thailand ini dengan dua gim langsung 14-21 dan 14-21, mengubah menjadi 0-1 untuk Thailand.

Lanjut ke pertandingan kedua, Indonesia menurunkan ganda putera masa depan Indonesia, Pramudya Kusumawardana yang berpasangan dengan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan berhadapan dengan Chaloempon Charoenkitamorn/Nanthakarn Yordphaisong

Dalam pertandingan kali ini, Pramudya/Yeremia berhasil mengimbangi permainan dengan bermain rubber game, 21-16, 12-21 dan 21-16 dan mengubah menjadi 1-1 untuk kemenangan Indonesia.

Lanjut ke pertandingan ketiga, dimana Indonesia menurunkan tunggal putera kedua, Christian Adinata berhadapan degan Sitthikom Thammasin, pada pertandingan ini Christin harus mengakui permainan Thammasin dengan dua gim langsung 11-21, 12-21 yang membuat Thailand unggul sementara 2-1 atas Indonesia.

Pada pertandingan keempat, Indonesia menurunkan ganda putera kedua,  Leo Rolly Carnando berpasangan dengan Daniel Marthin menghadapi Peeratchai Sukphun berpasangan dengan Pakkapon Teeraratsakul.

Pada pertandingan kali ini Leo/Daniel memberikan perlawanan dan hasilnya adalah kemenangan untuk Indonesia dengan 21-8 dan 21-13 dan menjadi seru karena kedudukan menjadi 2-2.

Kedudukan 2-2 membuat pertandingan berlanjut ke partai kelima atau terakhir, dimana Indonesia menurunkan tunggal putera ketiga, Bobby Setiabudi berhadapan dengan Panitchaphon Terraratsakul.

Sempat unggul dalam torehan angka dalam pertandingan namun pada kenyataannya harus mengakui permainan Teeraratsakul dengan dua gim langsung 18-21 dan 19-21, dan mengubah menjadi 2-3 untuk kemenangan Thailand atas Indonesia.

Dengan hasil ini membuat Indonesia gagal ke final dan hanya kesempatan mendapatkan perunggu bersama dengan Singapura yang kalah dari Malaysia.

Ya sangat kecewa sekali dengan permainan Indonesia walaupun sempat imbangi permainan namun akhirnya harus kandas dengan dramatis dimana lagi-lagi dengan Thailand.

Kita tahu yang diturunkan kali ini pada SEA Games adalah para pemain muda, masa depan bulutangkis Indonesia, jadi sangat wajar bila kalah karena jam terbang mereka pun masih minim dibanding dengan para seniornya yang telah berjuang di arena Piala Thomas dan Uber lalu namun kalau terus berusaha, konsisten dan selalu mengikuti turnamen niscaya inilah tim bulutangkis putera kita yang sebenarnya.

Ndut berharap banyak kepada para pemain bulutangkis yang bermain di SEA Games ini di masa mendatang, karena saingan kita tidak hanya Malaysia, kini sudah mengancam Thailand yang semakin hari semakin berkembang, ini patut diwaspadai oleh para pemain, jangan sampai kita tertinggal jauh bulutangkisnya.

Kita nantikan saja bagaimana kiprah para pemain masa depan Indonesia ini dalam membawa merah putih berjaya di tiang tertinggi ajang turnamen olahraga internasional, tetap semangat dan selalu konsisten yang berkelanjutan dalam tournament.


SEA Games 2022, Timnas Bulutangkis Puteri Menang Atas Vietnam

Istimewa
17522, 10:40 – Timnas bulutangkis puteri Indonesia mengawali pertandingan bulutangkis SEA Games menghadapi tuan rumah setelah mendapaktan bye dari panitia.

Pada pertandingan pertama, Indonesia menurunkan Gregoria Mariska Tunjung berhadapan dengan tunggal puteri Vietnam, Nguyen Thuy Linh di Bac Giang Gumnasium.

Gregoria menang pada gim pertama dengan angka 21-14 namun pada gim kedu dan ketiga, Gregoria harus mengakui permainan dari Thuy Linh dengan angka 17-21 dan 16-21.

Lanjut ke pertandingan kedua, Indonesia menurunkan ganda puteri yang juga sekaligus kapten timnas puteri, Aprilia Rahayu berpasangan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti berhadapan dengan ganda Vietnam, Pham Thi Khanh/Van Anh Than.

Ganda debutan ini mengakhir pertandingan dengan manis lewat dua gim langsung dengan angka 21-3 dan 21-9 dan mengubah kedudukan menjadi 1-1 untuk Indonesia yang dilanjutkan ke partai ketiga,

Partai ketiga, Indonesia menurunkan tunggal kedua puteri, Putri Kusuma Wardani a.k.a. Putri KW berhadapan dengan Vu Thi Trang.

Pada pertandingan tersebut, Putri KW memenangi pertandingan dengan rubber game dengan angka 21-19, 16-21 dan 21-15

Lanjut ke partai keempat, dimana Indonesia menurunkan ganda puteri kedua, Ribka Sugiarto / Febby Valencia Dwijayanti Gani berhadapan dengan duo Vietnam Do Thi Hoai / Pham Nhu Thao.

Pada laga ini, ganda debutan baru Indonesia ini menang dalam dua gim langsung 21-13 dan 21-14 yang membuat Indonesia lolos ke final dan bertemu dengan tim kuat, Thailand.

Ndut sampaikan selamat kepada timnas puteri Indonesia yang melakukan pertandingan melawan Vietnam sehingga melaju ke final berhadapan dengan Thailand.

Kita tahu timnas bulutangkis ini ditargetkan menjadi juara umum baik beregu maupun individual, namun tantangan itu ada berasal dari Thailand dan Malaysia sebagai pesaing kuat Indonesia terutama Thailand yang semakin pesat perkembangnnya apalagi kemarin sempat memberikan kejutan di ajang Piala Thomas dan Uber lalu.

Ndut sich berharap dengan materi yang ada rata-rata anak muda semua bisa berikan yang terbaik bagi negara dengan kemampuan yang dimilikinya saat berhadapan dengan lawan tangguh.

Ndut percaya dengan kemampuan para pemain muda kita ini, urusan menang-kalah adalah belakang yang penting semangat dan perjuangan hingga akhir itu harus ada dalam mempertahankan segala kemungkinan yang terjadi.

Kita nantikan pertandingan final antara Indonesia dan Thailand di sector puteri, semoga bisa raih emas bagi timnas merah putih, tetap semangat dan terus berjuang demi titik penghabisan.


Minggu, 15 Mei 2022

Thomas Cup 2022, Indonesia Takluk Dari India

Istimewa
15522, 16:55 – Timnas bulutangkis putera Indonesia harus mengakui keunggulan India dalam partai final Piala Thomas 2022 yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand.

Sebagaimana ndut tonton di MNC TV, pada pertandingan pertama, Indonesia menurunkan tunggal putera pertama, Anthony Sinisuka Ginting berhadapan dengan Lakshya Sen.

Ginting harus mengakui permainan Sen walaupun sempat unggul pada gim pertama dengan 21-8, 17-21 dan 16-21 hasil ini membuat indonesai tertinggal 0-1 dari India.

Pada pertandingan kedua, Indonesia menurunkan ganda modifikasi, Kevin Sanjaya Sukamuljo dengan Muhammad Ahsan berhadapan dengan ganda India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Pada pertandingan ini, kembali Indonesia takluk dari india dengan permainan rubber game dengan angka 21-18, 21-23 dan 19-21 serta mengubah menjadi 0-2 untuk India,

Dipertandingan ketiga atau menjelang penentuan bagi India, Indonesia menurunkan tunggal putera kedua, Jonatan Christie berhadapan dengan tunggal dari India, Kidambi Srikanth.

Pada pertandingan, secara mengejutkan Jojo takluk dari Srikanth dengan dua gim langsung dengan angka 15-21 dan 21-23 yang mengubah menjadi 0-3 untuk India, dan memastikan India sebagai juara Piala Thomas 2022.

Ndut yang menyaksikan pertandingan ini, cukup kecewa melihat penampilan dari para atlet ini seakan menganggap remeh permainan lawan, dan terbukti kalah dari India yang baru pertama kali tembus final dan langsung juara serta menjadi sejarah bulutangkis dunia.

Ndut juga merasa sepertinya selain mungkin menganggap remeh ada factor non teknis yang ndut lihat di sosial media dan menjadi ‘penyakit’ lama negeri ini adalah ketika sedang bertanding atau jelang final selalu diundang untuk sekedar makan siang, dan saat bertanding hasilnya adalah kalah ! ini sering terjadi entah di sepakbola atau baru pertama kali di bulutangkis.

Ndut Cuma bilang, kepada para penguasa negeri ini, boleh kalian undang makan siang atau malam atau sekedar ngopi-ngopi cantik tapi lihat juga jangan jelang final lebih elegan setelah final berakhir baru undang, biar konsentrasi mereka tidak goyah !

Ndut tahu yang baca tulisan ini pasti berkomentar, itu Cuma mitos tapi fakta yang ada di lapangan berkata benar, setiap diundang makan pasti hasil pertandingan jelek a.k.a. kalah ! beda dengan ketika setelah pertandingan berlangsung sudah lega tidak ada beban lagi, benar tidak ?

Ndut berharap ini menjadi evaluasi dan catatan besar bagaimana kita sebagai negara besar, dan sering wara-wiri juara bulutangkis dan popular bulutangkisnya bisa takluk dari tim kemarin sore yang tidak popular bulutangkis di negaranya, agar kedepan bisa lebih baik dan dapat kembalikan Piala Thomas dan Sudirman kembali ke Indonesia.

Buat pemain, official tim bulungkis Indonesia ndut Cuma bilang, terima kasih sudah membuat cerita indah yang tidak akan dilupakan di Piala Thomas 2022 ini, kembali belajar, berproses dan berkembang maju lagi bersama karena kalian adalah harapan para pecinta bulutangkis Indonesia ke depan.

Tidak usah kecewa, apalagi putus asa dan putus semangat, mari bangkit dan melompat lebih tinggi lagi, kalian adalah pahlawan kami saat ini dan di masa mendatang, kami bangga kepada kalian pahlawan bulutangkis Indonesia…

Kita nantikan kiprah para pahlawan bulutangkis Indonesia di masa mendatang setelah Piala Thomas semoga bisa raih prestasi disetiap tournament yang diadakan oleh BWF


Sabtu, 14 Mei 2022

Uber Cup 2022, Korea Juara Taklukkan Tiongkok

Istimewa
14522, 20:20 – Tim bulutangkis Puteri Korea berhasil keluar sebagai juara Piala Uber 2022 setelah menang dramatis atas Tiongkok yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand.

Pertandingan pertama, antara tunggal puteri Tiongkok Chen Yu Fai menghadapi tunggal puteri Korea, An Seyoung, permainan ini berakhir dengan rubber game dengan angka 17-21, 21-15 dan 21-20, 1-0 untuk Tiongkok

Pada pertandingan kedua yang tidak kalah sengit, Korea menurunkan ganda puteri Lee So Hee / Shin Seung Chan berhadapan dengan Chen Qing Chen / Jia Yi Fan, partai yang berlangsung selama 1 jam ini dimenangkan ganda Korea dengan rubber game 12-21, 21-18 dan 21-18 mengubah menjadi 1-1.

Pertandingan ketiga, Korea menurunkan Tiongkok menurunkan He Bing Jiao sebagai tunggal kedua berhasil mengembalikan keadaan menjadi 2-1 setelah kandaskan perlawanan Kim Gaeun dengan dua gim langsung dengan angka 21-12 dan 21-13 dalam waktu 43 menit saja.

Berlanjut ke pertandingan keempat, dimana Ganda Korea Kim Hye Jeong / Kong Heeyong berhadapan dengan Huang Dong Ping / Li Wen Mei dimana ganda Kim/Kong ini membuka asa Korea untuk bisa raih juara dengan kemenangan dua gim langsung dengan angka 22-20 dan 21-17 dalam waktu 59 menit.

Pertandingan pun harus ditentukan di laga kelima dimana Korea menurunkan tunggal ketiga mereka, Sim Yujin berhadapan dengan Wang Zhi Y di laga penentuan hingga berakhir rubber game, dimana game pertama Sim menang 28-26.

Lalu Wang bangkit dengan kemenangan 21-18, sementara dilaga pamungkas, Sim berhaisl keluar sebagai juara dan membawa negaranya menjuarai Uber Cup dengan angka 21-8 pada gim ketiga, dan mengubah menjadi 3-2 untuk kemenangan Korea atas Tiongkok.

Dengan hasil ini Korea berhasil membawa pulang Piala Uber untuk kedua kalinya setelah pertama kali direbut pada tahun 2010 lalu…

Ndut ucapkan selamat kepada tim puteri Korea yang berhasil menjuarai Piala Uber setelah kandaskan juara bertahan Tiongkok dengan skor 3-2.

Kita tahu Tiongkok adalah jawara dari perhelatan Thomas dan Uber Cup, sepanjang sejarah kejuaraan ini Tiongkok telah lebih sepuluh kali tepat sudah lima belas kali meraih piala bergengsi untuk berebu puteri ini.

Namun kini mungkin eranya sudah lewat dimana Tiongkok pada musim ini tidak meraih hasil yang maksimal dimana pada final kalah dari Korea dan di bagian putera pun harus mengakui keunggulan timnas putera Indonesia.

Ndut berharap ke depannya, lahir negara-negara baru yang meraih title juara dari kejuaraan beregu ini, tidak selalu didominasi oleh tiga negara besar yaitu Tiongkok, Korea dan Jepang serta Indonesia agar semakin menarik untuk disimak dan ditelaah dalam membedah tiap tim untuk bisa jadi juara.

Sekali lagi selamat kepada tim puteri Korea, anda memang bintang mampu hadirkan drama yang membuat jutaan pecinta bulutangkis deg-deg serr, semoga musim depan bisa raih kembali, selamat…

Jumat, 13 Mei 2022

Thomas Cup 2022, Indonesia Melaju Ke final

Istimewa
13522,  19:25 – Timnas bulutangkis Indonesia hari ini akan melakoni pertandingan semifinal melawan Jepang di Impact Arena, Bangkok, Thailand.

Pada pertandingan pertama dan yang sudah ditunggu jutaan pecinta bulutangkis dunia adalah pertemuan antara Anthony Sinisuka Ginting dengan pebulutangkis tunggal pertama Jepang, Kento Momota.

Pada pertandingan yang berjalan sengit ini dimenangkan kembali oleh Ginting dengan rubber sete, 21-13, 14-21 dan 21-12, dan ini menjadi modal pertama Indonesia dalam menatap laga setelahnya.

Pada pertandingan kedua, Indonesia kembali menurunkan ganda ‘modifikasi’ Kevin Sanjaya Sukamuljo yang berpasangan dengan ‘babah’ Muhammad Ahsan menghadapi ganda Jepang, Takuro Hoki berpasangan dengan Yugo Kobayashi tidak kalah seru,

Pada pertandingan juga menampilkan comeback yang sangat epic dari Kevin dan Ahsan dimana tertinggal jauh 7-17 namun bisa mengembalikan keadaan dan menang dengan rubber set 22-20, 8-21 dan 24-22 mengubah menjadi 2-0 untuk Indonesia

Pada pertandingan ketiga, Indonesia menurunkan Jonatan Christie yang akan menghadapi Kento Nishimoto

Pada pertandingan ini yang semestinya bisa ditutup dengan manis, ternyata berkata lain, tunggal Jepang ini mampu kalahkan Jojo dengan dua gim langsung 20-22, 13-21 dalam waktu 57 menit dan mengubah menjadi 2-1 untuk Jepang

Di pertandingan keempat, menurunkan ganda putera kedua, Muhammad Rian Ardianto berpasangan dengan Fajar Alfian menghadapi ganda putera Jepang, Akira Koga / Yuta Watanabe.

Pada pertandingan ini, Fajar/Rian hanya mampu menangi satu gim saja pada gim kedua namun harus mengakui keunggulan ganda Koga/Watanabe dengan rubber game 14-21, 21-13 dan 18-21 menjadi imbang 2-2 untuk Jepang.

Mau tidak mau melanjutkan hingga partai terakhir dimana Indonesia menurunkan tunggal ketiga mereka, Shesar Hiren Rhustavito berhadapan dengan tunggal Jepang, Kodai Naraoka.

Vito menjadi pahlawan bagi Indonesia, dimana dirinya menangkan duel melawan Naraoka dengan dua gim langsung 21-17 dan 21-11 dan memastikan satu tiket melaju ke final dengan agregat 3-2 untuk Indonesia.

Difinal Indonesia akan berhadapan dengan tim kejutan yang baru pertama kali menembus final Piala Thomas sepanjang sejarah tournament ini bergulir yaitu India yang secara mengejutkan menang atas Denmark 3-2.

Ndut yang menyaksikan pertandingan ini cukup deg-degan apalagi saat Jepang dapat mengimbangi permainan Indonesia namun Puji Tuhan, Indonesia masih diberikan kesempatan mencicipi final.

Kita tahu Indonesia di Piala Thomas sebagai tim unggulan dan juara bertahan, dengan materi yang ada ndut yakin bisa berbicara lebih di final apalagi dengan kembalinya Ginting secara performa dapat menjadi keuntungan sendiri bagi Indonesia asal dirinya konsisten dengan permainannya selama ini serta tidak buat kesalahan sendiri dalam bermain.

Ndut berharap Indonesia dapat pertahankan gelar kembali untuk ke-15 kalinya walau kita tahu India kini mulai diperhitungkan dengan materi yang tidak bisa diremehkan begitu saja, namun ndut yakin dan percaya Indonesia mampu atasi itu semua asalkan focus dalam bermain itu saja.

Kita nantikan saja final antara Indonesia melawan India yang ndut yakin semakin seru dan menegangkan seperti lawan Jepang ini, tetap semangat kawan… jangan menyerah…


Kamis, 12 Mei 2022

Thomas Cup 2022, Indonesia Melaju Ke Semifinal

Istimewa
12522, 22:10 – Timnas bulutangkis puteri Indonesia menjalani pertandingan perempat final di Impact Arena, Bangkok, Thailand melawan tim Tiongkok.

Pada pertandingan pertama, Indonesia menurunkan kembali Anthony Sinisuka Ginting menghadapi Zhao Jun Peng, di pertandingan ini Anthony menunjukkan kelasnya tidak lagi kalah bahkan sekarang menyumbang.

Permainan Ginting semakin menjadi walau harus memainkan laga dengan rubber set dengan kemenangan Ginting atas Jun Peng dengan angka 21-12, 25-27, dan 21-17, ini adalah kemenangan pertama Ginting di arena Piala Thomas 2022 setelah tiga kali mengalami kekalahan di gim pembuka.

Pada pertandingan kedua, Indonesia menurunkan ganda putera ‘modifikasi’ Kevin Sanjaya Sukamulya yang berpasangan dengan ‘babah’ Muhammad Ahsan menghadapi ganda Tiongkok, Liu Yu Chen / Ou Xuan Yi dengan dua gim langsung 21-17 dan 21-16.

Pertandingan dilanjutkan partai ketiga, dimana Indonesia menurunkan tunggal putera Jonatan Christie menghadapi Li Shi Feng dengan dua gim langsung 21-13 dan 21-18, dengan kemenangan Jojo ini maka pertandingan keempat dan kelima tidak dimainkan karena sudah kedudukan 3-0 membuat Indonesia melaju ke semifinal.

Lawan selanjutnya di partai semifinal adalah Jepang, dimana pertandingan perempat final mereka berhasil kalahkan China Taipe dengan skor 3-2.

Ndut yang menyaksikan pertandingan ini cukup deg-degan walaupun secara permainan cukup berimbang namun pada nyatanya Indonesia mampu mengalahkan Tiongkok dengan cukup mudah.

Soal Ginting, ndut melihat sudah berubah dan dapat meraih point walaupun secara pemainan masih agak labil dan selalu berulang kali melakukan kesalahan, ndut sich berhadap kedepannya tidak ada lagi kesalahan sendiri yang dibuat oleh Ginting, karena ini menjadi krusial bagi rekan-rekan dalam mencari point.

Kita tahu Indonesia di Piala Thomas tahun  ini bertindak sebagai juara bertahan, kans untuk mempertahankan itu pun kini terasa ringan walaupun ada sedikit peringatan dari Denmark, Jepang dan tim kejutan untuk pertama kalinya tampil di arena final Piala Thomas yaitu India, namun ndut percaya dengan kemampuan para pemain bulutangkis Indonesia pasti bisa menghadapi itu semua, yang penting focus dan tidak memikirkan bonus apa lah artinya itu, itu akan mengalir ketika kita bisa menghadapi rintangan itu.

Kita nantikan saja pertandingan lawan tim matahari terbit, Jepang apalagi para pecinta bulutangkis menunggu aksi Momogi a.k.a. Kento Momota melawan Ginting yang sudah pasti akan seru tinggal menunggu siapa yang menangkan partai itu, kita tunggu saja, semangat teman-teman….


Uber Cup 2022, Indonesia Tersingkir

Istimewa
12522, 11:30 - Timnas bulutangkis puteri Indonesia menjalani pertandingan perempat final di Impact Arena, Bangkok, Thailand melawan tim tirai bambu, Tiongkok.

Pada pertandingan pertama, Indonesia menurunkan tunggal puteri Komang Ayu Cahya Dewi berhadapan pebulutangkis peringkat tiga dunia, Chen Yu Fei dimana harus mengakui permainan Yu Fei dua gim langsung dengan angka 12-21 dan 11-21 dalam waktu 42 menit saja, hasil ini membuat Indonesia tertinggal 0-1 dari Tiongkok..

Lanjut ke pertandingan kedua, Indonesia menurunkan ganda puteri Febriana Dwipuji Kusuma / Amalia Cahaya Pratiwi menghadapi ganda puteri Tiongkok nomor satu dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Pada pertandingan yang ndut saksikan di INews ini sempat menciptakan kejutan pada gim pertama walaupun akhirnya menyerah dua gim saja dengan angka 19-21, 16-21 dan mengubah kedudukan menjadi 0-2 untuk tim tirai bambu..

Dipertandingan selanjutnya, Indonesia menurunkan tunggal puteri yang sempat menggembarkan dunia perbulutangkisan setelah kalahkan ratu bulutangkis peringkat pertama dunia Akane Yamaguchi adalah Bilqis Prasista.

Pada pertandingan ini Bilqis menghadapi He Bing Jiao, dimana pada gim kedua dapat dimenangi putri legenda bulutangkis Indonesia, Joko Suprianto ini dengan angka 21-19 namun pada gim kedua dan ketiga dimiliki oleh Bing Jiao dengan angka 18-21 serta 7-21.

Dengan hasil ini membuat tim uber Indonesia terhenti di perempat final Piala Uber 2022

Ndut yang menyaksikan pun dapat katakan wajar kalah, karena kita sudah kalah kelas dan juga kalah mental dengan nama besar Tiongkok dengan prestasi dan pemain yang berkualitas.

Namun ndut salut dengan perjuangan pada srikandi bulutangkis Indonesia di usia muda mampu menunjukkan kemampuan dan membuat dunia membuka mata akan potensi yang ada pada srikandi bulutangkis yang dipersiapkan untuk Piala Uber ini ke depannya.

Kita tunggu saja sekitar 5-10 tahun mendatang, para srikandi ini akan mulai mengancam para senior mereka di berbagai turnamen dengan kemampuan yang dimiliki serta jam terbang yang sudah mumpuni juga.

Ndut Cuma bilang terima kasih sudah membuat cerita indah yang tidak akan dilupakan di Piala Uber 2022 ini, kembali belajar, berproses dan berkembang maju lagi bersama karena kalian adalah harapan para pecinta bulutangkis Indonesia ke depan.

Tidak usah kecewa, apalagi putus asa dan putus semangat, mari bangkit dan melompat lebih tinggi lagi, kalian adalah pahlawan kami saat ini dan di masa mendatang, kami bangga kepada kalian Srikandi bulutangkis Indonesia…

Kita nantikan kiprah para srikandi bulutangkis Indonesia di masa mendatang setelah Piala Uber semoga bisa raih prestasi disetiap tournament yang diadakan oleh BWF