![]() |
| Istimewa |
Sebagaimana
ndut tonton di MNC TV, pada pertandingan pertama, Indonesia menurunkan tunggal
putera pertama, Anthony Sinisuka Ginting berhadapan dengan Lakshya Sen.
Ginting
harus mengakui permainan Sen walaupun sempat unggul pada gim pertama dengan
21-8, 17-21 dan 16-21 hasil ini membuat indonesai tertinggal 0-1 dari India.
Pada
pertandingan kedua, Indonesia menurunkan ganda modifikasi, Kevin Sanjaya Sukamuljo
dengan Muhammad Ahsan berhadapan dengan ganda India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag
Shetty.
Pada
pertandingan ini, kembali Indonesia takluk dari india dengan permainan rubber
game dengan angka 21-18, 21-23 dan 19-21 serta mengubah menjadi 0-2 untuk India,
Dipertandingan
ketiga atau menjelang penentuan bagi India, Indonesia menurunkan tunggal putera
kedua, Jonatan Christie berhadapan dengan tunggal dari India, Kidambi Srikanth.
Pada
pertandingan, secara mengejutkan Jojo takluk dari Srikanth dengan dua gim
langsung dengan angka 15-21 dan 21-23 yang mengubah menjadi 0-3 untuk India,
dan memastikan India sebagai juara Piala Thomas 2022.
Ndut
yang menyaksikan pertandingan ini, cukup kecewa melihat penampilan dari para atlet
ini seakan menganggap remeh permainan lawan, dan terbukti kalah dari India yang
baru pertama kali tembus final dan langsung juara serta menjadi sejarah
bulutangkis dunia.
Ndut
juga merasa sepertinya selain mungkin menganggap remeh ada factor non teknis
yang ndut lihat di sosial media dan menjadi ‘penyakit’ lama negeri ini adalah
ketika sedang bertanding atau jelang final selalu diundang untuk sekedar makan
siang, dan saat bertanding hasilnya adalah kalah ! ini sering terjadi entah di
sepakbola atau baru pertama kali di bulutangkis.
Ndut
Cuma bilang, kepada para penguasa negeri ini, boleh kalian undang makan siang
atau malam atau sekedar ngopi-ngopi cantik tapi lihat juga jangan jelang final
lebih elegan setelah final berakhir baru undang, biar konsentrasi mereka tidak
goyah !
Ndut
tahu yang baca tulisan ini pasti berkomentar, itu Cuma mitos tapi fakta yang
ada di lapangan berkata benar, setiap diundang makan pasti hasil pertandingan
jelek a.k.a. kalah ! beda dengan ketika setelah pertandingan berlangsung sudah
lega tidak ada beban lagi, benar tidak ?
Ndut
berharap ini menjadi evaluasi dan catatan besar bagaimana kita sebagai negara
besar, dan sering wara-wiri juara bulutangkis dan popular bulutangkisnya bisa
takluk dari tim kemarin sore yang tidak popular bulutangkis di negaranya, agar
kedepan bisa lebih baik dan dapat kembalikan Piala Thomas dan Sudirman kembali
ke Indonesia.
Buat
pemain, official tim bulungkis Indonesia ndut Cuma bilang, terima kasih sudah
membuat cerita indah yang tidak akan dilupakan di Piala Thomas 2022 ini, kembali
belajar, berproses dan berkembang maju lagi bersama karena kalian adalah
harapan para pecinta bulutangkis Indonesia ke depan.
Tidak
usah kecewa, apalagi putus asa dan putus semangat, mari bangkit dan melompat
lebih tinggi lagi, kalian adalah pahlawan kami saat ini dan di masa mendatang,
kami bangga kepada kalian pahlawan bulutangkis Indonesia…
Kita
nantikan kiprah para pahlawan bulutangkis Indonesia di masa mendatang setelah
Piala Thomas semoga bisa raih prestasi disetiap tournament yang diadakan oleh
BWF

Tidak ada komentar:
Posting Komentar