17522,
15:45 – Timnas bulutangkis putera Indonesia harus mengakui permainan daripada
timnas bulutangkis putera Thailand pada semifinal SEA Games.
istimewa
Bertanding
di Bac Giang Gumnasium, Hanoi, Vietnam, tim putera Indonesia menurunkan Chico Aura
Dwi Wardoyo berhadapan dengan Kunvalut Vitidsarn pada partai pertama.
Chico
pada pertandingan ini harus mengakui permainan pebulutangkis masa depan asal
Thailand ini dengan dua gim langsung 14-21 dan 14-21, mengubah menjadi 0-1
untuk Thailand.
Lanjut
ke pertandingan kedua, Indonesia menurunkan ganda putera masa depan Indonesia,
Pramudya Kusumawardana yang berpasangan dengan Yeremia Erich Yoche Yacob
Rambitan berhadapan dengan Chaloempon Charoenkitamorn/Nanthakarn Yordphaisong
Dalam
pertandingan kali ini, Pramudya/Yeremia berhasil mengimbangi permainan dengan
bermain rubber game, 21-16, 12-21 dan 21-16 dan mengubah menjadi 1-1 untuk
kemenangan Indonesia.
Lanjut
ke pertandingan ketiga, dimana Indonesia menurunkan tunggal putera kedua,
Christian Adinata berhadapan degan Sitthikom Thammasin, pada pertandingan ini
Christin harus mengakui permainan Thammasin dengan dua gim langsung 11-21,
12-21 yang membuat Thailand unggul sementara 2-1 atas Indonesia.
Pada
pertandingan keempat, Indonesia menurunkan ganda putera kedua, Leo Rolly Carnando berpasangan dengan Daniel
Marthin menghadapi Peeratchai Sukphun berpasangan dengan Pakkapon
Teeraratsakul.
Pada
pertandingan kali ini Leo/Daniel memberikan perlawanan dan hasilnya adalah
kemenangan untuk Indonesia dengan 21-8 dan 21-13 dan menjadi seru karena
kedudukan menjadi 2-2.
Kedudukan
2-2 membuat pertandingan berlanjut ke partai kelima atau terakhir, dimana
Indonesia menurunkan tunggal putera ketiga, Bobby Setiabudi berhadapan dengan
Panitchaphon Terraratsakul.
Sempat
unggul dalam torehan angka dalam pertandingan namun pada kenyataannya harus
mengakui permainan Teeraratsakul dengan dua gim langsung 18-21 dan 19-21, dan
mengubah menjadi 2-3 untuk kemenangan Thailand atas Indonesia.
Dengan
hasil ini membuat Indonesia gagal ke final dan hanya kesempatan mendapatkan
perunggu bersama dengan Singapura yang kalah dari Malaysia.
Ya
sangat kecewa sekali dengan permainan Indonesia walaupun sempat imbangi
permainan namun akhirnya harus kandas dengan dramatis dimana lagi-lagi dengan
Thailand.
Kita
tahu yang diturunkan kali ini pada SEA Games adalah para pemain muda, masa
depan bulutangkis Indonesia, jadi sangat wajar bila kalah karena jam terbang
mereka pun masih minim dibanding dengan para seniornya yang telah berjuang di
arena Piala Thomas dan Uber lalu namun kalau terus berusaha, konsisten dan selalu
mengikuti turnamen niscaya inilah tim bulutangkis putera kita yang sebenarnya.
Ndut
berharap banyak kepada para pemain bulutangkis yang bermain di SEA Games ini di
masa mendatang, karena saingan kita tidak hanya Malaysia, kini sudah mengancam Thailand
yang semakin hari semakin berkembang, ini patut diwaspadai oleh para pemain,
jangan sampai kita tertinggal jauh bulutangkisnya.
Kita
nantikan saja bagaimana kiprah para pemain masa depan Indonesia ini dalam
membawa merah putih berjaya di tiang tertinggi ajang turnamen olahraga
internasional, tetap semangat dan selalu konsisten yang berkelanjutan dalam
tournament.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar