Kamis, 18 Agustus 2022

Kontingen Garuda XXXI-D Monusco Lakukan Upacara Bendera HUT RI

pmpp-tni.mil.id
18822, 15:00  - Jauh dari Indonesia tidak membuat para pasukan perdamaian Indonesia yang dikenal dengan Kontingan Garuda larut dalam kesedihan dan kangen, namun menimbulkan semangat patriotisme dalam melakasanakan upacara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-77

Sebagaimana ndut baca pada laman Pusat Pelatihan Misi Perdamaian a.k.a. PPMP, Satuan Tugas Batalyon Gerak Cepat TNI Kontingan Garuda XXXIX-D Monusco laksanakan upacara bendera di lapangan Pancasila, Walungu, Kongo pada 17 Agusutus 2022 waktu setempat.

Upacara yang dikomandani oleh Kapten Inf Afdal yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Kompi D dengan inspektur upacara, Komandan Satuan Tugas Kolonel Inf Muhammad Faisal Nasution, S.I.P.

Selepas upacara, dilanjutkan dengan foto bersama yang diikuti oleh seluruh personel Satgas yang berada di COB Walungu, kemudian denganacara syukuran ramah tamah dan pemberian hadiah kepada personel/tim yang mendapatkan juara dari berbagai macam lomba yang dilaksakan selama satu bulan sebelum pelaksaan upacara bendera 17 Agusutus.

Juara umum dari semua perlombaan ini adalah Kompi Delta, kemudian disusul Mayon dan Kompi Charlie di urutan kedua dan ketiga.

Pertama-tama ndut haturkan selamat kepada Kompi Delta yang memenangi semua perlombaan dan keluar sebagai juara umum dari perlombaan 17 Agustus sebagaimana di Indonesia juga lakukan.

Kita tahu Indonesia adalah salah satu penyumbang nomor 7 terbanyak di arena pasukan penjaga perdamaian dengan kalau tidak salah lebih dari empat ribu personel dikirim setiap tahun di setiap pos misi perdamaian sejak tahun 1957 di Mesir.

Indonesia sendiri saat ini tengah menjalani misi perdamaian di berbagai misi yang dirancang oleh PBB seperti UNIFIL di Lebanon, UNAMID (Darfur, Sudan), MINUSCA (Republik Afrika Tengah), MONUSCO (Republik Demokratik Kongo), MINUSMA (Mali), MINURSO (Sahara Barat), UNMISS (Sudan Selatan) dan UNISFA (Abyei, Sudan)

Dan menariknya adalah Pasukan KONGA ini selalu mendapatkan tempat di hati masyarakat setempat dan saat ini tidak ada laporan pasukan Indonesia yang melakukan tindakan criminal seperti pelecehan dan kekerasan seksual di setiap penempatan misi.

Ndut berharap walaupun jauh dari Indonesia, tidak membuat rasa bangga, patriotisme dan nasionalisme para prajurit luntur justru semakin bertambah, karena ini adalah tugas mulia dan menjadi batu loncatan setelahnya, siapa tahu diantara para prajurit ini lima-sepuluh tahun ke depan menjabat posisi strategis di negara ini..

Kita nantikan kabar berita dari para pasukan misi perdamaian ini dalam menjaga negara penempatannya menuju damai dan demokrasi sesuai dengan amanat PBB dengan cara humanis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar