Rabu, 22 Mei 2024

Diplomacy Victory Bagi Indonesia, Deklarasi Menteri Disahkan di World Water Forum

21524, 18:10 – Dalam World Water Forum ke 10 menjadi diplomacy victory bagi Indonesia karena mampu hasilkan deklarasi tingkat menteri hingga investasi 113 proyek dengan anggaran USD 9,4 miliar.

Hal ini disampaikan oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono kepada para pewarta, menatakan bahwa concrete deliverable dari Worl Water Forum ini dan arahan bapak presiden kalau ada konfrensi dunia apa saja yang harus didadpatkan.

Deklarasi menteri yang baru saja disahkan ini telah tiga kali dibahas dan diikuti oleh 110 negara dan kemudian disahkan pada hari ini.

Menurut menteri Basuki, ringkasan dari deklarasi ini dikategorikan oleh World Water Council adalah diplomatic victory dari Indonesia karena inilah pertama kalinya bisa mengumpulkan para menteri dari berbagai negara dan hasilkan deklarasi.

Di deklarasi ini, Indonesia mengusung tiga prioritas utama kepada dunia, pertama pendirian center of excellence untuk ketahanan air dan iklim untuk pengembanan kapasitas knowledge sharing.

Selain itu bisa digunakan untuk pemanfaatan kapasitas unggul sebagai negara kepulauan, yang wajib menjadi garda ke depan untuk mendorongg inovasi pengelolaan air dan sanitasi.

Dan pentingnya menurut menteri yang sering disapa dengan Pak Bas ini mengatakan bahwa Center of Excellence bukan hanya untuk warga Indonesia saja melainkan untuk negara Asia Pasifik.

Kemudian kedua, Indonesia mengangkat isu pengelolaan SDA secara terpadu dan pada pulau pulau kecil, walaupun dikelilingi perairan yang luas Indonesia tetap perlukan sistem kelola yang baik untuk atasi tantangan kualitas air bersih.

Ketiga, Indonesia usulkan adanya hari danau sedunia sebagai bagian penting dalam pengelolaan air.

Menurut Menteri Basuki, Danau merupakan sumber pasokan yang hidupi manusia sekaligus memiliki fungsi sosial dan ekonomi masyarakat. Peringatan hari danau sedunia tidak sekedar simbolis melainkan kunci menjagga kelestarian danau di dunia.

Selain deklarasi menteri yang mencapai adalah Indonesia lainnya adalah menyusun daftar proyek terkait air.

Yang menjadi andalam berbagai negara sebanyak 113 proyek senilai USD9,4 miliar yaitu proyek percepatan penyediaan air minum bai 3 juta rumah tangga kemudian proyek pengelolaan limbah domestic bagi 300 ribu rumah tangga.

Di tempat yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani tekankan pentingnya kehadiran global water fund karena adanya kebutuhan investasi yang begitu besar untuk air bersih dan sanitasi.

Dikarenakan, dana yang berasal dari pemerintah saja tidak akan cukup untuk membiayai semua sehingga harus ada kepedulian dari tingkat lokal hingga dunia.

Menurut Sri Mulyani di dalam level global tersebut banyak lembaga internasional seperti World Bank, ADB, African Development Bank, European Investment Bank dan sebagaimana memiliki portofolio yang berhubunan dengan air dan sanitasi.

Bahkan menurut Sri Mulyani mengatakan bahwa teman teman Kemenkeu sudah bicara dengan teman teman PUPR untuk kita dukung sepenuhnya untuk bagaimana bisa gagasan ini terus diguliskan dan bisa didukung terutama lembaga yang memiliki resources sangat besar dan nyata terutama sector private sector.

Karena yang kita bicarakan adalah mengenai trillion of money dollar itu private sector yang memilikinya. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar