11722,
12:53 – Pemerintah Tiongkok apresiasi pemerintah Indonesia yang mengupayakan
resolusi damai terhadap situasi yang terjadi di Ukraina.
twitter.com/Menlu_RI
Hal
ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok a.k.a. RRT
Wang Yi bersama delagasi saat bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo di Istana
Merdeka, Jakarta pada hari ini.
Menurut
Menlu Retno Marsudi dalam keterangannya sebagaimana ndut baca pada laman kepresidenan
mengatakan dalam pertemuan itu juga dibahas berbagai isu bilateral antara lain
komitmen kedua negara untuk terus tingkatkan hubungan bilateral yang saling menguntungkan.
Selain
itu juga dibahas proyek prioritas antara kedua negara seperti kerja sama di bidang
kesehatan, dan dorongan interaksi pihak swasta antara Indonesia dan RRT,
termasuk menyelesaikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung
Menlu
Retno jelaskan bahwa RRT juga apresiasi pertemuan Menteri Luar Negeri G20 yang
digelar di Bali pada 8 Juli lalu dimana menurut RRT, pemerintah Indonesia mampu
jalankan kepemimpinannya dengan baik dan bijak di tengah situasi dunia yang
penuh tantangan.
Ndut
ucapkan selamat datang kepada Menlu Tiongkok, Wang Yi di Indonesia, semoga anda
dapat menikmati udara dan aura dari keramahtamahan rakyat Indonesia.
Ndut
apresiasi dengan langkah apa yang dilakukan oleh Menlu Tiongkok dalam
mengapresiasi Indonesia dalam segala hal, dan itu membuktikan bahwa dunia menerima
apa yang dilakukan Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia.
Namun
sayangnya dalam pertemuan ini tidak dibahas soal isu Laut Tiongkok Selatan yang
semakin hari semakin tidak jelas dan Tiongkok pun semakin mengklaim dengan berlabuhnya
kapal penjaga pantai mereka di sekitaran Kepulauan Natuna untuk kawal kapal nelayan
tradisional mereka.
Kita
tahu bahwa Tiongkok adalah mitra bisnis utama Indonesia setidaknya pada 2021
yang ndut pernah baca dimana perdagangan kedua belah pihak alami kenaikan yang
siginifikan lebih dari 54 persen dengan nilai capai USD110 miliar.
Banyak
produk Indonesia yang semakin lama semakin menjamur dan disukai oleh para
penduduk Tiongkok, walau pun mungkin kita sering juga menggunakan produk
Tiongkok yang nota bene adalah KW a.k.a. aspal namun tetap di sukai.
Ndut
berharap isu Laut Tiongkok Selatan dapat segera diselesaikan agar tidak menjadi
permasalahn yang pelik sehingga membuat kedua negara bersitegang terus, dan
rakyat terutama nelayan dapat mencari ikan dengan tenang tanpa ada rasa takut
lagi.
Dan
juga proyek-proyek kedua negara bisa terselesaikan dengan tepat waktu seperti
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang sudah makan waktu hampir lima tahun
lebih dengan target kabarnya Juni 2023 usai dan bisa digunakan.
Kita
nantikan saja perkembangan dan kerja sama terbaru dari dua negara besar ini,
dan semoga rakyat kedua negara dapat merasakan hasil dari kerja sama ini ke
depannya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar