31322, 23:40 - Pertama-tama ndut ucapkan selamat kepada Bali United yang sukses menjuarai BRI Liga 1 musim 2021/22 setelah kalahkan Persik Kediri dengan skor 1-3.
Ini
sukses yang berulang pada 2019 dimana Bali United meraih gelar Liga Indonesia
untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka berdiri dan bermutasi dari Persisam
Samarinda menjadi Bali United.
Beberapa
hari ini ndut membaca postingan komentar tentang Bali United yang diartikan
sebagai Panitia FC dan segala macam negative dimana Bali United diuntungkan
main di kandang sendiri yaitu Pulau Bali.
Ndut
Cuma bisa geleng kepala saja melihat kelakuan yang katanya pecinta sepakbola
namun tidak bisa menerima apa yang mereka lihat dan klub idola mereka lakukan.
Pertanyaan
sekarang adalah, salah Bali United apa ? toch mereka tidak main di rumah mereka
sendiri yaitu Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar malah main di Denpasar terus,
kalau pun menang itu karena kualitas pemain mereka yang mumpuni dan system yang
sudah terbentuk mulai dari manangement termasuk soal gizinya.
Mungkin
beda dengan klub dan pemain idola anda yang mungkin masih makan dengan gizi
yang melebih standar dan melanggar instruksi dokter tim dalam hal merawat
keseimbangan gizi dan daya tahan tubuh misal pergi ke klub malam pulang jelang
pagi
Kenapa
Bali United tidak ada yang positif covid19 ? ya mungkin mereka disiplin akan
protocol kesehatan, memakai masker bila keluar hotel
Kalau
pun kena suda ada SOPnya yang dibuat oleh management klub mungkin beda dengan idola anda tidak disiplin bisa saja kan jangan
diskriminasi begitu donk dengan menyudutkan Bali United.
Sekali
lagi cobalah belajar dewasa dan siap terima menang dan siap terima kalah dengan
kepala dingin jangan asal nuduh kalau tidak ada bukti nyata dan konkret hanya
sekedar asumsi dan kabar sampah saja.
Ndut
bukan belain Bali United tapi sebagai
pecinta sepakbola, ndut melihat sudah
cukuplah para manusia yang katanya pecinta sepakbola untuk saling curiga dan
menyudutkan Bali United, kapan mau dewasanya sepakbola kita kalau isinya hanya
umpatan, berkata negative dan saling curiga
Jepang
saja yang baru buat liga sepakbolanya saja di era 90an sudah wara-wiri masuk
Piala Dunia, sedangkan timnas kita hanya berkutat di Piala AFF sebagai
pecundang sejati belum lagi di AFC Cup tidak jauh beda dengan Piala AFF dan
jadi lumbung gol.
Semua
itu kuncinya hanya di para pecinta sepakbola Indonesia yang sudah harus
meninggalkan segala macam kecurigaan dan belajar dewasa serta menerima
kenyataan yang ada, semua itu butuh proses dan tanpa proses tidak akan jadi.
Bali
United bisa back to back itu karena dari segi pemain dan permainannya
Sudah mumpuni tiap lini begitu juga disupport dengan management yang mampu
mengakomodir segala keperluan pemain istilahnya take and give yang mungkin klub
lain belum bisa seperti Bali United.
Jadi
cukup lah sampai disini saling curiga, saling menghina belajarlah dewasa kalau
ingin sepakbola kita maju dan sukses berlaga baik tingkat klub maupun timnas di
arena internasional.
Selama
kalian dipikiran kalian masih negative saja jangan haruap timnas dan klub idola
kalian bisa ngomong lebih di arena internasional atau ditingkat local.
Salam
satu rumput stadion…


