5324, 19:55 – Konflik antara Hamas dan Israel hingga saat ini pun belum berakhir dan jumlah korban pun terus bertambah setiap menitnya.
Setidaknya jumlah korban akibat konflik
Hamas Israel melonjak tajam dalam waktu tiga bulan terakhir.
Dimana sejak Sabtu 7 Oktober 2023 hingga Senin
27 November 2023 jumlah korban yang meninggal sekitara 16 ribu orang namun kini
jumlahnya meningkat menjadi 31 ribu per tanggal 4 Maret 2024 lalu.
Hal ini sebagaimana dilaporkan oleh Al Jazeera
hingga hari ke 149 konflik tersebut berlanjut setidaknya 3.954 warga Palestina
meninggal dunia akibat kebrutalan pasukan militer Israel.
Dengan rincian dimana ada 30.534 adalah
warga Jalur Gaza termasuk diantaranya 12.300 anak anak dan 8 ribu orang yang dinyatakan
hilang.
Sementara dari Tepi Barat sebabkan 420 jiwa
termasuk di antaranya 110 anak anak meninggal.
Data ini berdasarkan laporang dari Palestinian
Ministry of Health dan Palestine Red Crescent Society dimana total korban luka
dari warga Palestina capai 72 ribu lebih orang.
Dengan rincian warga Jalur Gaza capai
paling tidak 71,920 orang, termasuk di antaranya 8.866 anak anak dan warga Tepi
Barat sebanyak lebih dari 4,600 orang.
Sedangkdan dari pihak Israel, jumlah korban
tewas per Maret 2024 setidaknya 1.139 orang dan luka lula paling tidak 8.730
orang.
Sementara itu menurut harian New York
Times, setidaknya ada lebih dari 150 warga sipil dan militer yang disandera
Terlecut dari aksi Hamas ini membuat Israel
membalas dengan serangan udara menghantam perumahan, masjid, terowongan hingga rumah
pejabat Hamas di Gaza.
Akibatnya ratusan warga Palestina menjadi
korban dimana mayoritas adalah anak anak dan wanita, bahkan Perdana Menteri
Benjamin Netanyahu bersumpah untuk melakukan balas dendam secara besar besaran.
Sejak saat itulah, Israel secara konsisten melakukan
serangan brutal kepada penduduk sipil Palestina dimana pada pekan kedua konflik
terjadi ledakan besar di rumah sakit Al Ahli.
Akibatnya menurut Kementerian Kesehatan
Otoritas Palestina setidaknya 471 korban tewas dan 342 lainnya terluka akibat
serangan udara Israel pada 17 Oktober 2023 namun Israel membantah bertanggung jawab
terhadap serangan tersebut.
Di pekan ketiga konflik berlangsung, di New
York terjadi pemungutan suara di Majelis Umum PBB pada 27 Oktober 2023 mengenai
resolusi yang serukan gencatan senjata untuk kemanusiaan segera di Gaza dan
menuntut akses bantuan.
Hasilnya 120 suara setuju, 45 abstain dan
14 tidak. Sementara Israel justru menyatakan akan memulai serangan darat dalam
skala besar di dalam wilayah Gaza.
Tanggal 22 Februari 2024, menteri luar negeri
anggota G20 kesimpulan Solusi dua negara merupakan satu satunya jalan untuk
penyelesaian konfilik Hamas Israel.
Hal ini tertuang dalam kesepakatan yang
diraih dalam pertemuan G20 di Rio de Janeiro, Brasil
“Ada kebulatan suara dalam solusi dua
negara sebagai satu-satunya solusi terhadap konflik tersebut,” kata Menteri
Luar Negeri Brasil, Mauro Vieira, pada akhir pertemuan dua hari tersebut.
Vieira juga menambahkan bahwa seluruh
anggota G20 kompak soroti kekhawatiran mereka mengenai serangan Israel di Gaza
dan risiko perluasan konflik Timur Tengah.
Sebagai informasi, G20 sendiri adalah suatu
kelompok yang berisikan negara negara dengan indeks perekonomian terbesar di
dunia. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar