6324, 06:00 – Israel akhirnya putuskan mengizinkan sebanyak mungkin Jemaah Muslim untuk mengakses Masjid Al Aqsa di Yerusalem ketika Ramadhan tiba seperti tahun sebelumnya.
Namun akses ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem
hanya berlaku pada pekan pertama Raamdhan saja, setelah itu Israel bisa saja
mengubah kebijakan.
Hal ini merujuk pada Kantor Perdana Menteri
Israel pada Selasa 5 Maret 2024 yang nyatakan bahwa Israel akan izinkan Jemaah
Muslim mengakses Masjid Al Aqsa selama minggu pertama Ramadhan seperti tahun
tahun sebelumnya,.
Seperti diketahui, bahwa setiap tahun
puluhan ribu Jemaah Muslim menyambut Ramadhan dengan melakukan shalat berjamaah
di masjid Al Aqsa.
Pada Ramadhan kali ini, Israel melancarkan
kampanye militer tanpa henti di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan
mematikan yang dilakukan Hamas di wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Israel sendiri telah mengkaji bagaimana
menangani ibadah di Yerusalem selama Ramadhan yang akan dimulai pada 10 atau 11
Maret berdasarkan kalender lunar.
Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional
dari sayap kanan Israel, Itamar Ben Gvir mengatakan bahwa warga Palestina di
Tepi Barat tidak diizinkan masuk ke Yerusalem untuk beribadah selama bulan
Ramadhan.
"Kami tidak bisa mengambil risiko.
Kami tidak bisa membiarkan perempuan dan anak-anak disandera di Gaza dan
membiarkan perayaan untuk Hamas di Temple Mount," katanya sebagaimana
dilansir dari AFP.
Terkait hal ini membuat Amerika Serikat
menyerukan kepada Israel untuk izinkan umat Muslim beribadah di Masjid Al Aqsa.
Hal ini disampaikan oleh Juru Biaca
Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller yang mengatakan bahwa ini bukan
masalah memberikan kebebasan beragama yang layak mereka dapatkan dan juga
masalah yang secara langsung penting bagi keamanan Israel.
"Ini bukan hanya masalah memberikan
kebebasan beragama yang layak mereka dapatkan. Ini juga merupakan masalah yang
secara langsung penting bagi keamanan Israel," kata juru bicara Departemen
Luar Negeri AS, Matthew Miller.
"Bukanlah kepentingan keamanan Israel
untuk mengobarkan ketegangan di Tepi Barat atau di wilayah yang lebih
luas," tambahnya.
Hamas sendiri telah serukan kepada warga
Palestina untuk melakukan gerakan massa di Masjid Al Aqsa untuk menyambut
Ramadhan.
Kita nantikan saja pada saat Ramadhan
apakah benar masyarakat Palestina hanya diizinkan beribadah pada pekan pertama saja
atau selamanya hingga menyambut Iedul Fitri.. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar