Selasa, 09 Januari 2024

Paus Fransiskus: Serangan ke Warga Sipil adalah Kejahatan Perang

9124, 16:55 – Konflik Timur Tengah dan Ukraina yang belum juga temui titik temu menjadi perhatian bagi pemimpin utama umat Katolik Sedunia, Paus Fransiskus.

Hal ini disampaikan Paus Fransiskus dalam pidato tahunannya di hadapan para diplomat dan utusan yang diakreditasi Vatikan dari 184 negara.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil merupakah kejahtanperang karena hal itu melanggar hukum kemanusiaan internasional.

Dalam pidatonya yang disebut sebagai pidato keadaan dunia, Paus Fransiskus juga berbicara tentang konflik di Afrika dan Asia, krisis migrasi di Amerika Serikat dan Amerika Latin, penganiayaan terhadap umat Kristen dan tentunya perubahan iklim.

Paus asal Argentina ini menyatakan keprihatinannya bahwa perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza dapat menyebar ke Timur Tengah yang lebih luas, Paus juga serukan gencatan senjata di setiap lini, termasuk Lebanon.

Sebagaimana dikutip dari AFP, Paus bernama lengkap Jorge Mario Bergoglio juga mengutuk serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023 dari Gaza ke Israel Selatan sebagai tindakan terorisme dan ekstremisme yang mengerikan.

Paus ke 266 ini serukan untuk segera membebaskan mereka yang masih ditahan oleh militant di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan tahunan yang menghubungkan dua konflik besar tersebut, Paus mengatakan bahwa peperangan modern sering kali tidak membedakan antara tujuan militer dan sipil.

Paus Fransiskus juga mengatakan tidak ada konflik yang berakhir dengan serangan tanpa padangan bulu terhadap penduduk sipil.

"Peristiwa di Ukraina dan Gaza adalah bukti nyata dari hal ini. Kita tidak boleh lupa bahwa pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional adalah kejahatan perang, dan tidak cukup hanya dengan menunjukkannya, tetapi juga perlu untuk mencegahnya,"

"Ada kebutuhan akan upaya yang lebih besar dari komunitas internasional untuk membela dan menerapkan hukum humaniter, yang tampaknya merupakan satu-satunya cara untuk memastikan pertahanan martabat manusia dalam situasi perang," katanya.

Konflik Palestina dan Israel masih terus berlanjut hingga detik ini yang telah tewaskan lebih dari 22 ribu orang ini yang kebanyakan adalah wanita dan anak anak, sementara dari pihak Israel 1,200 warga negaranya dipastikan tewas. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar