9124, 13:35 – Banyak yang beranggapan bahwa penggunaan rokok eletrik atau Vape bisa menjadi Solusi untuk berhenti rokok konvensional
Alasan
yang dikemukan bahwa kandungan nikotin pada rokok eletrik atau Vape lebih
rendah serta tidak ada kandungan tar alias pemicu kanker di dalamnya namun itu
menurut dokter paru itu hanya mitos belaka.
Hal
ini disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr
Agus Dwi Susanto, SpP(K) bahwa prevelensi penggunaan Vape di Indonesia
tergolong tinggi bahkan menduduki peringkat satu di dunia bila mengacu pada
Statistika Consumer Insights pada Januari hingga Maret 2023.
Selain
itu bila mengacu pada riset yang dipublikasikan pada 2021 dengan responden sebanyak
937 orang dengan rataan usian 18-57 ditemukan bahwa kebanyakan orang
menggunakan Vape karena beranggapan, Vape bisa digunakan sebagai alternatif
untuk berhenti merokok.
"Mereka
berpikir bahwa nikotin (di rokok elektrik) lebih rendah dan bisa dipakai untuk
terapi berhenti merokok atau placement terapi. Itu sebanyak 76,7 persen. Kedua
adalah rasa, kemudian dapat menggunakan trik asap," kata dr Agus dalam
konferensi pers virtual.
"Ketika
survei remaja-remaja di Indo kita bertanya apa alasan memakai rokok elektrik?
Maka kita bisa melihat bahwa (menurut responden) rokok elektrik tidak adiktif
dibandingkan rokok konvensional, tidak menyebabkan kanker, cukup beli rokok
elektrik karena harganya murah, dapat izin dari orang tua,”
“Jadi
ada beberapa pertimbangan kenapa pakai rokok elektrik pada anak SMA di
Jakarta," katanya seraya tegaskan bahwa anggapan-anggapan tersebut
sebenarnya adalah persepsi yang salah.
dr
Agus juga terangkan bahwa faktanya, Vape juga mengandung bahan berbahaya
layaknya rokok konvensional.
Bahan
tersebut tidak lain adalah nikotin, bahan karsinogen, serta bahan toksk lainnya
yang bersifat iritatif dan dapat picu induksi inflamasi.
"Fakta
bahwa rokok konvensional maupun rokok elektrik sama-sama mengandung bahan
adiktif yang bersifat iritatif dan merangsang peradangan inflamasi. Keduanya
mengandung partikel halus yang merangsang terjadinya inflamasi,"
"Atas
dasar inilah, tiga komponen yang ada dalam rokok elektrik (dan) konvensional
secara garis besar dua-duanya sama-sama berbahaya.
“Nggak
ada tarnya (di rokok elektrik), betul. Saya akui, rokok elektrik nggak ada
tarnya. Tapi tiga komponen ini (nikotin, karsinogen, dan bahan toksik)
kandungannya ada," katanya.
Jadi
masih mau mengguankan Vape dengan baca tulisan ini ? silakan direnungkan
sebelum penyakit lebih ganas menyerang anda. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar