141223, 18:55 – Maraknya penggunaan Vape membuat WHO melakukan pergerakan dengan mendesak seluruh negara untuk melarang penggunaan rokok elektrik atau Vape dengan varian rasa.
WHO
melihat dan menegaskan bahwa belum ada bukti yang ada menunjukkan Vape lebih
aman daripada rokok konvensional
Apa
yang dilihat WHO menjawab dari para peneliti, aktivis dan pemerintah melihat keberadaan
Vape ini sebagai alat utama dalam kurangi kematian dan penyakit yang
menyebabkan oleh rokok konvensional.
WHO
juga pastikan bahwa tidak ada cukup bukti Vape dapat membantu perokok berhenti
dari aktivitas kecanduan rokok konvensional.
Yang
ada saat ini adalah Vape dapat memicu risiko kesehatan termasuk kecanduan
nikotin di kalangan non perokok konvensional terutama kalangan anak anak dan
remaja.
"Lebih
banyak anak usia 13-15 tahun yang menggunakan vape dibandingkan orang dewasa di
seluruh wilayah, dibantu dengan pemasaran yang sangat agresif," demikian
penekanan WHO sebagaimana dilansir dari laman resmi
"Anak-anak
direkrut dan dijebak pada usia dini untuk menggunakan rokok elektrik dan
mungkin kecanduan nikotin," kata Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus
yang mendesak negara negara di dunia untuk terapkan tindakan tegas.
Dalam
kesempatan ini, WHO serukan perubahan termasuk larangan terhadap semua bahan
penyedap rasa seperti mentol serta penerapan langkah langkah pengendalian
tembakau pada Vape.
Hal
ini juga terkait penerapan pajak atau cukai yang sangat inggi serta larangan
penggunaan di areal publik.
Dalam
hal ini WHO tidak memiliki kewenangan atas peraturan nasional dan hanya berikan
panduan namun rekomendasinya sering kali diadopsi secara sukarela.
Seperti
kita ketahui WHO dan organisasi anti tembakau lainnya mendorong aturan yang
lebih ketat terhadap produk nikotin baru dengan target alternatif yang menjadi
landasan beberapa Perusahaan rokok raksasa seperti British American Tobacco dan
Philip Morris International.
Terkait
Vape, WHO Katakan bahwa produk tersebut menghasilkan hal dimana beberapa diantaranya
menyebabkan kanker dan menimbulkan risiko bagi kesehatan jantung dan paru paru.
Hal
ini dapat membahayakan perkembangan otak daripada generasi muda termasuk para
pengguna dari Vape tersebut. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar