71223,
12:10 – Kembalinya Israel melakukan invasi usai jeda kemanusiaan membuat Sekretaris
Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres pada Rabu 5 Desember 2023 peringtkan DK
PBB bahwa perang di Jalur Gaza dapat memperburuk ancaman yang ada terhadap
perdamian dan keamanan internasional.
UNRWA/Ashraf Amra
Sebagaimana
dilansir dari Antara, untuk pertama kalinya sejak menjabat sebagai Sekjen PBB pada
2017, Antonio Guterres menulis sebuah surat kepada DK PBB untuk memohon agar
dewan tersebut dapat mencegah bencana kemanusiaan di Gaza dan serukan gencatan
senjata kemanusiaan.
Apa
yang dilakukan oleh Antonio Guterres ini sesuai dengan Pasal 99 Piagam PBB
dimana memberikan wewenag kepada Sekjen PBB untuk menarik perhatian DK PBB
terhadap setiap keadaan yang menurut pendapatnya dapat membahayakan perdamaian
dan keamanan internasional.
“Permusuhan
lebih dari delapan pekan di Gaza dan Israel telah menciptakan penderitaan
manusia yang mengerikan, kehancuran fisik dan trauma kolektif di seluruh Israel
dan wilayah pendudukan Palestina."
Kondisi
saat ini membuat operasi-operasi kemanusiaan yang berdampak tidak mungkin
dilakukan, tambahnya.
“Kita
sedang menghadapi risiko besar dari runtuhnya sistem kemanusiaan. Situasi ini
dengan cepat memburuk menjadi sebuah bencana dengan dampak yang mungkin tidak
dapat diubah lagi bagi warga Palestina secara keseluruhan dan bagi perdamaian
dan keamanan di kawasan tersebut."
“Kondisi
seperti itu harus dihindari dengan cara apa pun,” katanya, menambahkan.
Guterres
juga menyoroti bahwa warga sipil di seluruh Gaza menghadapi bahaya yang
mengerikan, dan sistem layanan kesehatan di Gaza sudah tidak dapat lagi
beroperasi.
“Tidak
ada tempat yang aman di Gaza,” katanya, menegaskan.
Menurut
Antonio Guterres komunitas internasional mempunyai tanggung jawab untuk
menggunakan seluruh pengaruhnya untuk mencegah eskalasi dan mengakhiri krisis
ini.
"Saya
mendesak Dewan Keamanan untuk menekan untuk mencegah bencana kemanusiaan. Saya
mengulangi seruan saya agar gencatan senjata kemanusiaan diumumkan. Ini
mendesak dilakukan," ujar Guterres.
Sementara
itu, juru bicara PBB Stephane Dujarric di New York pada Rabu 5 Desember 2023
mengatakan bahwa Guterres serukan gencatan senjata kemanusiaan.
Mengenai
tindakan Guterres yang gunakan salah satu dari sedikit wewenang yang diberikan
Piagam PBB kepadanya dengan menulis surat kepada DK PBB, Dujarric sebut langkah
tersebut sebagai dramatis dari Sekjen PBB.
"Ini
adalah langkah konstitusional yang sangat dramatis dari Sekretaris Jenderal
Perserikatan Bangsa-Bangsa," ujarnya.
“Kami
menantikan seruan Dewan Keamanan untuk gencatan senjata kemanusiaan. Kami ingin
melihat komunitas internasional dan mereka yang terlibat dalam pertempuran
benar-benar menyetujui gencatan senjata kemanusiaan,” katanya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar