Kamis, 09 September 2021

Selamat Jalan Pak Jacob Oetama

9920, 14.00 –- Dunia Pers Indonesia kehilangan sosok guru, pembina dan ayah yang pada hari ini harus menghadap sang ilahi.

Adalah Jacob Oetama, pendiri Harian Kompas hari ini pukul13,05 wafat karena sakit namun tidak diketahui sakit apa yang diidapnya, dalam usia jelang 89 tahun di Rumkit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara

Mengawali karir sebagai Guru SMP Mardi Yuwana, Cipanas pada 1952 dan SMP Van Lith Jakarta pada 1953, dirinya bersama Petrus Kanisius (PK) Ojong dirikan Intisari tahun 1963 dan Kompas pada 1965 yang berkembang sampai hari ini.

Sosok Pak Jo sapaan akrabnya dari akronim namanya sangat dikagumi sifatnya yang Nguwongke atau menyapa orang sebagai manusia apapun latar belakangnya terlebih bila bicara jurnalisme dan jurnalis.

Ndut yang selalu baca Kompas, ini bisa lihat bagaimana perwujudan dari visi-misi Pak Jo dalam membangun Indonesia dimana jurnalisme itu harus sederhana jangan neko-neko lebih kepada bobot dan isi berita bukan berita bunga-bunga yang tidak jelas.

Ndut cukup kaget bisa membaca rincian penghargaan dari penerima medali bintang Mahaputera Kelas III (Bintang utama ) dari negara sebagai insan pers dan anggota MPR tahun 1973, pernah dapat penghargaan dari kantor media ndut pada 2010 sementara ndut baru gabung pada 2011.

Kabarnya jenazah Pak Jo akan disemayamkan di lobi Kompas-Gramedia sebelum diadakan misa keluarga yang akan dilayani oleh Kardinal/Uskup Agung Mgr Suharyo dikediamannya Kawasan Sriwijaya, Kebayoran.

Pemakaman dilakukan secara militer setelah keluarga serahkan kepada negara diwakili oleh Ketua MPR, Bambang Soesatyo dan Inspektur Upacara dipimpin oleh mantan Wakil Presiden 2004/09-2014/19, Jusuf Kalla.

Pak Jo sugeng tindak, ilmu dan bimbingan mu terkait Pers dan jurnalisme akan kami kenang dan teruskan perjuanganmu, selamat menempuh hidup baru bersama sang pecipta dan keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan terutama keluarga besar Kompas-Gramedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar