9921, 16.00 – Insiden Kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang menjadi perhatian banyak pihak terlebih media asing yang juga menyoroti kejadian ini lewat tulisan para jurnalis andalan mereka.
Seperti, Cable News Network a.k.a. CNN
media asal negeri Paman Sam, menurunkan berita pada Rabu (8/9) dengan judul ‘Fire
at a prison in Indonesia kills at least 41 people’.
CNN juga menulis sedikitnya 41 tahanan tewas
dan sedikitnya delapan terluka setelah kebakaran melahap blok penjara yang
penuh sesak di pinggiran ibu kota Indonesia, dengan mengutip keterangan
kepolisian Yusri Yunus.
Kantor Berita Jerman, Deutsche Welle a.k.a.
DW turunkan berita dengan judul ‘Indonesia Prison fire near Jakarta kills 41
pada Rabu (8/9)
DW menyoroti tentang dua warga negara asing
dari Afrika Selatan dan Portugal yang tewas diantara 41 orang. Juga menurunkan
tentang penjara yang penuh sesak.
DW juga mengutip dari AP News bahwa penjara
ditujukan untuk 1,225 narapidana tetapi telah menampung lebih dari 2,000 orang
namun petugas penjara tidak ada yang meninggal dunia.
Sementara dari Australia, media ABC
menurunkan tulisan tentang kebakaran ini dalam judul ‘Fire breaks out at Indonesian
prison as inmates sleep, kiliing 41 including two foreigners’
Kebakaran di sebuah penjara di provinsi
Banten, Indonesia telah menewaskan 41 orang dan melukai 80 lainnya, ABC juga
menyoroti adanya warga negara asing yang tewas dalam kejadian tersebut.
ABC juga soroti soal kriminalitas serta buruknya
system penjara di Indonesia bahwa pembobolan penjara dan kerusuhan yang
berujung luka-luka pada tahanan adalah hal bisa di Indonesia dimana kepadatan
menjadi masalah.
Dengan mengutip dari Human Right Watch
bahwa pada Maret 2020, Indonesia memiliki 270,000 narapidana lebih dari dua kali
lipat dari total kapasitas 133,000.
Dari negara Joe Biden, dua koran dengan
oplah terbesar dan menjadi perbincangan juga adalah New York dan the Washington
Post, kedua media ini penjara yang dibangun pada 1972 dengan system kelistrikan
yang belum diperbarui dalam beberapa decade
Selain itu juga menyoroti sel penjara yang
telah dijejali lebih dari tiga kali lipat dari kapasitas seharusnya.
Sementara dari Turki pun, media negeri PM
Erdogan ini Anadolu Agency pun menurunkan berita dengan judul ‘Fire at Indonesian
prison kills at least 41 inmates’
Dalam laporannya, media Turki ini mengutip
keterangan dari Menteri Hukum dan Ham RI, Yasonna Laoly dan Kapolda
Metropolitan Jakarta Raya, Fadil Imran serta memberikan kronologi kebakaran.
Tulisan ini juga menyoroti korban yang dikunci
dalam sel mereka sehingga tidak ada kesempatan untuk menyelamatkan diri
Entah mau bilang apa tapi inilah kecanggihan
teknologi, negara yang ratusan mill dari belahan bumi bisa terpantau dalam satu
genggaman, seperti kasus kebakaran ini, negara seperti Turki pun bisa menurunkan
tulisan ini dan dibaca warganya.
Kita tahu saat ini Kepolisian tengah
menyelidiki kasus ini, dan bagian forensic tengah mencocokkan data yang diambil
dari keluarga dengan korban kebakaran apakah cocok atau tidak.
Ndut berharap kejadian ini untuk terakhir
kalinya dan meminta agar semua rutan dan lapas diaudit mulai dari system kelistrikan
dan lainnya agar kejadian di Tangerang tidak terulang kemba
Dan ndut yakin media asing pun menunggu
kelanjutan dari kasus ini untuk diberitahukan kepada para pembacanya walau
tidak tahu Indonesia itu dimana, karena ya teknologi yang mendekatkan kita
dengan warga asing lain.
Kita nantikan hasil penyelidikan dan
kecocokan dari data keluarga dengan korban, semoga ada titik terang dan menyeret
orang yang lalai sebabkan kebakaran ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar