Selasa, 17 Mei 2022

Pemerintah Longgarkan Pemakaian Masker

17522, 17:42 – Dengan melihat situasi dan jumlah pasien positif dan kematian akibat covdi19 yang semakin landau membuat pemerintah putuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan atau areal terbuka.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam keterangannya yang ndut baca pada laman presidenri.go.id, namun untuk kegiatan di dalam ruangan tertutup dan transportasi public tetap menggunakan masker.

Selain itu juga bagi masyarakat kategori rentan, lansia dan memiliki penyakit komorbid, Presiden tetap sarankan untuk tetap menggunakan masker saat beraktivitas begitu juga yang mengalami gejala batuk dan pilek.

Selain melonggarkan kebijakan pemakaian masker, pemerintah juga melonggarkan kebijakan test usap PCR atau antigen bagi pelaku perjalanan, aturan tersebut berlaku bagi mereka yang telah dapatkan vaksinasi covid19 lengkap.

Tentunya kabar ini sangat dinantikan oleh jutaan rakyat Indonesia dan kita sama seperti dengan negara-negara luar yang sudah memperbolehkan lepas masker walau dengan terbatas.

Kita tahu virus ini sudah hampir tiga tahun mendera kita dengan segala permasalahannya, namun kini sedikit-demi sedikit bisa teratasi apalagi dengan perkembangan situasi yang ada sudah mulai landau kita sudah mulai masuki masa endemic dan menjadi virus ini sebagai penyakit yang tidak mengkhawatirkan walaupun di Tiongkok sana masih bergejolak.

Ndut berharap masyarakat dapat memanfaatkan situasi dengan hati-hati tidak perlu euphoria sampai sebegitunya, karena virus ini masih ada dan nyata, karena lengah sedikit kita bisa terkena lagi dan kembali ke awal bila kita tidak taat pada protocol kesehatan.

Kita nantikan saja detik-detik menuju endemic negeri ini dan selalu tetap waspada akan kemungkinan naik kembali bila kita lengah dan tidak tanggap akan protocol kesehatan terutama cuci tangan dan penggunaan masker di areal tertutup.


SEA Games 2022, Timnas Bulutangkis Putera Kalah Dari Thailand

istimewa
17522, 15:45 – Timnas bulutangkis putera Indonesia harus mengakui permainan daripada timnas bulutangkis putera Thailand pada semifinal SEA Games.

Bertanding di Bac Giang Gumnasium, Hanoi, Vietnam, tim putera Indonesia menurunkan Chico Aura Dwi Wardoyo berhadapan dengan Kunvalut Vitidsarn pada partai pertama.

Chico pada pertandingan ini harus mengakui permainan pebulutangkis masa depan asal Thailand ini dengan dua gim langsung 14-21 dan 14-21, mengubah menjadi 0-1 untuk Thailand.

Lanjut ke pertandingan kedua, Indonesia menurunkan ganda putera masa depan Indonesia, Pramudya Kusumawardana yang berpasangan dengan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan berhadapan dengan Chaloempon Charoenkitamorn/Nanthakarn Yordphaisong

Dalam pertandingan kali ini, Pramudya/Yeremia berhasil mengimbangi permainan dengan bermain rubber game, 21-16, 12-21 dan 21-16 dan mengubah menjadi 1-1 untuk kemenangan Indonesia.

Lanjut ke pertandingan ketiga, dimana Indonesia menurunkan tunggal putera kedua, Christian Adinata berhadapan degan Sitthikom Thammasin, pada pertandingan ini Christin harus mengakui permainan Thammasin dengan dua gim langsung 11-21, 12-21 yang membuat Thailand unggul sementara 2-1 atas Indonesia.

Pada pertandingan keempat, Indonesia menurunkan ganda putera kedua,  Leo Rolly Carnando berpasangan dengan Daniel Marthin menghadapi Peeratchai Sukphun berpasangan dengan Pakkapon Teeraratsakul.

Pada pertandingan kali ini Leo/Daniel memberikan perlawanan dan hasilnya adalah kemenangan untuk Indonesia dengan 21-8 dan 21-13 dan menjadi seru karena kedudukan menjadi 2-2.

Kedudukan 2-2 membuat pertandingan berlanjut ke partai kelima atau terakhir, dimana Indonesia menurunkan tunggal putera ketiga, Bobby Setiabudi berhadapan dengan Panitchaphon Terraratsakul.

Sempat unggul dalam torehan angka dalam pertandingan namun pada kenyataannya harus mengakui permainan Teeraratsakul dengan dua gim langsung 18-21 dan 19-21, dan mengubah menjadi 2-3 untuk kemenangan Thailand atas Indonesia.

Dengan hasil ini membuat Indonesia gagal ke final dan hanya kesempatan mendapatkan perunggu bersama dengan Singapura yang kalah dari Malaysia.

Ya sangat kecewa sekali dengan permainan Indonesia walaupun sempat imbangi permainan namun akhirnya harus kandas dengan dramatis dimana lagi-lagi dengan Thailand.

Kita tahu yang diturunkan kali ini pada SEA Games adalah para pemain muda, masa depan bulutangkis Indonesia, jadi sangat wajar bila kalah karena jam terbang mereka pun masih minim dibanding dengan para seniornya yang telah berjuang di arena Piala Thomas dan Uber lalu namun kalau terus berusaha, konsisten dan selalu mengikuti turnamen niscaya inilah tim bulutangkis putera kita yang sebenarnya.

Ndut berharap banyak kepada para pemain bulutangkis yang bermain di SEA Games ini di masa mendatang, karena saingan kita tidak hanya Malaysia, kini sudah mengancam Thailand yang semakin hari semakin berkembang, ini patut diwaspadai oleh para pemain, jangan sampai kita tertinggal jauh bulutangkisnya.

Kita nantikan saja bagaimana kiprah para pemain masa depan Indonesia ini dalam membawa merah putih berjaya di tiang tertinggi ajang turnamen olahraga internasional, tetap semangat dan selalu konsisten yang berkelanjutan dalam tournament.