Selasa, 12 Desember 2023

BRI Liga 1: PSIS Semarang Resmi Ajukan Banding Sanksi Komdis PSSI

121223, 12:40 – Akibat ricuh antar suporter antara PSIS Semarang melawan PSS Sleman dengan hukuman larangan tanpa penonton hingga akhir musim membuat PSIS Semarang ajukan banding.

PSIS Semarang resmi ajukan banding untuk meminta keringanan hukuman atas sanksi larangan pertandingan tanpa penoton di laga kandang hingga akhir musim oleh Komdis PSSI.

Hal ini disampaikan oleh CEO PSIS Semarang A.S. Sukawijaya dalam siaran persnya pada Selasa 12 Desember 2023 mengatakan semua prosedur telah PSIS Semarang lakukan terkait hukuman dari Komdis PSSI tersebut.

"Semua prosedur telah kami lakukan terkait larangan menggelar pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim," kata CEO PSIS Semarang A.S.Sukawijaya

Menurut Yoyok Sukawi berkas memori banding beserta dokumen pendukungnya telah disampaikan hari ini.

Yoyok Sukawi tersebut pastikan akan mengawal proses banding bersama tim hukum dari PSIS Semarang

Seperti diberitakan sebelumnya Komdis PSSI jatuhkan sanksi pertandingan tanpa penonton ketika menjadi tuan ruamh sampai akhir musim BRI Liga 1 musim 2023/24.

Selain sanksi larangan tanpa penonton juga mendapatkan denda sebesar Rp25 juta, hal ini terkait akibat ricuh antarpenonton ketika PSIS Semarang menjamu PSS Sleman di Stadion Jatidiri Semarang pada Minggu 3 Desember 2023.

Dengan hukuman yang diberikan, Komdis PSS persilakan PSIS Semarang untuk ajukan banding atas keberatan terhadap sanksi yang dijatuhkan. ***

Peringatan Bagi Warga Indonesia, Covid 19 Kembali Naik di Malaysia Tembus 6 Ribu Kasus

Ilustrasi - twitter.com/ChinaScience
121223, 10:55 – Ini peringatan bagi warga Indonesia dimana Covid19 kembali meningkat angka positifnya dan terbukti dua negara di ASEAN mengalaminya salah satunya adalah Malaysia.

Iya, kasus Covid19 di Malaysia setiap hari terus meningkat, dan pada periode ini tercatat mendekati dua kali lipat dalam sepekan terakhir.

Seperti pada 26 November 2023 hingga 2 Desember 2023 tercatat kasus Covid19 sebanyak 6.796 kasus sedangkan pada pekan lalu terdapat 3.626 kasus.

Mengenai hal ini Dirjen Kesehatan Kementerian Kesehatan Malaysia, Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hasan katakan bahwa tingkat pasien Covid19 yang masuk ke fasilitas kesehatan termasuk kasus suspek adalah 3,5 per 100,000 penidung dengan satu per 100,000 jiwa bergejala ringan.

"Keterisian tempat tidur unit perawatan intensif sebesar 0,8 persen sedangkan tingkat keterisian untuk kasus non-kritis sebesar 1,1 persen," sebut dia, dikutip dari Mstar Selasa 12 Desember 2023.

dr Radzi juga katakan bahwa 72,9 persen varian of concern atau VOC yang terdeteksi Covid19 di Malaysia ada varian Omicron kemudian 26,2 persen varian Delta dan sisanya Beta hingga Alpha.

"Sejauh ini tidak ada varian baru yang terdeteksi di Malaysia dan tidak ada tanda-tanda bahwa varian yang ditularkan secara lokal lebih menular atau menyebabkan penyakit yang lebih serius," katanya dalam sebuah pernyataan.

dr Radzi tambahkan bahwa kasus Covid19 meningkat namun situasi di Malaysia terkendali dan belum membebani fasilitas kesehatan.

"Peningkatan kasus dilaporkan secara global. Kementerian Kesehatan akan terus memantau situasi dan variannya serta bersiap menghadapi segala kemungkinan," katanya.

Apa yang terjadi di Malaysia tidak jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia, bahkan di DKI peningkatan kasus Covid19 selama sepekan tercatat hingga 60 persen, namun kenaikan tersebut tidak dibarengi dengan angka pasien rawat inap hingga kematian.

Sebagai catatan terutama kepada kelompok risiko tinggi bila kembali tertular Covid19 harus segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatakn penanganan lebih lanjut bila gejala membutuk.

Sementara bagi bergejala ringan sebaiknya istirahat di rumah dan menghindari segala keramaian.

Pasien dengan gejala menyerupai Covid19 juga wajib mengenakan masker bila berpergian ke tempat umun, hal yang sama juga kepada kelompok risiko tinggi. ***