301123, 21:00 – Pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus berharap untuk diperpanjang jeda kemanusiaan di Jalur Gaza serta ingatkan bahwa bagi semua orang termasuk produsen senjata, dimana perang selalu menjadi sebuah kekalahan.
Hal
disampaikan Paus Fransiskus di akhir audiensi umum pada Rabu 29 November 2023
lalu, sebagaimana dilansir dari Antara
“Saya
berharap gencatan senjata yang sedang berlangsung di Gaza dapat berlanjut,
sehingga semua sandera dapat dibebaskan, dan bantuan kemanusiaan yang
diperlukan bisa masuk,” kata Paus Fransiskus
“Perang
selalu merupakan kekalahan. Semua orang kalah. Ya, tidak semua orang--ada
kelompok yang mendapat banyak uang. Mereka yang membuat senjata. Mereka
mendapat banyak uang dari kematian orang lain," lanjut Paus Fransiskus.
Usai
berbicara di sebuah Gereja Katolik di Gaza, Paus Fransiskus menceritakan bahwa
warga Gaza tidak memiliki air ataupun roti untuk dikonsumsi.
"Rakyatlah
yang menderita, bukan mereka yang berperang yang menderita," ujar Paus ke
266 dunia.
Seperti
diketahui, pada Senin 27 November 2023, Qatar umumkan perpanjangan jeda
kemanusiaan selama dua hari yang sejatinya empat hari yang telah disepakati
oleh Israel dan kelompok Hamas.
Dengan
jeda kemanusiaan tersebut, Israel hentikan sementara serangannya di Gaza dan
kedua pihak setuju dengan masuknya bantuan kemanusiaan serta melakukan
pertukaraan tahanan.
Pada
juru runding yang sedang upayakan perpanjangan gencatan senjata enam hari di Gaza
yakin bahwa kesepakatan itu bisa diperpanjang dua hari lagi menurut dua sumber
keamanan Mesir pada Rabu 29 November 2023 waktu setempat.
Masih
menurut sumber tersebut bahwa negosiasi untuk pembebasan warga sipil yang
menjadi sandera berjalan dengan baik, namun pembebasan tentara yang ditahan
Hamas temui kendala.
Seperti
diketahui bahwa Israel dan Hams sepakati jeda kemanusiaan pada Jumat 24 November
2023 sejak serangan yang terjadi pada 7 Oktober 2023.
Selama
jeda kemanusian Hamas telah bebaskan 60 perempuan dan anak anak Israel dari 240
sandera yang meerka tangkap dalam serangan mematikan pada 7 Oktober 2023.
Israel
pun telah bebaskan 180 tahanan Palestina yang semuanya adalah perempuan dan
remaja.
