Kamis, 18 Agustus 2022

215 Prajurit KONGA Terima Medali PBB

https://minusca.unmissions.org/
18822, 18:00 – Mungkin ini menjadi kado terindah bagi Indonesia dalam usianya ke-77 tahun dimana prajurit kebanggaan negeri ini menerima medali kehormatan dari PBB.

Sebagaimana ndut baca pada laman Minusca UN Mission, sebanyak 215 pasukan perdamaian Indonesia yang ditempatkan di Republik Afrika Tengah menerima medali PBB bertepatan dengan Hari Ulang Tahun RI ke-77.

Acara yang disemarakkan dengan parade militer dan tarian rakyat yang berasal dari Indonesia.

Sebagai informasi, Batalyon teknik delapan ini (maaf kalau salah sebut, tapi terjemahannya dari bahasa Perancis adalah Batalyon insinyur delapan) tiba di Republik Afrika Tengah pada November 2021 dengan tugas utama adalah pembangunan serta rehabilitasi jalan dan jembatan di daerah yang sulit dijangkau untuk optimalkan pengerahan pasukan untuk mencapi misi dalam hal perlindungan warga sipil

Berbasis di Bangui, Berberati dan Damara, batalion ini melakukan misi reguler di wilayah lain negara itu, untuk mendukung kontingen lain dan untuk kepentingan penduduk.

Dengan munculnya ancaman baru yang ditimbulkan oleh ranjau, batalion ini, yang mencakup tim ahli bahan peledak, melakukan beberapa misi pembersihan jalan di berbagai lokasi di Republik Afrika Tengah.

Baru-baru ini, pasukan penjaga perdamaian Indonesia menetralisir roket yang tidak meledak di Boali dan menghancurkan, di Kamp Kassai di Bangui, amunisi usang dan alat peledak lainnya yang dikumpulkan selama operasi pelucutan senjata.

Menurut Deputi Perwakilan Khusus Sekjend PBB, Lizbeth Cullity yang pimpin penyerahan medali mengatakan bahwa ini adalah tim dengan ketrampilan berbeda yang sangat penting bagi misi.

Sementara itu Wakil Kepala Minusca mengapresiasi dengan kinerja personel prajurit Indonesia terutama kualitas pekerjaan yang dihasilkan, dengan disiplin yang luar biasa.

Sementara itu menurut Komandan Batalyon Letnan Kolonel Angga Wijaya, Indonesia tetap berkomitmen untuk perdamaian dan mendukung rakyat Afrika Tengah untuk menjaga lingkungan yang stabil, aman dan damai.

https://minusca.unmissions.org/
Sebelumnya, 140 personel Polri yang bertugas dalam misi perdamaian FPU MINUSCA juga menerima medali dari PBB pada tanggal 10 Agustus lalu jelang kepulangan mereka karena selesainya masa tugasnya.

Pertama-tama ndut ucapkan selamat atas medali yang di raih oleh para prajurit TNI-Polri di misi perdamaian Minusca, Afrika ini menjadi kado terindah dalam perayaan Hari Ulang Tahun Indonesia yang masuki usia ke-77.

Kita tahu Indonesia adalah salah satu penyumbang nomor 7 terbanyak di arena pasukan penjaga perdamaian dengan kalau tidak salah lebih dari empat ribu personel dikirim setiap tahun di setiap pos misi perdamaian sejak tahun 1957 di Mesir.

Indonesia sendiri saat ini tengah menjalani misi perdamaian di berbagai misi yang dirancang oleh PBB seperti UNIFIL di Lebanon, UNAMID (Darfur, Sudan), MINUSCA (Republik Afrika Tengah), MONUSCO (Republik Demokratik Kongo), MINUSMA (Mali), MINURSO (Sahara Barat), UNMISS (Sudan Selatan) dan UNISFA (Abyei, Sudan)

Dan menariknya adalah Pasukan KONGA ini selalu mendapatkan tempat di hati masyarakat setempat dan saat ini tidak ada laporan pasukan Indonesia yang melakukan tindakan criminal seperti pelecehan dan kekerasan seksual di setiap penempatan misi.

Ndut berharap prestasi ini menjadi motivasi dan semangat lagi bagi para personel prajurit Konga dalam menjalankan misi perdamaian di negara penempatan agar semakin giat lagi dalam berkarya.

Kita nantikan saja penghargaan lain yang akan diterima oleh para pasukan perdamaian Indonesia di negara penempatan, sehingga ini menjadi kebanggaan tersendiri baik bagi personel dan juga tentunya rakyat Indonesia yang bangga dengan penghargaan ini.


KONGA UNIFIL Lakukan Upacara HUT RI Ke-77

https://pmpp-tni.mil.id/
18822, 16:00 – Jauh dari tanah air, tidak menyurutkan para prajurit Indonesia yang tergabung dalam Kontingen Garuda a.k.a. KONGA dalam melaksanakan peringatan HUT RI ke-77.

Sebagaimana ndut baca pada laman Pusat Pelatihan Misi Perdamaian a.k.a. PPMP, para prajurit Konga United Nations Interim Force In Lebanon a.k.a. UNIFIL tahun 2022 yang tengah bertugas di Lebanon menyempatkan untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia.

Bertempat di Lapangan Soekarno, United Nations Post a.k.a. UNP 7-1 Aadshit Al Qusayr, Lebanon Selatan pada 17 Agusutus waktu setempat.

Dalam upacara tersebut, selaku inspektur upacara adalah Komanadan Kontingan Garuda Kolonel Inf Fikri Ferdian, S.sos., M.M dimulai dengan pengibaran bendera Merah Putih, pembacaan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan, lalu pembacaan UUD 1945 dan ditutup dengan doa sebagai rasa syukur atas perjuangan pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Upacara ini sendiri libatkan kurang lebih 250 orang prajurit TNI terdiri dari 2 pasukan setingkat kompi a.k.a. SSK, satu pleton gendering suling dan satu tim pengibar bendera, dalam acara ini juga dihadiri oleh DCO Sector East Kolonel Inf Is Abul Rasi, Komandan FHQSU Kolonel Arh Antonius Andre Wira serta Komandan Satgas dan Staff Officer di bawah jajaran Kontingan Garuda UNIFIL 2022.

Pertama-tama ndut ucapkan selamat ulang tahun kemderkaan Indonesia ke-77 kepada para prajurit penjaga perdamaian yang tengah bertugas di Lebanon, jauh dari tanah air tetap tunjukkan semangat patriotisme terhadap bangsa.

Kita tahu Indonesia adalah salah satu penyumbang nomor 7 terbanyak di arena pasukan penjaga perdamaian dengan kalau tidak salah lebih dari empat ribu personel dikirim setiap tahun di setiap pos misi perdamaian sejak tahun 1957 di Mesir.

Indonesia sendiri saat ini tengah menjalani misi perdamaian di berbagai misi yang dirancang oleh PBB seperti UNIFIL di Lebanon, UNAMID (Darfur, Sudan), MINUSCA (Republik Afrika Tengah), MONUSCO (Republik Demokratik Kongo), MINUSMA (Mali), MINURSO (Sahara Barat), UNMISS (Sudan Selatan) dan UNISFA (Abyei, Sudan)

Dan menariknya adalah Pasukan KONGA ini selalu mendapatkan tempat di hati masyarakat setempat dan saat ini tidak ada laporan pasukan Indonesia yang melakukan tindakan criminal seperti pelecehan dan kekerasan seksual di setiap penempatan misi.

Ndut berharap walaupun jauh dari Indonesia, tidak membuat rasa bangga, patriotisme dan nasionalisme para prajurit luntur justru semakin bertambah, karena ini adalah tugas mulia dan menjadi batu loncatan setelahnya, siapa tahu diantara para prajurit ini lima-sepuluh tahun ke depan menjabat posisi strategis di negara ini..

Kita nantikan kabar berita dari para pasukan misi perdamaian ini dalam menjaga negara penempatannya menuju damai dan demokrasi sesuai dengan amanat PBB dengan cara humanis.