Senin, 11 Juli 2022

Satgas Kizi Monusco Gelar Perayaan Idul Adha

11722, 13:17 – Jauh dari negeri sendiri, tidak membuat para pasukan perdamaian Indonesia tidak bisa berlebaran haji ini dibuktikan oleh para pasukan Kontingan Garuda yang berada di wilayah Afrika.

Sebagaimana ndut baca pada laman TNI, para personel Kizi Monusco XX/S yang tengah bertugas di negara Kongo mencoba menumbuhkan kepedulian soaial dan mengatasi kesulitan masyrakat setempat.

Para personnel ini dapat melaksanakan kurban di daerah misi dan membantu memberikan sedikit kebahagiaan untuk masyarakat sekitar, hal ini disampaikan oleh Dansatgas Kizi Monusco XX/S Letkol Czi Bambang Santoso saat peringatan Hari Raya Idul Adha di Combat Operation Base a.k.a. COB Campi Mavivi, Kongo, Afrika Minggu (10/7) waktu setempat.

Kegiatan para pasukan Satgas Kizi Monusco XX/S ini selain Sholat Ied dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban di tiga titik pemotongan yaitu COC IEC Camp, Masjid Mavivi dan Masjid Beni dengan total hewan kurban 4 ekor sapi dan 31 ekor kambing.

Setelah pemotongan,  2/3 dari hasil kurban tersebut dibagikan kepada masyarkat di sekitar camp dan masjid.

Sedangkan ditempat  yang terpisah seperti di Camp Kilia, Camp Mutwanga dan daerah operasi khusus Sabinyo, beberapa prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi Monusco XX-S yang sedang melaksanakan pekerjaan dengan lokasi cukup jauh,  tetap merayakan hari raya idul adha dan berkurban bersama kontingen negara lain dan masyarakat sekitar.

Ndut apresiasi dengan para pasukan perdamaian Indonesia yang mampu gelar sholat Idul Adha ditengah tugas mulianya, tentunya ini tidak mudah apalagi jauh dari keluarga dan tanah air.

Tentunya makna Idul Adha ini bisa diresapi oleh setiap individu personel dalam bertugas dimana selalu ikhlas dalam menjalani setiap ujian kehidupan agar kita bisa lebih dekat lagi dengan sang Maha Kuasa.

Kita tahu Indonesia adalah penyuplai dari para pasukan perdamaian dunia yang menempati peringat tujuh dunia dan satu-satunya negara (kalau tidak salah) yang personelnya tidak ada catatan criminal baik kekerasan seksual atau lainnya di setiap pos penempatan yang diizinkan oleh PBB.

Ndut berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi warga sekitar dan bisa menerima keberadaan para personel kontingan Garuda dengan segala kelebihan dan kekuarangan serta bisa berbagai informasi terutama kebudayaan setempat dan memperkenal budaya Indonesia kepada masyarakat setempat.

Kita nantikan saja kiprah dalam personel Satgas Kizi Monusco ini dapat membantu negara yang sedang di jaganya menjadi lebih demokratis dan maju….


Tiongkok Apresiasi Langkah Indonesia Dalam Mendamaikan Russia-Ukraina

twitter.com/Menlu_RI
11722, 12:53 – Pemerintah Tiongkok apresiasi pemerintah Indonesia yang mengupayakan resolusi damai terhadap situasi yang terjadi di Ukraina.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok a.k.a. RRT Wang Yi bersama delagasi saat bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta pada hari ini.

Menurut Menlu Retno Marsudi dalam keterangannya sebagaimana ndut baca pada laman kepresidenan mengatakan dalam pertemuan itu juga dibahas berbagai isu bilateral antara lain komitmen kedua negara untuk terus tingkatkan hubungan bilateral yang saling menguntungkan.

Selain itu juga dibahas proyek prioritas antara kedua negara seperti kerja sama di bidang kesehatan, dan dorongan interaksi pihak swasta antara Indonesia dan RRT, termasuk menyelesaikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung

Menlu Retno jelaskan bahwa RRT juga apresiasi pertemuan Menteri Luar Negeri G20 yang digelar di Bali pada 8 Juli lalu dimana menurut RRT, pemerintah Indonesia mampu jalankan kepemimpinannya dengan baik dan bijak di tengah situasi dunia yang penuh tantangan.

Ndut ucapkan selamat datang kepada Menlu Tiongkok, Wang Yi di Indonesia, semoga anda dapat menikmati udara dan aura dari keramahtamahan rakyat Indonesia.

Ndut apresiasi dengan langkah apa yang dilakukan oleh Menlu Tiongkok dalam mengapresiasi Indonesia dalam segala hal, dan itu membuktikan bahwa dunia menerima apa yang dilakukan Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia.

Namun sayangnya dalam pertemuan ini tidak dibahas soal isu Laut Tiongkok Selatan yang semakin hari semakin tidak jelas dan Tiongkok pun semakin mengklaim dengan berlabuhnya kapal penjaga pantai mereka di sekitaran Kepulauan Natuna untuk kawal kapal nelayan tradisional mereka.

Kita tahu bahwa Tiongkok adalah mitra bisnis utama Indonesia setidaknya pada 2021 yang ndut pernah baca dimana perdagangan kedua belah pihak alami kenaikan yang siginifikan lebih dari 54 persen dengan nilai capai USD110 miliar.

Banyak produk Indonesia yang semakin lama semakin menjamur dan disukai oleh para penduduk Tiongkok, walau pun mungkin kita sering juga menggunakan produk Tiongkok yang nota bene adalah KW a.k.a. aspal namun tetap di sukai.

Ndut berharap isu Laut Tiongkok Selatan dapat segera diselesaikan agar tidak menjadi permasalahn yang pelik sehingga membuat kedua negara bersitegang terus, dan rakyat terutama nelayan dapat mencari ikan dengan tenang tanpa ada rasa takut lagi.

Dan juga proyek-proyek kedua negara bisa terselesaikan dengan tepat waktu seperti proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang sudah makan waktu hampir lima tahun lebih dengan target kabarnya Juni 2023 usai dan bisa digunakan.

Kita nantikan saja perkembangan dan kerja sama terbaru dari dua negara besar ini, dan semoga rakyat kedua negara dapat merasakan hasil dari kerja sama ini ke depannya…