Jumat, 01 Juli 2022

Indonesia Kini 37 Propinsi

Istimewa
1722, 07:25 – Indonesia kini memiliki 37 provinsi setelah Dewan Perwakilan Rakyat a.k.a. DPR sahkan tiga Rancangan Undang-undang Daerah Otonomi Baru a.k.a. RUU DOB Papua.

Sebagaimana ndut baca pada laman resmi parlement, tiga provinsi baru adalah Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Pegunungan dan Provinsi Papua Selatan, ketiga provinsi ini adalah pemekaran dari Provinsi Papua yang sebelumnya menjadi induk.

Dengan penambahan tiga provinsi ini membuat Kalimantan Utara a.k.a. Kaltara tidak lagi menjadi provinsi termuda di Indonesia..

Berikut ini adalah daftar 37 provinsi di Indonesia pasca di sahkan tiga provinsi baru di Papua.

Sumatera :

Nanggroe Aceh Darussalam, Ibu Kota Banda Aceh

Sumatera Utara, Ibu Kota Medan

Sumatera Barat, Ibu Kota Padang

Bengkulu, Ibu Kota Bengkulu

Riau, Ibu Kota Pekanbaru

Kepulauan Riau, Ibu Kota Tanjung Pinang

Jambi, Ibu Kota Jambi

Sumatera Selatan, Ibu Kota Palembang

Bangka Belitung, Ibu Kota Pangkal Pinang

Lampung, Ibu Kota Bandar Lampung

Jawa :

Banten, Ibu Kota Serang

DKI Jakarta, Ibu Kota Jakarta

Jawa Barat, Ibu Kota Bandung

Jawa Tengah, Ibu Kota Semarang

Daerah Istimewa Yogyakarta, Ibu Kota Yogyakarta

Jawa Tmur, Ibu Kota Surabaya

Bali dan Nusa Tenggara

Bali, Ibu Kota Denpasar

Nusa Tenggara Timur, Ibu Kota Kupang

Nusa Tenggara Barat, Ibu Kota Mataram

Kalimantan

Kalimantan Barat, Ibu Kota Pontianak

Kalimantan Timur, Ibu Kota Samarinda

Kalimantan Selatan, Ibu Kota Banjarmasin

Kalimantan Tengah, Ibu Kota Palangkara

Kalimantan Utara, Ibu Kota Tanjung Selor

Sulawesi

Gorontalo, Ibu Kota Gorontalo

Sulawesi Barat, Ibu Kota Mamuju

Sulawesi Tengah, Ibu Kota Palu

Sulawesi Utara, Ibu Kota Manado

Sulawesi Tenggara, Ibu Kota Kendari

Sulawesi Selatan, Ibu Kota Makassar.

Maluku dan Papua

Maluku, Ibu Kota Ambon

Maluku Utara, Ibu Kota Ternate

Papua Barat, Ibu Kota Manokwari

Papua, Ibu Kota Jayapaura

Papua Tengah, Ibu Kota Nabire

Papua Pegunungan, Ibu Kota Jayawijaya

Papua Selatan, Ibu Kota Merauke.

Ndut apresiasi dengan langkah pemerintah yang kembali mekarkan Papua menjadi daerah-daerah yang berdiri sendiri walau nantinya anggaran daerah pun kembali membengkak termasuk anggaran negara dalam hal dana operasional daerah.

Dengan adanya penambahan ini berarti membuat anak sekolah kembali harus menambah pembendarahaan wawasannya soal provinsi di Indonesis termasuk menghapal tiap-tiap provinsi dengan ibukotanya.

Karena setahu ndut yang penrah sekolah, jaman dulu hanya ada 27 provinsi dimana tahun 1999 Provinsi termuda kala itu Timor-Timur memutuskan keluar dari Indonesia dan membentuk negara baru dan sekarang bertambah 3 provinsi baru di Papua.

Ndut sich berharap, ini menjadi jawaban dari masyarakat Papua untuk membangun daerahnya lebih berdiri sendiri dalam mengurus permasalahannya, agar Papua semakin damai dan tidak ada konflik berkelanjutan lagi.

Kita nantikan saja kemajuan dari tiga provinsi Papua baru ini dalam menata daerahnya semoga tidak menjadi beban negara dalam segala hal dan bisa berdiri sendiri karena itu lah yang kalian inginkan bukan…


Russia Siap Penuhi Permintaan Pasokan Pupuk, Pangan dan Energi Untuk Dunia

Istimewa
1722, 07:00 – Moskwa siap penuhi kebutuha pupuk pertanian dari negara sahabat ujar Presiden Russia, Vladimir Putin sebagaimana dalam pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kremlin.

Presiden Putin juga pastikan bahwa Indonesia masuk dalam daftar negara sahabat yang akan mendapatkan dukungan dari negaranya dalam pasokan nitrogen, fosfat, pupuk kalium dan bahan baku produksi, sebagaimana ndut baca pada laman Kantor Berita Russia, TASS.

Selain itu, Russia juga terus menjalankan dengan itikad baik komitmen kontrak pada pasokan bahan makanan, pupuk serta sumber daya energi dan barang penting lainnya.

Presiden Putin juga meyalahkan negara Barat atas terjadinya masalah pangan di pasar global saat ini, ini terkait dengan sanksi yang dijatuhkan oleh negara Barat terhadap pelabuan Russia dan kesulitan pengangkutan dan asuransi yang ditimbulkan oleh mereka.

Terkait masalah curhat Presiden Putin, Presiden Jokowi tegaskan Indonesia tidak miliki kepentingan apa pun dalam konstelasi perang Russia-Ukraina kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan pupuk energi dapat segera diperbaiki karena ini menyangkut kehidupan ratusan juta orang, bahkan miliaran manusia.

Ndut apresiasi dengan yang dilakukan Jokowi dalam rangka mewujudkan perdamaian antara Russia dan Ukraina yang masih temui jalan terjal, karena ego masing-masing pemimpin.

Kita tahu dengan adanya invasi Russia ke Ukraina membuat semua pasokan logistic dan energi ke sejumlah negara terhadang lantaran aksi Russian ini yang membuat beberapa negara terancam kedingan dan juga kelaparan.

Dan sudah terjadi dimana beberapa negara terkendala pasokan energi terutama BBM, belum lagi petani yang membutuhkan pupuk untuk menunjang produksi pangan mereka untuk didistribusikan ke konsumen semuanya terhadang lantaran perang ini dan membuat angka produksi pun meningkat.

Ndut berharap, pesan yang di bawa Presiden Jokowi dapat direnungkan oleh kedua pemimpin yang bertikai demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dunia yang terancam kelaparan dan kemiskinan semakin meningkat di dunia..

Kita nantikan saja apakah pesan damai Jokowi ini dapat direspon secara nurani dengan mengatasnamakan kemanusiaan bukan arogansi semata.