Kamis, 04 November 2021

Ketika Presiden Menanam Mangrove di UEA

411, 00:35  - Setelah bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al-Shatie, agenda Presiden Joko Widodo adalah meninjau Jubail Mangrove Park yang terletak di Pulau Al Jubail, Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), pada Rabu sore, 3 November 2021 waktu setempat

Sebagaimana yang ndut baca pada laman resmi presiden, dalam perjalanan menuju Jubail Mangrove Park, Presiden bersama rombongan melewati Joko Widodo Street, dan juga melintasi Masjid Presiden Joko Widodo, serta melihat pembangunan kantor baru KBRI Abu Dhabi dari kendaraan yang ditumpanginya.

Tiba di Jubail Mangrove Park sekitar pukul 17.15 waktu setempat, Presiden Jokowi disambut oleh Menteri Energi dan Infrastruktur PEA Suhail Al Mazrouei dan Direktur Utama Jubail Island Investment Company Mounir Haidar.

Setelah mendengar penjelasan tentang kawasan tersebut, Presiden berjalan kaki melintasi jembatan kayu atau broadwalk sejauh 300 meter untuk melihat tanaman mangrove.

Daya tarik utama Jubail Mangrove Park adalah boardwalk tersebut, yang terdiri dari tiga rute berbeda. Jalur yang terpanjang adalah 2 kilometer, yang jarak menengah adalah 1,6 kilometer, dan rute terpendek adalah 1 kilometer.

Jubail Mangrove Park sendiri merupakan taman hutan bakau pertama di Abu Dhabi dengan luas 120 ribu meter persegi yang mulai dibuka pada Kamis, 30 Januari 2020.

Dilansir dari situs resminya, atraksi ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran, apresiasi, dan pemahaman tentang fungsi ekologis yang penting dari habitat bakau yang mencakup perlindungan garis pantai Abu Dhabi dan mendukung keanekaragaman hayati.

Sebelum meninggalkan Jubail Mangrove Park, Presiden menanam pohon di dekat lokasi penanaman pohon oleh Putra Mahkota Abu Dhabi.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace selepas peninjauan, isu mangrove merupakan salah satu pembahasan kedua pemimpin dalam pertemuan bilateral di Istana Al-Shatie.

Kedua pemimpin sepakat untuk untuk memperkuat kerja sama di bidang mangrove, termasuk di bidang riset. Menurut Menlu, mangrove memiliki arti yang penting dalam isu perubahan iklim dan Indonesia memiliki mangrove terbesar di dunia.

Untuk diketahui, penanaman mangrove bukan hal yang asing bagi Presiden Jokowi. Terakhir, Presiden Jokowi menanam mangrove bersama sejumlah duta besar negara sahabat dan masyarakat di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara, pada Selasa, 19 Oktober 2021 lalu.

Ndut apresiasi dengan apa yang dilakukan Presiden Jokowi dalam melestarikan lingkungan tidak hanya menanam mangrove di Indonesia tetapi juga di Uni Emirat Arab dalam lawatan kenegaraannya.

Kita tahu bagaimana bumi saat ini sangat panas ditambah perubahan iklim yang semakin cepat, dengan menanam mangrove setidaknya menjadi tabungan tersendiri ketika iklim tidak lagi bersahabat terutama pasangnya air laut setidaknya bisa dihalau sementara.

Ndut berharap kegiatan ini bukan sekedar seremonial tetapi lebih kepada kepekaan kita terhadap lingkungan dan mulai dari sekarang cobalah berkawan dengan lingkungan dengan cara tidak membuka lahan dengan membakar yang masih marak di negeri ini dan masih banyak lagi.

Kita nantikan saja bagaimana tanggapan dan tindakan pemerintah dalam menghadapi isu lingkungan terutama aksi nyata dari kesepakatan KTT COP26 kemarin di Glasgow.

Presiden Undang Putra Mahkota Abu Dhabi Di KTT G20 di Bali

41121,  00 :20  -  Presiden Joko Widodo berencana mengundang Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), untuk hadir sebagai tamu pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tahun 2022 mendatang saat Indonesia memegang presidensi G20.

Sebagaimana ndut baca pada laman resmi presiden,  hal tersebut diutarakan oleh Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Pangeran MBZ yang digelar di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, pada Rabu, 3 November 2021 waktu setempat.

Di hadapan Pangeran MBZ, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa presidensi G20 Indonesia tahun 2022 akan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Selama presidensi, Indonesia juga akan memberikan perhatian terhadap sejumlah isu yaitu digitalisasi dan transisi energi untuk memastikan ketersediaan teknologi bersih yang terjangkau bagi semua, keuangan inklusif khususnya bagi UMKM, perempuan, dan kelompok marginal, serta investasi untuk ekonomi hijau dan berkelanjutan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace menyampaikan bahwa Putra Mahkota menyambut baik undangan Presiden Joko Widodo tersebut.

Menlu juga menjelaskan bahwa pertemuan yang dilakukan antara kedua pemimpin berlangsung cukup lama, sekitar 2,5 jam. Selain soal G20, kedua pemimpin juga membahas berbagai macam isu termasuk masalah kerja sama di bidang energi terbarukan, pembangunan ibu kota baru, investasi, dan perdagangan.

Isu lain yang dibahas kedua pemimpin yakni mengenai travel corridor arrangement (TCA). Indonesia telah memiliki TCA dengan PEA sejak 29 Juli 2020 yang merupakan salah satu TCA pertama yang dimiliki Indonesia pada masa pandemi. Menurut Menlu, dengan adanya vaksin dan platform-platform perlindungan, maka TCA ini harus diperkuat.

Presiden Jokowi dan Putra Mahkota MBZ juga berkomitmen memperkuat kerja sama dan kemitraan dalam pembangunan ibu kota baru. Kedua pemimpin sepakat untuk menindaklanjuti secara intensif berupa pertemuan-pertemuan pada tingkat teknis.

Ndut apresiasi dengan apa yang dilakukan Presiden dengan mengundang putra mahkota Abu Dhabi ke KTT G20 yang kebetulan presidensinya tahun 2022 adalah Indonesia yang akan digelar di Bali.

Kita tahu hubungan Indonesia dan Uni Emirat Arab cukup harmonis bahkan di negara teluk tersebut ada nama jalan Joko Widodo yang berada kalau tidak salah melintasi KBRI Abu Dhabi, begitu juga dengan nama putra mahkota Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) diabadikan sebagai nama tol layang Cikampek.

Ndut berharap hubungan kedua negara ini cukup harmonis kedepannya dan membawa kesepakatan demi kemakmuran dan kesejahteraan kedua negara yang saling menguntungkan terutama di bidang ekonomi.

Kita nantikan bentuk kerjasama dan kedatangan putra mahkota Abu Dhabi ke Bali dalam rangka sebagai tamu Indonesia di forum KTT G20 mendatang.