Kamis, 04 November 2021

Presiden Undang Putra Mahkota Abu Dhabi Di KTT G20 di Bali

41121,  00 :20  -  Presiden Joko Widodo berencana mengundang Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), untuk hadir sebagai tamu pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tahun 2022 mendatang saat Indonesia memegang presidensi G20.

Sebagaimana ndut baca pada laman resmi presiden,  hal tersebut diutarakan oleh Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Pangeran MBZ yang digelar di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, pada Rabu, 3 November 2021 waktu setempat.

Di hadapan Pangeran MBZ, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa presidensi G20 Indonesia tahun 2022 akan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Selama presidensi, Indonesia juga akan memberikan perhatian terhadap sejumlah isu yaitu digitalisasi dan transisi energi untuk memastikan ketersediaan teknologi bersih yang terjangkau bagi semua, keuangan inklusif khususnya bagi UMKM, perempuan, dan kelompok marginal, serta investasi untuk ekonomi hijau dan berkelanjutan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace menyampaikan bahwa Putra Mahkota menyambut baik undangan Presiden Joko Widodo tersebut.

Menlu juga menjelaskan bahwa pertemuan yang dilakukan antara kedua pemimpin berlangsung cukup lama, sekitar 2,5 jam. Selain soal G20, kedua pemimpin juga membahas berbagai macam isu termasuk masalah kerja sama di bidang energi terbarukan, pembangunan ibu kota baru, investasi, dan perdagangan.

Isu lain yang dibahas kedua pemimpin yakni mengenai travel corridor arrangement (TCA). Indonesia telah memiliki TCA dengan PEA sejak 29 Juli 2020 yang merupakan salah satu TCA pertama yang dimiliki Indonesia pada masa pandemi. Menurut Menlu, dengan adanya vaksin dan platform-platform perlindungan, maka TCA ini harus diperkuat.

Presiden Jokowi dan Putra Mahkota MBZ juga berkomitmen memperkuat kerja sama dan kemitraan dalam pembangunan ibu kota baru. Kedua pemimpin sepakat untuk menindaklanjuti secara intensif berupa pertemuan-pertemuan pada tingkat teknis.

Ndut apresiasi dengan apa yang dilakukan Presiden dengan mengundang putra mahkota Abu Dhabi ke KTT G20 yang kebetulan presidensinya tahun 2022 adalah Indonesia yang akan digelar di Bali.

Kita tahu hubungan Indonesia dan Uni Emirat Arab cukup harmonis bahkan di negara teluk tersebut ada nama jalan Joko Widodo yang berada kalau tidak salah melintasi KBRI Abu Dhabi, begitu juga dengan nama putra mahkota Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) diabadikan sebagai nama tol layang Cikampek.

Ndut berharap hubungan kedua negara ini cukup harmonis kedepannya dan membawa kesepakatan demi kemakmuran dan kesejahteraan kedua negara yang saling menguntungkan terutama di bidang ekonomi.

Kita nantikan bentuk kerjasama dan kedatangan putra mahkota Abu Dhabi ke Bali dalam rangka sebagai tamu Indonesia di forum KTT G20 mendatang.

Rabu, 03 November 2021

Tulisan Ke-300 : 26 Juta Anak 6-11 tahun Siap Divaksin

31121,  15:45 – Setidaknya ada 26 juta anak usia 6-11 tahun akan ikuti vaksinasi Covid19 sembari menunggu rekomendasi dari Indonesia Technical Advisory Group on Immunization a.k.a. ITAGI.

Berdasarkan ndut baca pada laman berita, dimana saat ini sembari menunggu rekomendasi dari ITAGI, Kemkes juga telah mendata jumlah anak di seluruh Indonesia dan keluar angka 26 juta anak yang nantinya akan dikoordinasikan dengan presiden untuk penambahan jumlah target vaksin.

Sembari menunggu, pemerintah saat ini focus pada pelayanan vaksinasi lansia yang baru 40 persen mengingat kelompok ini paling rentan dan beresiko tinggi terpapar Covid19.

Ndut apresiasi dengan kerja cepat dari Kemkes yang sudah keluarkan data anak yang siap divaksin sembari menunggu rekomendasi dari ITAGI, ini langkah cepat yang diambil oleh Kemkes dalam mempersiapkan semuanya.

Kita tahu selain anak, kelompok lansia pun juga paling banyak yang terpapar covid19 namun bila dilihat persentasenya masih sedikit, ini mungkin banyak factor seperti adanya penyakit bawaan yang tidak bisa untuk divaksin misal hipertensi atau percaya pada hoax yang dirinya baca di ponsel.

Ndut berharap, para orangtua ini diingatkan untuk vaksin dan jangan percaya pada kiriman pesan instan WA tentang negative vaksin, vaksin di Indonesia itu aman dan berkhasiat serta sudah lulus uji klinis oleh BPOM jadi apa lagi yang ditunggu segera vaksin dan disiplin protocol Kesehatan.

Kita nantikan rekomendasi dari ITAGI soal vaksin untuk anak 6-11 tahun, semoga cepat keluar dan cepat juga terlaksana agar negara ini bisa hidup damai dengan covid19