Rabu, 03 November 2021

Tulisan Ke-300 : 26 Juta Anak 6-11 tahun Siap Divaksin

31121,  15:45 – Setidaknya ada 26 juta anak usia 6-11 tahun akan ikuti vaksinasi Covid19 sembari menunggu rekomendasi dari Indonesia Technical Advisory Group on Immunization a.k.a. ITAGI.

Berdasarkan ndut baca pada laman berita, dimana saat ini sembari menunggu rekomendasi dari ITAGI, Kemkes juga telah mendata jumlah anak di seluruh Indonesia dan keluar angka 26 juta anak yang nantinya akan dikoordinasikan dengan presiden untuk penambahan jumlah target vaksin.

Sembari menunggu, pemerintah saat ini focus pada pelayanan vaksinasi lansia yang baru 40 persen mengingat kelompok ini paling rentan dan beresiko tinggi terpapar Covid19.

Ndut apresiasi dengan kerja cepat dari Kemkes yang sudah keluarkan data anak yang siap divaksin sembari menunggu rekomendasi dari ITAGI, ini langkah cepat yang diambil oleh Kemkes dalam mempersiapkan semuanya.

Kita tahu selain anak, kelompok lansia pun juga paling banyak yang terpapar covid19 namun bila dilihat persentasenya masih sedikit, ini mungkin banyak factor seperti adanya penyakit bawaan yang tidak bisa untuk divaksin misal hipertensi atau percaya pada hoax yang dirinya baca di ponsel.

Ndut berharap, para orangtua ini diingatkan untuk vaksin dan jangan percaya pada kiriman pesan instan WA tentang negative vaksin, vaksin di Indonesia itu aman dan berkhasiat serta sudah lulus uji klinis oleh BPOM jadi apa lagi yang ditunggu segera vaksin dan disiplin protocol Kesehatan.

Kita nantikan rekomendasi dari ITAGI soal vaksin untuk anak 6-11 tahun, semoga cepat keluar dan cepat juga terlaksana agar negara ini bisa hidup damai dengan covid19

Indonesia Hibahkan Bus Sekolah di Saint Vincent

31121,  15:20  - Sebagai bentuk dukungan Indonesia bagi Saint Vincent and Granadines a.k.a. SVG, Indonesia hibahkan bus sekolah.

Sebagaimana ndut baca pada laman Kemlu diadakan penandatanganan perjanjian hibah bus sekolah yang diwakili Duta SVG untuk Venezuela, Andreas Wickham.

Menurut Dubes Indonesia untuk Venezuela, Imam Edy Mulyono mengatakan bahwa komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan kerja sama dengan SVG khususnya kerja sama terkait pembangunan.

Dubes SVG Andreas Wickham menyampaikan apresiasinya kepada Indonesia atas pemberian bus sekolah tersebut, mengingat penandatanganan perjanjian yang juga bertepatan dengan dimulainya pembelajaran tatap muka di SVG pada tanggal 1 November 2021.

Sebagai informasi, SVG merupakan salah satu negara di daerah kepulauan Karibia yang memiliki hubungan erat dengan Indonesia.

Hubungan baik di antara kedua negara ditandai dengan aktivitas ekonomi serta hubungan politik, dengan saling dukung pada pencalonan kedua negara sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Perlu diketahui, kerja sama pembangunan antarnegara berkembang merupakan bagian dari prioritas politik luar negeri Indonesia periode 2020-2024.

Sebelumnya, pada tahun 2019, telah diresmikan Lembaga Indonesian Agency for International Development (Indonesian AID) guna memperkuat postur Indonesia sebagai negara pemberi bantuan, baik dalam bentuk hibah maupun pengembangan kapasitas.

Ndut apresiasi dengan apa yang dilakukan oleh KBRI dalam komitmen dalam pembangunan berkelanjutan.

Ndut berharap dengan adanya hibah bus sekolah dapat membantu siswa dalam pembelajaran tatap muka dan menjadi motivasi dalam belajar agar lebih giat lagi di negara tersebut.

Kita nantikan komitmen Indonesia lainnya dalam pembangunan berkelanjutan dengan kerja sama lintas negara dalam mensejahterakan masyarakat kedua negara.