Sabtu, 23 Oktober 2021

GWK Bali Dibuka Kembali

231021,  14:20  - Setelah hampir delapan bulan ditutup sejak Februari 2021, tempat wisata Garuda Wisnu Kencana a.k.a. GWK Cultural Park di Kabupaten Badung, Bali kembali dibuka untuk kunjungan wisatawan sejak Jumat (22/10) lalu.

Sebagaimana ndut baca pada laman berita, tempat wisata ini hanya buka saat akhir pekan yaitu dari Jumat hingga Minggu pukul 10.00 hingga 18.00 Wita.

Namun operasional GWK dapat berubah dengan melihat situasi yang ada bila membaik akan buka setiap hari, dan juga menerapkan protocol Kesehatan dengan ketat dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagaimana pemerintah sarankan.

Lalu berapa tarif masuknya, untuk wisatawan yang ingin berkunjung, management GWK Cultural Park menawarkan promo tiket salah satunya on the spot seharga mulai dari Rp.85,000 per orang.

Sedangkan untuk wisatawan local atau memiliki kartu identitas Bali bisa dapat harga khusus yaitu Rp.60,000 perorang atau Rp.200,000 per-empat orang.

Sebagai informasi, Garuda Wisnu Kencana Cultural Center adalah tempat berdirinya patung berukuran setinggi 121 meter karya Nyoman Nuarta dimana proses pembangunannya memakan waktu 28 tahun lamanya, kemegahannya bisa dilihat dari kejauhan sangat indah sekali.

Tinggi patung ini mengalahkan tinggi Patung Liberty yang tingginya hanya 93 meter yang membuat patung GWK termasuk dalam daftar patung tertinggi di dunia yang proses pembuatannya memakan anggaran sekitar Rp450 miliar.

Selain patung, di areal GWK Cultural Center juga ada beberapa spot foto, area untuk menonton kesenian khas Bali, selain itu juga ada café dan restoran.

Ndut sangat senang dengan dibukanya GWK Cultural Park ini setelah lama tidak buka lantaran pandemic, ditambah saat ini bandara I Gusti Ngurah Rai telah dibuka untuk pariwisata tentunya akan menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung.

Kita tahu Bali sangat terpuruk dengan adanya covid19 ini ditambah beberapa negara memberikan daftar hitam dalam kunjungan wisata Indonesia keluar, namun saat ini ditengah landainya covid19, membuat sector pariwisata kembali bergairah tapi tetap patuhi dan disiplin protocol Kesehatan ya.

Kita nantikan kembalinya menggelora Bali sebagai destinasi wisata baik dalam negeri maupun luar negeri tentunya dengan protocol Kesehatan agar tidak seperti saat pandemic melanda di awal tahun 2021.

Selamat berlibur dan patuhi protocol Kesehatan.


CTMAV 547

17521,  19.30  - Disaat Sekretaris Umum FPI, Munarman per-7 Mei 2021 resmi ditahan di Mabes Polri, Kemkes hentikan sementara pendistribusian vaksin Astrazeneca.

Kementerian Kesehatan hentikan sementara vaksin Astrazeneca batch CTMAV547 lantaran ada dua kasus penerima vaksin ini wafat setelah divaksin dan dalam penyidikan.

BPOM selaku badan resmi dalam pengawasan obat dan makanan tengah lakukan uji test toksisitas dan sterilisasi dalam vaksin dengan batch CTMAV 547, namun kode produksi diluar yang bermasalah tetap didistribusikan.

Vaksin Astrazeneca batch CTMAV 547 berjumlah 448,480 dosis yang sudah disebar di lingkungan TNI, wilayah DKI Jakarta, Sulawesi Utara, sejauh ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi a.k.a. KIPI dengan hingga hasil forensic yang dilakukan Dinkes bersama dokter forensic.

Hasil penyidikan dinas Kesehatan bersama forensic diserahkan kepada Komisi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi untuk ditelaah dan di umumkan kepada public apakah bermasalah atau tidak.

Ndut cukup prihatin dengan yang terjadi tapi kejadian ini ingatkan ndut saat kasus serupa pada vaksin Sinovac yang sebabkan lima orang wafat walau wafatnya tidak terkait dengan vaksin karena ada penyakit lain dari penerima.

Ini menjadi peringatan agar pihak yang berkompeten lebih teliti dalam memberikan izin penggunaan darurat terhadap vaksin yang diterima dari produsen agar tidak terjadi apa yang yang dialami Trio Vaqih Firdaus yang wafat setelah dapat vaksin Astrazeneca.

Ndut berharap tidak ada Vaqih lainnya alami kejadian tidak terduga ga wafat lantaran dapat vaksin dan menjadi perhatian besar BPOM dalam berikan izin penggunaan darurat.

Kita nantikan hasil penyelidikan dimana kabarnya keluarga Vaqih izinkan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian, apakah karena vaksin atau ada penyakit yang memicu reaksi pada tubuh, kita tunggu saja.