Sabtu, 23 Oktober 2021

CTMAV 547

17521,  19.30  - Disaat Sekretaris Umum FPI, Munarman per-7 Mei 2021 resmi ditahan di Mabes Polri, Kemkes hentikan sementara pendistribusian vaksin Astrazeneca.

Kementerian Kesehatan hentikan sementara vaksin Astrazeneca batch CTMAV547 lantaran ada dua kasus penerima vaksin ini wafat setelah divaksin dan dalam penyidikan.

BPOM selaku badan resmi dalam pengawasan obat dan makanan tengah lakukan uji test toksisitas dan sterilisasi dalam vaksin dengan batch CTMAV 547, namun kode produksi diluar yang bermasalah tetap didistribusikan.

Vaksin Astrazeneca batch CTMAV 547 berjumlah 448,480 dosis yang sudah disebar di lingkungan TNI, wilayah DKI Jakarta, Sulawesi Utara, sejauh ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi a.k.a. KIPI dengan hingga hasil forensic yang dilakukan Dinkes bersama dokter forensic.

Hasil penyidikan dinas Kesehatan bersama forensic diserahkan kepada Komisi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi untuk ditelaah dan di umumkan kepada public apakah bermasalah atau tidak.

Ndut cukup prihatin dengan yang terjadi tapi kejadian ini ingatkan ndut saat kasus serupa pada vaksin Sinovac yang sebabkan lima orang wafat walau wafatnya tidak terkait dengan vaksin karena ada penyakit lain dari penerima.

Ini menjadi peringatan agar pihak yang berkompeten lebih teliti dalam memberikan izin penggunaan darurat terhadap vaksin yang diterima dari produsen agar tidak terjadi apa yang yang dialami Trio Vaqih Firdaus yang wafat setelah dapat vaksin Astrazeneca.

Ndut berharap tidak ada Vaqih lainnya alami kejadian tidak terduga ga wafat lantaran dapat vaksin dan menjadi perhatian besar BPOM dalam berikan izin penggunaan darurat.

Kita nantikan hasil penyelidikan dimana kabarnya keluarga Vaqih izinkan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian, apakah karena vaksin atau ada penyakit yang memicu reaksi pada tubuh, kita tunggu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar