12524, 07:55 – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan berkomitmen untuk lebih perhatikan anak berkebutuhan khusus (ABK) khususnya pengidap Autisme.
Selain
itu juga mengajak seluruh pihak untuk bisa berkolaborasi dengan pemerintah
dalam menemukan solusi bahkan Kementerian kesehatan telah siapkan dana cukup besar yaitu Rp 1
triliun untuk melakukan riset.
Dalam
kesempatan ini mantan Wamen BUMN ini juga meminta maaf jika selama ini masih
belum terlalu perhatikan para pengidap autisme.
Karena
menurut Budi, pihaknya masih fokus tangani kasus kasus kesehatan lainnya
seperti stroke, jantung dan kanker.
Hal
ini dirinya sampaikan ketika memberika sambuat dalam acara Special Kids Expo
(SPEKIX) 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta Sabtu 11 Mei 2024.
Menurut
Budi Autisme adalah salah satu tipe dari mental disorder, namuanya
Neurodevelopmental Disorder yang disebabkan kelaninan saraf. Karena tidak
terurus namun saat ini akan mulai terurus dengan waktunya tinggal lima bulan
lagi dan akan dimulai sekarang.
Pihaknya
akan melakukan research, pihaknya taruh Rp 1 triliun untuk kembangkan research
yang namanya genetic research dan dananya sudah ada.
Budi
Sadikin mengatakan bahwa pengobatan autism di Indonesia, pemerintah masih minim
dalam ilmunya.
Karena
menurut Budi, Autisme merupakan salah satu penyakit kesehatan mental, sehingga
diperlukan peran aktif dari masyarakat untuk ikut membantu pemerintah dalam hal
skrining.
Termasuk
tata laksananya, perawatan yang tertinggal jauh dan cukup kaget dengan banyak
sekali anak Indonesia yang terkena Autisme. Dan Menkes Budi pun meminta masukan
dari para pemerhati dan organsasi masyarakat untuk pemerintah bisa lakukan apa.
Sebagai
informasi, SPEKIX 2024 dalah wadah positif untuk anak anak pengidap Autisme
dalam mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Selain
itu adalah ajang bertukar informasi antar orangtua dan keluarga yang memiliki
anak pengidap Autisme, karena saat ini masih banyak orangtua yang kebingungan
dalam mengurus anak dengan autisme karena permasalahan utama dari sang anak
adalah sulitnya komunikasi. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar