Minggu, 05 Mei 2024

OKI Berutang Kemerdekaan Palestina kepada Rakyat Palestina

5524, 12:10 – Negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam atau OKI hingga saat ini masih berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi ketika berbicara dalam KTT OKI di Banjul, Gambia pada Sabtu 4 Mei 2024.

Selain berutang kemerdakaan Menlu Retno juga ingatkan negara negara OKI tentang insisatif Perdamaian Arab dan Keputusan OKI bahwa perdamainan dengan Israel hanya akan mungkin terjadi jika Israel mengakhiri pendudukannya atas Palestina.

Menlu Retno mengatakan bahwa pesan yang kuat terhadap Israel bahwa tanpa kemerdekaan bagi Palestina, tidak ada hungan diplomatic dan pesan serta Keputusan tersebut harus bisa dipertahankan, sebagaimana dikutip dari Antara.

Tanggapi genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza dengan membunuh lebih dari 34,000 warga Palestina dalam kurun tujuh bulan terakhir, Menlu Retno serukan OKI untuk bersatu membela keadilan dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.

OKI pun harus perjuangkan penyaluran bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang selama ini aksesnya terhambat.

Selain itu perlu dilanjutkan dukungan OKI terhadap UNRWA dengan jaring pengaman keuangan Islam yang telah disepakati di OKI harus segera diaktifkan sebagaimana dikatakan Mnelu Retno.

Mantan dubes RI untuk Kerajaan Belanda ini juga tegaskan bahwa OKI harus terus mendorong adanya gencatan senjata dengan segera dan permanen di Gaza antara Israel dengan Hamas.

Alumnus UGM ini pun menegaskan bahwa negara OKI mencegah eskalasi lebih lanjut dengan fokus pada penanganan bencana kemanusiaan di Palestina dan tidak terlibat dalam konflik terbuka.

Menlu Retno juga mengatakan bahwa persatuan OKI harus berkonstribusi bagi perdamaian bukan memperburuk krisis.

Apa yang dikatakan wanita kelahiran 27 November 1962 ini merujuk pada beberapa negara anggota OKI seperti Jordania, Mesir, UEA, Bahrain, Maroko dan Sudan yang telah menormalisasi hubungan negara mereka dengan Israel yang jelas jelas bertentangan dengan prinsip OKI.

Sedangkan Saudi Arabia yang berksempatan membuat jalinan hubungan diplomatic dengan Israel yang mengancam peluang tersebut jika Israel menyerang Kota Rafah dimana 1,2 juta warga Gaza mencari perlindungan dari konflik senjata di wilayah tersebut. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar