5524, 12:10 – Negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam atau OKI hingga saat ini masih berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.
Hal
ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi ketika berbicara dalam KTT
OKI di Banjul, Gambia pada Sabtu 4 Mei 2024.
Selain
berutang kemerdakaan Menlu Retno juga ingatkan negara negara OKI tentang
insisatif Perdamaian Arab dan Keputusan OKI bahwa perdamainan dengan Israel
hanya akan mungkin terjadi jika Israel mengakhiri pendudukannya atas Palestina.
Menlu
Retno mengatakan bahwa pesan yang kuat terhadap Israel bahwa tanpa kemerdekaan
bagi Palestina, tidak ada hungan diplomatic dan pesan serta Keputusan tersebut harus
bisa dipertahankan, sebagaimana dikutip dari Antara.
Tanggapi
genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza dengan membunuh lebih dari 34,000
warga Palestina dalam kurun tujuh bulan terakhir, Menlu Retno serukan OKI untuk
bersatu membela keadilan dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.
OKI
pun harus perjuangkan penyaluran bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang
selama ini aksesnya terhambat.
Selain
itu perlu dilanjutkan dukungan OKI terhadap UNRWA dengan jaring pengaman
keuangan Islam yang telah disepakati di OKI harus segera diaktifkan sebagaimana
dikatakan Mnelu Retno.
Mantan
dubes RI untuk Kerajaan Belanda ini juga tegaskan bahwa OKI harus terus
mendorong adanya gencatan senjata dengan segera dan permanen di Gaza antara
Israel dengan Hamas.
Alumnus
UGM ini pun menegaskan bahwa negara OKI mencegah eskalasi lebih lanjut dengan
fokus pada penanganan bencana kemanusiaan di Palestina dan tidak terlibat dalam
konflik terbuka.
Menlu
Retno juga mengatakan bahwa persatuan OKI harus berkonstribusi bagi perdamaian
bukan memperburuk krisis.
Apa
yang dikatakan wanita kelahiran 27 November 1962 ini merujuk pada beberapa
negara anggota OKI seperti Jordania, Mesir, UEA, Bahrain, Maroko dan Sudan yang
telah menormalisasi hubungan negara mereka dengan Israel yang jelas jelas
bertentangan dengan prinsip OKI.
Sedangkan
Saudi Arabia yang berksempatan membuat jalinan hubungan diplomatic dengan
Israel yang mengancam peluang tersebut jika Israel menyerang Kota Rafah dimana
1,2 juta warga Gaza mencari perlindungan dari konflik senjata di wilayah tersebut.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar