Jumat, 10 Mei 2024

Biadab, Kantor UNRWA di Jerusalem Timur Dibakar Warga Israel

10524, 08:10 – Ini sudah keterlaluan dimana warga Isreal membakar perimeter markas besar Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Jerusalem Timur, Tepi Barat hingga dua kali pada Kamis Malam 9 Mei 2024.

Hal in berdsarkan pernyataan Komisioner Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini, dimana aksi ini terjadi ketika staff UNRWA dan staf badan PBB lainnya berada di markas.

Menurut Lazzarini, serangan kedua ini terjadi usai adanya protes dari warga Israel pada Selasa 7 Mei 2024 lalu.

UNRWA melaporkan tidak ada korban jiwa diantara para stafnya, namun akibat kebakan ini timbul kerusakan parah di areal luar gedung dimana terdapat pengisian bahan bakar dan solar untuk armada kendaraan UNRWA di markas tersebut.

Ketika menciutkan di media sosial X (Twitter) Lazzarini mengatakan bahwa insiden mengerikan kedua ini dalam kurun waktu dari semingu, dan telah mengambil Keputusan untuk menutup kompleks tersebut kami keamanan pulih kembali,

Lazzarini juga mengatakan bahwa direktur UNRWA dan staf lainnya memadamkan api dengan bersama sama, dikarenakan petugas pemadam kebarakan dan kepolsiian Israel tak kunjung datang.

Bahkan terlalunya adalah menurut saksi mata mengatakan bahwa polisi Israel yang tiba di lokasi tidak melakukan apa pun untuk hentikan serangan tersebut sebagaimana di wartakan kantor berita Palestina WAFA.

Sementara itu dari media Israel menampilkan video kerumunan orang berkumpul di luar markan sambil berteriak ‘bakar PBB’ dengan didampingi orang orang bersenjata.

Warga eksteremis Israel telah adakan protes di luar komplek UNRWA di Jerusalem selama dua bulan terakhir atas seruan dari pejabat Kotamadya Jerusalem sebagaiman dikatakan oleh Lazzaraini.

Petinggi UNRWA, tersebut katakan bahwa para demonstran lemparkan batu ke arah staff dan gedung PBB dalam protes pekan ini.

Lazzarini juga katakan bahwa staf PBB telah alami intimidasi hingga ancaman dengan senjata.

Lazzarini juga menuntut tanggung jawan Israel sebagai pihak yang menduduki Palestina dengan berkata bahwa staf, lokasi dan operasi PBB harus dilindungi setiap saat sesuai dengan hukum internasional.

Selain itu tindakan para pelaku serangan ini harus diselidiki dan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban.

UNRWA sendiri telah berperan cukup lama sebagai badan bantuan utama yang berikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza sejak didirikan pada tahun 1949.

Terkait UNRWA, Israel di awal tahun ini menunding dengan keras bahwa ada beberapa anggota staf UNRWA di Gaza sebagai bagian dair serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Atas tundingan tidak mendasar ini membuat pendanaan UNRWA alami keguncangan karena belasan negara donor menarik pendanaan mereka.

Namun Komisi penyelidikan independent yang ditunjuk PBB dalam temuannya bulan lalu mengatakan bahwa Israel tidak memberikan bukti atas tuduhan terhadap UNRWA.

Hal inilah yang membuat sejumlah negara donor yang menangguhkan dana mereka kembali melanjutkan menyalurkan dananya ke UNRWA.

Klaim tersebut datang di tengah serangan secara membabi buta pasukan Israel di Gaza dengan menewaskan sekitar 34.904 orang yang sebagian besar wanita dan anak anak. Serta meluikai 78.514 lainnya hal ini berdasarkan rilis dari Kementerian Kesehatan Gaza

Seperti diketahui, Israel lancarkan serangan usai Hamas secara tiba tiba menyerbu wilayah Israel Selatan pada 7 Oktober 2023 lalu dengan tewaskan 1.139 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, hal ini berdasarkan penghitungan Al Jazeera dari angka resmi Israel. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar