7424, 10:35 – Setelah lama kosong selama 10 bulan posisi utusan khusus PBB untuk Myanmar kembali terisi kali ini yan menjabat adalah mantan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop.
Iya
PBB pada Jumat 5 April 2024, mengumumkan bahwa mantan Menlu Australia Julie
Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekjen PBB Antonio Guterres untuk
Myanmar.
Bishop
akan gantikan Nooleen Heyzer dari Singapura dimana akan menjalankan peranan
tersebut dengan latar belakang dan pengelaman yang luas sebagai pemimpin
politik, hukum dan manajemen.
Nooleen
Heyzer sendiri mundur usai 20 bulan di akhir kontraknya pada bulan Juni 2023
lalu.
Di
depan Majelis Umum PBB sebelum mundur, Nooleen Heyzer menilai suramnya Myanmar
dimana dampak pengambilalihan kekuasaan oleh militer Mynamar dimana sangat
menghancurkan dengan kekerasan yang terus berlanjut dalam skala yang
mengkhawatirkan.
Julie
Bishop yang menjabat sebagai Menlu Australia di periode 2013-2018 dalam
pernyataannnya sebagaimana dilansir dari Guardian ini merasa tersanjung
ditunjuk sebagai utusan khusus Sekjen PBB untuk Myanmar dalam membantu
melaksanakan mandat Majelis Umum dan resolusi DK PBB pada Desember 2022
Sementara
itu dari Canberra, Menlu Australia Penny Wong sambut baik kabar tersebut pada
Sabtu 6 April 2024 pagi waktu setempat.
Penny
Wong katakan bahwa rekannya Bishop membawa banyak pengalaman dalam peran
tersebut serta penunjukkannya terjadi di saat yang kritis karena situasi
politik, keamanan dan kemanusiaan di Myanmar yang semakin memburuk.
Menlu
Penny Wong juga mengatakan bahwa Rakyat Myanmar terus tunjukkan tekad yang
besar dalam hadapi kekerasan dan pelanggaran HAM yang tak terkatakan dan
pihaknya Australia tetap tegas dalam mendukung hal tersebut.
Menlu
Penny Wong juga katakan bahwa utusan khususs memainkan peran penting dalam
pertahankan perhatian internasional dan mendukung upaya terkoordinasi menuju
resolusi damai di negara yang tengah bermasalah tersebut.
Australia
sendiri siap dan senang bekerja sama dengan Bishop, ASEAN dan komunitas
internasional untuk bangun kondisi perdamaian yang berkelanjutan di Myanmar.
Menlu
Penny Wong tegaskan kembali serupa pemerintahnya kepada rezim Myanmar untuk
hentikan kekerasan terhadapa warga sipil dengan bebaskan yan ditahan secara
tidak adil, serta berikan akses bantuan kemanusiaan yang aman dan tanpa
hambatan. Dan yang terpenting adalah mengembalikan Myanmar ke jalur demokrasi
inklusif.
Sebelumnya
diberitakan pada Kamis 5 April 2024, pejabat PBB Khaled Khiari umumkan bahwa
Antonio Guterres akan menunjuk seorang utusan khusus untuk bekerja sama dengan
para anggota ASEAN.
Khiari
katakan bahwa Sekjen PBB inginkan utusannya nanti dapat bekerja sama dengan
semua pemangku kepentingan untuk mencari penyelesaian krisis politik di
Myanmar.
Seperti
diketahui, Junta Militer Myanmar pada 2017 lancarkan operasi brutal terhadap
penduduk etnik Rohingnya di Negara Bagian Rakhine.
Rentetan
oeprasi secara brutal tersebut oleh kalangan kelompok pembela HAM sebagai
genosida.
Hampir
1,2 juta warga Rohingnya Terpaksa mengungsi ke Bangladesh setelah tinggal
berpuluh tahun lamanya di kamp kamp pengungsi yang penuh sesak.
Pada
2021, Militer Myanmar melakukan kudeta terhadap pemerintahan pimpinan Aung San
Suu Kyi yang terpilih secara demokrasi.
Sejak
kudeta digulirakan, militer lancarkan operasi brutal di seantero negeri
terhadap jutaan orang yang menentang pemerintahan junta militer. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar