Minggu, 07 April 2024

Antonio Guterres Tunjuk Julie Bishop Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

7424, 10:35 – Setelah lama kosong selama 10 bulan posisi utusan khusus PBB untuk Myanmar kembali terisi kali ini yan menjabat adalah mantan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop.

Iya PBB pada Jumat 5 April 2024, mengumumkan bahwa mantan Menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekjen PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Bishop akan gantikan Nooleen Heyzer dari Singapura dimana akan menjalankan peranan tersebut dengan latar belakang dan pengelaman yang luas sebagai pemimpin politik, hukum dan manajemen.

Nooleen Heyzer sendiri mundur usai 20 bulan di akhir kontraknya pada bulan Juni 2023 lalu.

Di depan Majelis Umum PBB sebelum mundur, Nooleen Heyzer menilai suramnya Myanmar dimana dampak pengambilalihan kekuasaan oleh militer Mynamar dimana sangat menghancurkan dengan kekerasan yang terus berlanjut dalam skala yang mengkhawatirkan.

Julie Bishop yang menjabat sebagai Menlu Australia di periode 2013-2018 dalam pernyataannnya sebagaimana dilansir dari Guardian ini merasa tersanjung ditunjuk sebagai utusan khusus Sekjen PBB untuk Myanmar dalam membantu melaksanakan mandat Majelis Umum dan resolusi DK PBB pada Desember 2022

Sementara itu dari Canberra, Menlu Australia Penny Wong sambut baik kabar tersebut pada Sabtu 6 April 2024 pagi waktu setempat.

Penny Wong katakan bahwa rekannya Bishop membawa banyak pengalaman dalam peran tersebut serta penunjukkannya terjadi di saat yang kritis karena situasi politik, keamanan dan kemanusiaan di Myanmar yang semakin memburuk.

Menlu Penny Wong juga mengatakan bahwa Rakyat Myanmar terus tunjukkan tekad yang besar dalam hadapi kekerasan dan pelanggaran HAM yang tak terkatakan dan pihaknya Australia tetap tegas dalam mendukung hal tersebut.

Menlu Penny Wong juga katakan bahwa utusan khususs memainkan peran penting dalam pertahankan perhatian internasional dan mendukung upaya terkoordinasi menuju resolusi damai di negara yang tengah bermasalah tersebut.

Australia sendiri siap dan senang bekerja sama dengan Bishop, ASEAN dan komunitas internasional untuk bangun kondisi perdamaian yang berkelanjutan di Myanmar.

Menlu Penny Wong tegaskan kembali serupa pemerintahnya kepada rezim Myanmar untuk hentikan kekerasan terhadapa warga sipil dengan bebaskan yan ditahan secara tidak adil, serta berikan akses bantuan kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan. Dan yang terpenting adalah mengembalikan Myanmar ke jalur demokrasi inklusif.

Sebelumnya diberitakan pada Kamis 5 April 2024, pejabat PBB Khaled Khiari umumkan bahwa Antonio Guterres akan menunjuk seorang utusan khusus untuk bekerja sama dengan para anggota ASEAN.

Khiari katakan bahwa Sekjen PBB inginkan utusannya nanti dapat bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk mencari penyelesaian krisis politik di Myanmar.

Seperti diketahui, Junta Militer Myanmar pada 2017 lancarkan operasi brutal terhadap penduduk etnik Rohingnya di Negara Bagian Rakhine.

Rentetan oeprasi secara brutal tersebut oleh kalangan kelompok pembela HAM sebagai genosida.

Hampir 1,2 juta warga Rohingnya Terpaksa mengungsi ke Bangladesh setelah tinggal berpuluh tahun lamanya di kamp kamp pengungsi yang penuh sesak.

Pada 2021, Militer Myanmar melakukan kudeta terhadap pemerintahan pimpinan Aung San Suu Kyi yang terpilih secara demokrasi.

Sejak kudeta digulirakan, militer lancarkan operasi brutal di seantero negeri terhadap jutaan orang yang menentang pemerintahan junta militer. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar