Sabtu, 16 Maret 2024

Waduh, Satu dari tiga Anak Gaza di Bawah 2 Tahun Kekurangan Gizi Akut

16324, 20:20 – Ini peringatan bagi dunia akan bahayanya kelaparan yang terjadi di Jalur Gaza dimana satu dari tiga anak di bawah 2 tahun alami kekurangan gizi akut.

Hal ini disampaikan badan PBB untuk bantuan dan pengungsi Palestina, UNRWA dalam sebuah unggahannya di akun resmi media sosial mereka.

“Kekuarangan gizi pada anak anak menyebar dengan sangat cepat dan mencapi tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza,”tulis UNRWA.

Sudah lebih dari lima bulan setelah serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu dimana sebagian besar wilayah tersebut hancur dan 2,3 juta penduduknya mengungsi dan menghadapi krisis kemanusiaan yang akut.

Sementara itu sebagian besar Rumah Sakit rumah sakit di Gaza melaprokan bahwa sejumlah anak meninggal karena kurangnya gizi dan dehidrasi.

Setidaknya 20 persen penduduk harus kekurangan pangan yang cukup parah dengan satu dari tiga anak alami kekurangan gizi akut.

Serta dua dari setiap 10.000 anak meninggal setiap harinya karena kelaparan atau penyakit dan kekurangan gizi.

Negara barat meminta Israel agar bebuat lebih banyak untuk izinkan masuknya bantuan dan PBB katakan bahwa mereka hadapi hambatan besar termasuk penutupan perbatasan.

Selain itu itu adanya pembatasan pergerakan, pemeriksaan yang cukup sulit hingga kerusuhan di Jalur Gaza.

Israel sendiri mengatakan bahwa pihaknya tidak batasi bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Jalur Gaza justru menyalahkan pengiriman bantuan karena ketidakmapuan di antara badan badan PBB tersebut.

Sejauh ini pengiriman bantuan melalui udara dan laut ke Gaza sudah dimulai namun menurut lembaga bantuan mengatakan bahwa hal ini tidak bisa gantikan pengiriman bantuan melalui daratan.

Pengirman pertama ke Gaza yang dilakukan oleh World Central Kitchen dengan merintis rute laut baru melalui negara Siprus tiba pada Kamis dan sudah diturunkan menurut badan amal tersebut.

Seperti diketahui, Israel menuduh UNRWA terlibat dengan Hamas dengan mengatakan bahwa staf mereka ikut serta dalam serangan 7 Oktober dan serukan agar badan tersebut ditutup.

Akibat dari isu yang digelembungkan oleh Israel membuat beberapa donor besar hentikan pendanaan seperti Jerman, Jepang dan Amerika Serikat.

Namun UNRWA membantah tuduhan Israel dan mereka telah berhentikan 12 dari 13.00 stafnya di Gaza usai Israel menuduh mereka terlibat.

UNRWA sendiri bersama badan pengawas PBB telah lakukan penyelidikan yang hingga saat ini belum ada laporan mengenai hal tersebut.

Sementara itu, Kepala Kemanusiaan Uni Eropa, Janez Leanrci pada Kamis 14 Maret 2024 mengatakan bahwa dirinya belum melihat dari Israel yang mendukung tuduhan tersebut sebagaimana dilansir dari Reuters. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar