Selasa, 05 Maret 2024

Waduh, 1 dari 3 Warga Indonesia Kena Obesitas, Terbanyak di Tangerang dan Bekasi

5324, 16:25 – Ini peringatan bagi kita semua dimana 1 dari 3 warga Indonesia alami obesitas dan banyak dialami oleh anak anak.

Hal ini berdasarkan survey Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 sebagaimana di sampaikan Wakil Menteri Kesehatan Prof Dante Saksono Harbuwono, Sp PD-KEMD, PhD di Jakarta.

Dan menariknya menurut Prof Dante adalah angka obesitas bukan berasal dari Jakarta namun berasal dari kota penunjang ibukota seperti Depok, Tangerang dan Bekasi.

"Studi yang kita lakukan di Jakarta menunjukkan angka di Jakarta tidak terlalu tinggi obesitasnya, yang tinggi justru di daerah penopang ibukota, di Depok, Bekasi, Tangerang," kata Prof Dante dalam sambutannya di Jakarta hari ini Selasa 5 Maret 2024.

Wamenkes Prof Dante juga menyebutkan bahwa tingginya angka obesitas di tiga daerah tersebut, kemungkinan disebabkan oleh peningkatan pendapatan yang pengaruhi gaya hidup dan pola makan.

"Angka obesitasnya lebih tinggi karena pendapatan mereka mulai naik, ke makannya mereka mulai berubah dan sebagainya. Sehingga, angka obesitas di daerah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan angka obesitas di Jakarta," katanya menambahkan.

Selain pada orang dewasa, obesitas juga dialami oleh anak yang juga mengkhawatirkan dimana 1 dari 5 anak di Indonesia alami kelebihan berat badan.

Dan banyak yang mengatakan bahwa obesitas pada anak dianggap lucu karena menggemaskan padahal dibalik itu menyimpan bom waktu metabolic syndrome yang berkaitan dengan stroke, pembuluh darah dan jantung coroner.

Lalu bagaimana kita bisa tahun kalau diri kita adalah pengidap obesitas atau tidak, Wamenkes Prof Dante jelaskan bahwa selain melihat berat dan tinggi badan, obesitas bisa dilihat dari lingkar perut.

Dimana kalau perempuan tidak boleh lebih dari 80 cm sedangkan untuk laki laki tidak boleh lebih dari 90 cm.

Wamenkes Prof Dante tegaskan bahwa obesitas sentral jauh lebih berbahaya dibandingkan obesitas bisa.

Karena obesitas sentral kerap menunjukkan adanya resistensi insuli yang bisa berujung kepada diabetes atau hipertensi.

"Insulinnya tidak bekerja dengan baik, karena tidak bekerja dengan baik, gula darah meningkat, di kemudian hari dia akan jadi diabetes. Karena insulinnya tidak bekerja dengan baik, dia hipertensi, karena insulinnya tidak bekerja dengan baik, maka dia mengalami masalah pembuluh darah dan penyakit vaskuler di kemudian hari," katanya.

Sementara pada anak, Wamenkes Prof Dante menyebutkan ada tanda spesifik obesitas yang bisa dilihat pada lingkar leher di bagian belakang apabila ada, itu yang dinamakan Acanthosis Nigrican bahwa resistensi insulin di masa yang akan datang bisa dibiarkan maka akan menjadi diabetes. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar