11324, 06:25 – Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus kembali bicara mengenai perang Rusia Ukraina dengan menekankan negara yang paling kuar yakni memilikir rakyatnya dan memiliki keberanian untuk kibarkan bendera putih.
Seruan
ini disampaikan Paus ketika ditanya lembaga penyiaran Swiss RTS tentang
perdebatan di Ukraina mengenai apakah akan menyerah pada invasi Rusia
sebagaimana dilansir dari AFP pada Minggu 10 Maret 2024 dengan menyingung
bendera putih dan negosiasi.
"Saya
percaya bahwa yang terkuat adalah mereka yang melihat situasi, memikirkan
rakyatnya, dan memiliki keberanian untuk mengibarkan bendera putih dan
bernegosiasi," kata Paus Fransiskus dalam wawancara.
"Namun
menurut saya, (pihak) yang paling kuat adalah pihak yang mempertimbangkan
situasi, memikirkan kepentingan rakyat, dan memiliki keberanian menggunakan
bendera putih dalam bernegosiasi," kata Paus, sambil menambahkan bahwa
pembicaraan sebaiknya dilakukan dengan dukungan kekuatan internasional.
“Kata
bernegosiasi adalah kata yang berani. Ketika Anda melihat bahwa Anda
dikalahkan, bahwa segala sesuatunya tidak berjalan baik, Anda harus berani
bernegosiasi,” kata Paus.
Vatican
sendiri dalam rilisan mereka terkait video yang beredar mengatakan bahwa
wawancara dengan RTS tersebut dilakukan pada awal Februari dimana Paus menilai
negosiasi merupakan langkah berani ketika sudah dikalahkah.
Sementara
itu Juru Bicara yang juga Direktur Komunikasi Vatikan Matteo Bruni jelaskan
bahwa Paus menggunakan diksi bendera putih ketika membahas perang Rusia
Ukraina.
Bruni
menggunakan istilah bendera putih yang dimaksud agar menekankan agar perang
segera dihentikan.
"Untuk
menunjukkan penghentian permusuhan, gencatan senjata yang dicapai dengan
keberanian negosiasi," kata Bruni dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan
oleh Vatican News.
Matteo
Bruni juga ulangi seruan Paus untuk Solusi diplomatic dalam mencari perdamaian
yang adil dan abadi di wilayah yang disebut Paus asal Argentina ini.
Selain
perang Rusia Ukraiana, pewawancara pun menanyai soal pendapat Paus Fransiskus
mengenai perang Hamas Israel, Paus pun mengatakan dengan menyalahkan kedua
belah pihak
"Perang
terjadi oleh dua pihak, bukan hanya satu pihak. Yang tidak bertanggung jawab
adalah dua pihak yang berperang," katanya kepada stasiun televisi
tersebut.
Paus
Fransiskus dalam beberapa kali serukan perdamaian di tengah konflik yang
terjadi di belahan dunia, seperti pada pesan Natal tahun lalu dimana Paus
Fransiskus ini berbicara soal perang di Gaza.
Paus
menyebutkan anak anak yang meninggal akibat perang, termasuk di Gaza adalah
‘Yesus kecil hari ini’ dan serangan Israel di sana menuai hasil ‘panen yang
mengerikan’ berupa korban warga sipil yang tidak berdosa.
Dalam
pesan Natal Urbi et Obi atau untuk kota kota dan dunia Paus sebutkan serangan
Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober sebagai yang sangat mengerikan dan
kembalinya minta dibebaskannya sekitar 100 sandera yang masih ditahan di Gaza.
Selain
menyerukan berakhirnya berbagai konflik di dunia baik politik, sosial maupun
militer, termasuk di Yaman, Syria,
Lebanon, Armenia, Azerbaijan, Ukraina dan Paus juga membela hak para migran di
seluruh dunia.
Sejauh
ini belum ada tanggapan dari pihak Ukraina mengenai wawancara dan seruan yang
dilakukan oleh Paus Fransiskus. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar