Minggu, 10 Maret 2024

Ketahuan, Staff UNRWA Diminta Buat Laporan Palsu

10324, 13:25 – Satu persatu kekonyolan Israel dalam invasi ke Jalur Gaza terkuat dimana salah satunya adalah adanya pegawai UNRWA yang telah dibebaskan dari tahanan Israel untuk membuat pernytaaan palsu mengenai kantor mereka terkait dengan Hamas,

Iya, Badan PBB untuk urusan pengungsian khususnya Palestina UNRWA melaporkan bahwa ada beberapa pegawai mereka yang telah dibebaskan dari tahanan Israel mendapatkan tekanan dari otoritas Israel agar membuat pernyataan palsu mengenai UNRWA ada sangkut paut atau terkait Hamas

Dan ironinya juga mereka melaporkan bahwa para pegawai UNRWA diminta Israel bahwa mereka ambil bagian dalam serangan yang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu.

Pernyataan tersebut termuat oleh UNWRA dalam sebuah laporan setebal 11 halaman yang sampai ke meja Reuters pada Februari 2024.

Selain diminta mengakui mereka juga mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan bersama tahanan dari Palestina lainnya dalam tahanan Israel.

Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma mengatakan bahwa pihaknya berencana menyampaikan informasi penting ini ke beberapa otoritas baik di dalam dan luar PBB khususnya adanya potensi pelanggaran HAM.

“Ketika perang berakhir perlu dilakukan serangkaian penyelidikan untuk melihat secara menyeluruh semua pelanggaran HAM,” kata Touma.

Dokumen tersebut mengungkapkan beberapa staf lokal UNRWA ditahan oleh tentara Israel.

Mereka ditahan mengalami perlakuan dengan tidak terpuji dan juga adanya penyiksaan seperti disiram air, dipukuli hingga anggota keluargnya akan dilukai

“Staf UNRWA telah menjadi sasaran ancaman dan paksaan oleh otoritas Israel selama mereka dalam penahanan.”

“Mereka juga ditekan untuk memberikan laporan palsu melawan UNRWA, di antaranya tuduhan kalau UNRWA punya jaringan dengan Hamas dan beberapa staf UNRWA ikut serangan 7 Oktober 2023,” demikian bunyi laporan UNRWA.

Namun sayangnya UNRWA menolak permintaan Reuter untuk memperlihatkan transkrip wawancara para tahanan soal tuduhuan dipaksa memberikan keterangan palsu.

Terkait laporan UNRWA pada stafnyaini, tahanan warga Palestina secara luar menggambarkan penyiksaan yang luar bisa yang mereka alami bahkan hingga sebabkan trauma.

Penyiksaan tersebut antara lain pemukulan, ditelanjangi, diserang oleh kerumunan anjing, alami kekerasan seksual, diancam, bahkan ada yang sampai meninggal dunia dalam penjara.

Sebagai informasi, UNRWA sendiri adalah United Nations Relief and Work Agency for Palestine Refugees in the near East atau badan PBB yang mengurusi bantauan dan kebutuhan pokok bagi para warga Palestina.

Seperti diketahui, Israel membuat sejumlah tuduhan dimana 12 dari 13 orang staff UNRWA di Gaza ambil bagian dalam serangan 7 Oktober 2023 lalu ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar