10324, 13:25 – Satu persatu kekonyolan Israel dalam invasi ke Jalur Gaza terkuat dimana salah satunya adalah adanya pegawai UNRWA yang telah dibebaskan dari tahanan Israel untuk membuat pernytaaan palsu mengenai kantor mereka terkait dengan Hamas,
Iya,
Badan PBB untuk urusan pengungsian khususnya Palestina UNRWA melaporkan bahwa
ada beberapa pegawai mereka yang telah dibebaskan dari tahanan Israel
mendapatkan tekanan dari otoritas Israel agar membuat pernyataan palsu
mengenai UNRWA ada sangkut paut atau terkait Hamas
Dan
ironinya juga mereka melaporkan bahwa para pegawai UNRWA diminta Israel bahwa
mereka ambil bagian dalam serangan yang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu.
Pernyataan
tersebut termuat oleh UNWRA dalam sebuah laporan setebal 11 halaman yang sampai
ke meja Reuters pada Februari 2024.
Selain
diminta mengakui mereka juga mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan bersama
tahanan dari Palestina lainnya dalam tahanan Israel.
Direktur
Komunikasi UNRWA Juliette Touma mengatakan bahwa pihaknya berencana
menyampaikan informasi penting ini ke beberapa otoritas baik di dalam dan luar
PBB khususnya adanya potensi pelanggaran HAM.
“Ketika
perang berakhir perlu dilakukan serangkaian penyelidikan untuk melihat secara
menyeluruh semua pelanggaran HAM,” kata Touma.
Dokumen
tersebut mengungkapkan beberapa staf lokal UNRWA ditahan oleh tentara Israel.
Mereka
ditahan mengalami perlakuan dengan tidak terpuji dan juga adanya penyiksaan
seperti disiram air, dipukuli hingga anggota keluargnya akan dilukai
“Staf
UNRWA telah menjadi sasaran ancaman dan paksaan oleh otoritas Israel selama
mereka dalam penahanan.”
“Mereka
juga ditekan untuk memberikan laporan palsu melawan UNRWA, di antaranya tuduhan
kalau UNRWA punya jaringan dengan Hamas dan beberapa staf UNRWA ikut serangan 7
Oktober 2023,” demikian bunyi laporan UNRWA.
Namun
sayangnya UNRWA menolak permintaan Reuter untuk memperlihatkan transkrip
wawancara para tahanan soal tuduhuan dipaksa memberikan keterangan palsu.
Terkait
laporan UNRWA pada stafnyaini, tahanan warga Palestina secara luar
menggambarkan penyiksaan yang luar bisa yang mereka alami bahkan hingga
sebabkan trauma.
Penyiksaan
tersebut antara lain pemukulan, ditelanjangi, diserang oleh kerumunan anjing,
alami kekerasan seksual, diancam, bahkan ada yang sampai meninggal dunia dalam
penjara.
Sebagai
informasi, UNRWA sendiri adalah United Nations Relief and Work Agency for
Palestine Refugees in the near East atau badan PBB yang mengurusi bantauan dan
kebutuhan pokok bagi para warga Palestina.
Seperti
diketahui, Israel membuat sejumlah tuduhan dimana 12 dari 13 orang staff UNRWA
di Gaza ambil bagian dalam serangan 7 Oktober 2023 lalu ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar