Minggu, 10 Maret 2024

Israel Kecam Tindakan Kanada dan Swedia yang Lanjutkan Bantuan Pendanaan ke UNRWA

10324, 12:47 – Israel kecam tindakan Kanada dan Swedia yang akan melanjutkan bantuan kepada UNRWA dengan mengatakan bahwa dukungan terhadap UNRWA merupakan kesalahan.

Sebagaimana dilansir dari AFP pada hari ini Minggu 10 Maret 2024, Departemen Luar Negeri Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa mendukung keberadaan UNRWA merupakan kesalahan yang cukup serius.

Untuk diketahui, Swedia dan Kanada mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan pendanaan untuk badan PBB yang tengah krisis keuangan tersebut.

Keputusan tersebut diambil usai beberapa minggu usai kedua negara tersebut menangguhkan dana mereka akibat tuduhan Israel mengenai beberapa staff lokal badan tersebut yang diduga terlibat dalam serangan Hamas yang memicu perang.

Departemen Luar Negeri Israel meminta Swedia dan Kanada untuk memotong pendanan dan tidak mendukung organisasi yang beranggotakan ratusan anggota Hamas.

Bantuan baru dari Swedia dan Kanada ini menurut pernyataan Israel menunjukkan bahwa kedua negara ini telah memilih untuk abaikan keterlibatan pegawai UNRWA dalam dugaan aktivitas teroris.

Seperti diketahui, pada Sabtu 9 Maret 2024, Swedia umumkan pencairan dana awal Sebesar USD20 juta usai menerima jaminan pemeriksaan tambahan terhadap pengeluaran dan personel UNRWA.

Sementara Kanada pada Jumat 8 Maret 2024 akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA dikarenakan situasi kemanusiaan yang sangat mengerikan di Palestina namun tidak melanjutkan lebih lanjut.

Seperti diketahui ada 15 negara, termasuk Inggris, Jerman, Jepang hingga Amerika Serikat menangguhkan dana mereka kepada UNRWA pada akhir Januari menyusul tuduhan dari Israel.

Sementara itu Komisioner Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini mengatakan kepada media televisi Swiss RTS pada Sabtu 9 Maret 2024 bahwa dirinya optimis akan lebih banyak negara yang melanjutkan dana mereka dalam beberapa minggu mendatang.

"Saya pikir sejumlah negara di kawasan Teluk sebenarnya akan meningkatkan kontribusi mereka kepada badan tersebut," tambah Lazzarini.

"Hari ini saya harus menangani krisis eksistensial bagi lembaga kami di kawasan yang sedang mengalami krisis seismik yang tentunya akan berdampak selama beberapa dekade mendatang," katanya.

"Lembaga ini berisiko mati, berisiko ditutup."

UNRWA sendiri pekerjakan sekitar 30,000 orang diwilayah pendudukan Palestina, Lebanon, Jordania, dan Syria dengan sekitar 13,000 staff di wilayah Gaza.

Seperti diketahui, Israel menuduh sekitar 12 dari 13 pegawai UNRWA ikut serta dalam serangann Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

UNRWA juga mengatakan beberapa staffnya di Gaza yang ditahan oleh Israel selama perang alami pelecehan hingga diminta mengakui perbuatan bersama Hamas ketika menyerang Israel.

Sementara itu Komisi Eropa dalam informasinya bahwa awal bulan ini mereka akan mengucurkan dana UNRWA sebesar 50 juta euro atau sekitar USD 50 juta.

Tugas UNRWA di Gaza sangat penting, dimana PBB telah berulang kali peringatkan kepada dunia akan terjadinya kelaparan setelah lebih dari lima bulan terjadinya pertempuran. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar