18224, 14:45 – Kondisi Jalur Gaza yang semakin hari semakin memprihatinkan membuat sejumlah negara anggota DK PBB melakukan rapat kembali.
Salah
satunya adalah Aljazair yang telah mendistribusikan rancangan resolusi tentang
gencatan senjata di Gaza dengan menyerukan pertemuan DK PBB pada Minggu 18
Februari 2024
Pertemuan
ini untuk melakukan pemungutan suara terhadap rancangan resolusi yang menuntut
gencatan senjata segara di Jalur Gaza, namun belum kejadian, Amerika Serikat
telah berjanji akan memvetonya.
Seperti
kita ketahui, nyaris hampir 29.000 warga Palestina yang didominasi anak anak
dan perempuan ini telah menjadi martir dalam agresi Palestina dan Israel yang
sudah berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
Amerika
Serikat tidak berhenti mendukung sekutunya Israel secara diplomatis maupun
militer.
Menurut
seorang diplomat Rusia di PBB beberapa waktu lalu mengatakan bahwa tidak peduli
seberapa keras Amerika berusaha tampil sebagai penjaga perdamaian namun pada
akhirnya gagal juga.
"Tidak
peduli seberapa keras Amerika berusaha tampil sebagai penjaga perdamaian,
mereka pada akhirnya gagal," kata seorang diplomat Rusia di PBB.
Ada
beberapa rancangan resolusi yang membuktikan bahwa veto dari Amerika Serikat
menyelamatkan Israel dalam beberapa kali.
Rancangan
Resolusi 18 Oktober 2023
Rancangan
ini akhirnya di veto oleh Amerika Serikat pada Rabu 18 Oktober 2023 untuk
memblokir resolusi DK PBB yang dirancang oleh Brasil yang mendesak Israel
mencabut perintah evakuasi bagi warga di Jalur Gaza.
Sayangnya
Rusia dan Inggris memilih abstain dalam pemungutan suara, kepresidenan Brasil
di DK PBB telah meminta perpanjangan waktu 24 jam untuk mengubah rancangan
resolui sehingga dapat memuaskan semua negara anggota DK PBB.
Tetapi
resolusi yang diusulkan Brasil ini mendapatkan kritik karena tidak berimbang
secara politik karena hanya mengurutuk tindakan Hamas tanpa atasi serangan
udara Israel di Gaza dan tidak adanya seruan gencatan senjata sesegera mungkin.
Rusia
sebagai negara pemegang veto pun berusaha mengubah rancangan resolusi tersebut
dengan menambahkan kata kata mengutuk serangan tanpa bulu terhadap warga sipil
di Jalur Gaza dengan menyebutkan serangan hebat terhadap ruma sakit Al Ahli dan
termasuk tuntutan gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan segera.
Namun
kembali lagi DK PBB Menolak kedua usulan amandeman resolusi tersebut, hal ini
terjadi usai DK PBB tolak resolusi yang diusulkan oleh Rusia pada dua hari
sebelumnya yang bertujuan membentuk gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan di
Jalur Gaza.
Sementara
itu, Dubes AS untuk PBB, Linda Thomas Greenfield mengatakn kecewa terhadap
resolusi yang disusun oleh Brasil mengenai konfilik di Palestina karena tidak
sertakan referensi apa pun mengenai hak Israel untuk membela diri.
"Amerika
Serikat kecewa karena resolusi ini tidak menyebutkan hak Israel untuk
mempertahankan diri. Seperti halnya setiap negara di dunia, Israel memiliki hak
yang melekat untuk mempertahankan diri, sebagaimana tercermin dalam pasal 51
Piagam PBB," ujar Thomas-Greenfield di sebuah pertemuan DK PBB, New York.
Rancangan
Resolusi 8 Desember 2023
Amerika
Serikat pada Jumat 8 Desember 2023 melakukan veto atas resolusi DK PBB yang
serukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Jalur Gaza yang melindungi
sekutunya Israel yang diajukan oleh Uni Emirat Arab.
Wakil
perutusan AS di PBB, Robert Wodd katakan bahwa resolusi tersebut berbeda dari
kenyataan dan tidak akan memberikan dampak positif di lapangan.
Resolusi
ini di dukung oleh 13 anggota DK PBB dan kembali lagi Inggris memilih abstain.
Pemungutan suara tersebut dilakukan usai Sekjen PBB Antonio Guterres gunakan
Pasal 99 Piagam PBB.
UEA
sendiri menurut perwakilannya sangat kecewa dengan veto yang dilakukan oleh
Amerika Serikat dan para anggota DK PBB tidak dapat menuntut gencatan senjata
kemanusiaan.
Penggunan
hak veto AS ini terjadi usai Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan
jumlah korban tewas akibat perang Hamas-Israel ini menjadi 17.487 orang dimana
70 persen diantaranya adalah anak anak dan wanita, dengan 56.400 warga terluka
sejak dimulainya perang tersebut pada 7 Oktober 2023 lalu.
Menurut
AS melihat resolusi gencatan senjata tidak sesuai dengan kenyataan, namun
faktanya kenyataan menyedihkan yang harus dihadapi oleh warga Palestina setiap
hari.
Washington
pertahankan hak veto mereka dengan menyerang para pendukung resolusi tersebut
dengan kritikan karena mereka terkesan tergesa gesa dan tidak mengubah seruan
untuk gencata senjata tanpa syarat.
"Resolusi
ini masih berisi seruan untuk gencatan senjata tanpa syarat... resolusi ini
akan membuat Hamas dapat mengulangi apa yang dilakukannya pada 7 Oktober,"
kata wakil perutusan AS di PBB, Robert Wood.
Rancangan
Resolusi 22 Desember 2023
Untuk
ketiga kalinya Amerika Serika memveto amandemen Rusia terhadap resolusi DK PBB
pada Jumat 22 Desember 2023 soal Gaza yang serukan penghentian permusuhan yang
mendesak dan berkelanjutan.
Usai
AS lakukan veto, DK PBB memilih untuk mendukung resolusi yang menuntut
pengiriman bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar secara aman dan tanpa
hambatan berdasarkan Resolusi DK PBB 2722.
Usai
beberapa kali tertunda, resolusi tersebut juga serukan pengembangan kondisi
untuk menghentikan permusuhan yang berkelanjutan namun tidak serukan gencatan
senjata dengan segera.
Dalam
resolusi ini Rusia dan Amerika Serikat memilih abstain dan itu berarti disahkan
dan didukung oleh 13 negara anggota DKO PBB, Rusia pun meminta gencatan senjata
segera.
Dalam
resolusi tersebut para anggota DK PBB mendesak semua pihak untuk izinkan dan
fasilitasi penggunaan semua rute menuju dan di seluruh Jalur Gaza termasuk
penyerabangan perbatasan untuk penyedia bantuan kemanusiaan.
Para
anggota DK PBBjuga usulkan agar seorang coordinator kemanusiaan PBB ditunjuk
untuk mengawasi dan memverifikasi pasokan yang sudah masuk ke Jalur Gaza dengan
rancangan sebelum dengan menyatakan sistem bantuan untuk mempercepat alur
distribusi bantuan secara ekslusif yang berada di bawah wewenang PBB.
Rusia
menurut Perutusan Tetap mereka Vassily Nebenzia mengatakan dengan mengutiip
upaya delagasi AS dengan memperingatkan bahwa dokumen yang direvisi tersebut
mengandung unsur berbagai bagi masa depan Gaza dengan gantikan seruan penting untuk
gencatan senjata segera dalam jangka waktu yang tidak jelas.
“Melalui
upaya delegasi Amerika, rancangan resolusi tersebut telah memasukkan unsur yang
sangat berbahaya bagi masa depan Gaza,” ungkap Nebenzia,
Dubes
Vassily Nebenzia juga menambahkan dengan alih alih berupaya untuk mengakhiri
kekerasa, sebuah ungkapan ambigu yang memunculkan serukan bagi para pihak untuk
menciptakan kondisi bagi penghentian permusuhan.
Dubes
Nebenzia juga jelaskan bahwa AS gunakan takti favoritnya yaitu tekanan kasar,
pemerasan, dan memutarbalikan senjata yang akibatkan kalimat dalam rancangan
resolusi tersebut mengenai Gaza dikebiri secara siginifikan,
Lalu
bagaiman nasib Palestina khususnya Jalur Gaza, hanya Tuhan dan nurani dari para
diplomat AS tahu kapan ini akan berakhir apakah hingga benar hancur berkeping
Jalur Gaza baru tergugah nurani para diplomat AS di PBB ini ? hanya waktu yang
bisa menjawabnya ! ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar