61223,
07:00 – Sebuah gereja di kota bersejarah Betlehem di Tepi Barat membuat
dekorasi Natal tahun ini menggunakan puing puing sebagai pohon Natal sebagai reaksi
atas serangan Israel di Gaza.
Anadolu
Hal
ini disampaikan oleh Munzir Ishak dari Gereja Evangelical Lutheran Christmas di
Betlehem sebagaimana dilansir dari Antara.
"Saat
genosida terjadi atas warga kami di Gaza, kami tidak bisa merayakan kelahiran
Yesus Kristus tahun ini dengan cara apapun. Kami merasa tidak ingin
merayakannya,” kata pendeta Munzir Ishak dari Gereja Evangelical Lutheran
Christmas di Betlehem.
Sementara
itu jalan jalan di negara yang mayoritas Kristen didekorasi meriah dan kota kota
dipenuhi Cahaya selama Natal, gereja gereja di wilayah Palestina yang diduduki
Isreal menahan diri dari kegiatan perayaan yang berlebihan dengan membatasi
Natal hanya pada doa dan ritual sakral.
Dengan
mendekorasi pohon Natal tahun ini, gereja tersebut memilih dekorasi yang
terbuat dari puing puing yang melambangkan kehancuran di Gaza.
Dekorasi
tersebut terdiri dari gundukan yang terbuat dari potongan beton di sekitar
pohon zaitun, dan di tengah gundukan ditempatkan mainan bayi untuk mengingatkan
bayi yang terperangkap di bawah puing puing.
Pada
sekitar puing puing itu, disusun pula cabang pohon yang patah, beberapa patung
dan lilin lilin.
Pendeta
Munzir Ishak juga mengatakan bahwa memasang dekorasi puing menjadi pohon Natal
di Gereja adalah pesan bagi mereka sendiri dan dunia.
"Pesan
kami kepada diri kami sendiri adalah: Tuhan bersama kami dalam kesakitan.
Kristus lahir dalam solidaritas dengan mereka yang kesakitan dan menderita.
Tuhan menyertai mereka yang tertindas,” katanya.
"Kedua,
kami ingin menyampaikan pesan kepada gereja di seluruh dunia: 'Sayangnya, Natal
di Palestina seperti ini. 'Baik Kristen maupun Muslim, inilah keadaan yang kami
jalani di Palestina," ujar Ishak.
"Kita
dihadapkan pada perang genosida yang menargetkan seluruh warga Palestina.
Sayangnya, ketika kita memikirkan kelahiran Bayi Kristus, kita memikirkan
bayi-bayi yang dibunuh secara brutal di Gaza,” tambahnya.
Pendeta
Munzir Ishak juga menyoroti bahwa serangan Israel terhadap Gaza telah mematikan
serangan Natal.
Sebagaimana
diketahui, umat Kristen di seluruh dunia mengunjungi kota Betlehem pada akhir
Desember setiap tahunnya untuk merayakan Natal meyakini bahwa kota tersenbut
merupakan tempat Yesus lahir.
Para
pengunjung Kota Betlehem datang ke Gereja Nativity, yang dibangun di atas goa
yang diyakini sebagai tempat Perawan Maria melahirkan Yesus Kristus. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar