26722,
15:50 – Presiden Jokowi dan rombongan melakukan kunjungan kerja ke beberapa
negara di Asia Timur dalam rangka memperkuat kerja sama ekonomi dan lintas sector
lainnya.
presidenri.go.id
Perhentian
pertama adalah Republik Rakyat Tiongkok, dimana Presiden Jokowi bertemu dengan
Presiden Tiongkok, Xi Jinping.
Sebagaimana
ndut baca dari laman kepresiden, bahwa Presiden Jokowi lakukan pertemuan
bilateral dengan Presiden RRT Xi Jinping di Villa 14, Diaoyutai State
Guesthouse, Beijing,
Presiden
Jokowi adalah pemimipin dunia pertama yang tiba di Tiongkok setelah Olimpiade
musim dingin.
Dalam
pertemuan tersebut, dibahas beberapa hal antara lain beberapa MoU yang sudah
dilakukan saat pertemuan dengan PM (Premier) Li antara lain pembaruan MoU
sinergi poros maritim dunia dan Belt Road Initiative hingga rencana aksi kerja
sama pengembangan kapasitas keamanan siber dan teknologi.
Ndut
apresiasi dengan kunjunga Presiden Jokowi ke negara-negara Asia Timur salah
satunya adalah Tiongkok yang mana adalah mitra strategis Indonesia di kawasan
ASEAN.
Sebagai
mitra strategis, Tiongkok membuktikan dengan adanya komitmen tingkatkan kerja
sama ekonomi hijau yaitu dengan pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan
Utara serta impor produk pertanian Indonesia.
Selain
itu juga ada kerja sama tentang kelautan, protocol mengenai ekspor nanas Indonesia, pengaturan
kerja sama pertukaran informasi dan penegakan pelanggaran kepabeanan, kerja sama
pengembangan serta penelitian vaksin dan Genomika.
Namun
sayangnya dalam pertemuan ini, tidak ada menyinggung soal isu Laut Tiongkok
Selatan termasuk insiden Natuna yang beberapa kali terjadi dimana banyak nelayan
tradisional Tiongkok mengambil ikan di perairan Indonesia dengan tameng kapal
penjaga pantai mereka.
Kita
tahu Indonesia tahun ini adalah menjadi tahun yang penuh dengan tantangan
karena sebagai Presidensi G20 dimana negara kita mendapatkan dukungan dari RRT
dan juga soal ASEAN yang akan menjadi ketua pada 2023 Indonesia telah
berkomitmen menjadi ASEAN relevan tidak hanya bagi masyarakat Indonesia tapi juga kawasan dan
dunia.
Ndut
berharap kerja sama ini segera di realisasikan di lapangan, agar masyarakat
kedua negara dapat merasakan dampaknya dan saling mensejahterakan, terutama
soal Laut Tiongkok Selatan kiranya Indonesia bersikap keras walaupun itu mitra
strategis namun ini demi kemakmuran para nelayan kita.
Kita
nantikan saja implementasi nyata dari sederet kerja sama yang telah dilakukan
oleh pimpinan kedua negara, semoga dapat bisa mensejahterakan rakyat kedua
negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar