20722,
08:32 – Kapal Perang kebanggaan rakyat Indonesia, KRI Bima Suci akan mengarungi
laut dan beberapa negara selama 91 hari.
tnial.mid.id
Sebagaimana
ndut baca pada laman resmi TNI AL, kegiatan ini dalam rangka melaksanan pelayaran
operasi diplomasi muhibah duta bangsa dalam rangka mendukung latihan praktek pelayaran
Kartika Jala Krida a.k.a. KJK Taruna AAL Angkatan ke-69 tahun 2022.
Kegiatan
yang membawa nama bangsa ini di lepas oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut
(Wakasal) Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono didampingi Pangkoarmada II Laksda TNI
T.S.N.B. Hutabarat dan Gubernur AAL Laksda TNI Denih Hendrata melepas
keberangkatan Kapal Latih TNI Angkatan Laut (TNI AL) jenis Barquentine KRI Bima
Suci yang bertempat di Dermaga Madura, Ujung, Surabaya yang ditandai dengan
pelepasan tali tambat terakhir KRI Bima Suci secara simbolis oleh Wakasal.
Pelepasan
keberangkatan Satgas KJK dibawah dipimpin Dansatgas sekaligus Komandan KRI Bima
Suci Letkol Laut (P) M. Sati Lubis yang membawa 208 orang terdiri dari 92 orang ABK, 102 orang Taruna AAL dan 14
orang staf ini akan berlangsung selama 91 hari dengan menempuh jarak 11.122 Nm
serta direncanakan akan tiba kembali di tanah air pada 18 Oktober 2022 mendatang.
Wakasal
mengatakan bahwa pelayaran ini dimaksudkan untuk menjadi duta negara dalam
menjalankan peran diplomasi guna menambah wawasan tentang pergaulan
internasional serta kondisi sosial masyarakat ditempat yang disinggahi.
Selama
pelayaran 91 hari KRI Bima Suci akan singgah di Malaysia, Singapura dan
kota-kota di Australia, seluruh personel dan Taruna AAL akan melaksanakan
kunjungan kehormatan ke pejabat setempat sekaligus mengadakan promosi wisata
dan kebudayaan Indonesia terhadap masyarakat setempat yang disinggahi.
Ndut
ucapkan selamat jalan kepada para komandan dan taruna dalam mengarungi lautan
bebas dan berkunjung ke negara-negara yang disinggahi, perkenalkan Indonesia sebagaimana
mestinya, berita hal yang positif terutama pariwisata dan budayanya kepada masyarakat
di negara yang anda singgahi.
Ini
untuk kesekian kalinya TNI AL melepaskan para tarunanya untuk mempraktekkan
semua pelajaran yang telah didapatkan di kampus bumimoro dengan keadaan yang sebenarnya
di lapangan yaitu laut luas sebagai medan juang prajurit matra laut.
Karena
bagaimanapun para taruna ini 20 tahun ke depan akan menjadi pemimpin dan
penjaga laut Indonesia paling depan dengan bermoral, disiplin, dan tentunya
bertanggung jawab.
Ndut
setuju dengan prinsip TNI AL dimana menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah
bangsa bahari berwawasan maritim kepada masyarakat internasional.
Ndut
berharap para taruna ini, bisa terbuka mata dan pemikirannya terhadap situasi
yang ada saat ini termasuk isu-isu yang sedang berkembang seperti Laut Tiongkok
Selatan yang sampai sekarang belum ada pemecahannya, semoga 20 tahun mendatang para
taruna ini punya pemikiran lain dalam memecahkan masalah rumit ini, semoga.
Kita
nantikan saja kiprah para taruna ini dalam mengarungi laut bebas dan
menjelajahi negara-negara yang dilewatinya, semoga bisa menambah ilmu
kemaritimannya sebagai bekal di masa mendatang.
Salam Jalesveva Jayâmahe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar