Rabu, 20 Juli 2022

Operasi Diplomasi, KRI Bima Suci Arungi Malaysia hingga Australia

tnial.mid.id
20722, 08:32 – Kapal Perang kebanggaan rakyat Indonesia, KRI Bima Suci akan mengarungi laut dan beberapa negara selama 91 hari.

Sebagaimana ndut baca pada laman resmi TNI AL, kegiatan ini dalam rangka melaksanan pelayaran operasi diplomasi muhibah duta bangsa dalam rangka mendukung latihan praktek pelayaran Kartika Jala Krida a.k.a. KJK Taruna AAL Angkatan ke-69 tahun 2022.

Kegiatan yang membawa nama bangsa ini di lepas oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono didampingi Pangkoarmada II Laksda TNI T.S.N.B. Hutabarat dan Gubernur AAL Laksda TNI Denih Hendrata melepas keberangkatan Kapal Latih TNI Angkatan Laut (TNI AL) jenis Barquentine KRI Bima Suci yang bertempat di Dermaga Madura, Ujung, Surabaya yang ditandai dengan pelepasan tali tambat terakhir KRI Bima Suci secara simbolis oleh Wakasal.

Pelepasan keberangkatan Satgas KJK dibawah dipimpin Dansatgas sekaligus Komandan KRI Bima Suci Letkol Laut (P) M. Sati Lubis yang membawa 208 orang terdiri dari  92 orang ABK, 102 orang Taruna AAL dan 14 orang staf ini akan berlangsung selama 91 hari dengan menempuh jarak 11.122 Nm serta direncanakan akan tiba kembali di tanah air pada 18 Oktober 2022 mendatang.

Wakasal mengatakan bahwa pelayaran ini dimaksudkan untuk menjadi duta negara dalam menjalankan peran diplomasi guna menambah wawasan tentang pergaulan internasional serta kondisi sosial masyarakat ditempat yang disinggahi.

Selama pelayaran 91 hari KRI Bima Suci akan singgah di Malaysia, Singapura dan kota-kota di Australia, seluruh personel dan Taruna AAL akan melaksanakan kunjungan kehormatan ke pejabat setempat sekaligus mengadakan promosi wisata dan kebudayaan Indonesia terhadap masyarakat setempat yang disinggahi.

Ndut ucapkan selamat jalan kepada para komandan dan taruna dalam mengarungi lautan bebas dan berkunjung ke negara-negara yang disinggahi, perkenalkan Indonesia sebagaimana mestinya, berita hal yang positif terutama pariwisata dan budayanya kepada masyarakat di negara yang anda singgahi.

Ini untuk kesekian kalinya TNI AL melepaskan para tarunanya untuk mempraktekkan semua pelajaran yang telah didapatkan di kampus bumimoro dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan yaitu laut luas sebagai medan juang prajurit matra laut.

Karena bagaimanapun para taruna ini 20 tahun ke depan akan menjadi pemimpin dan penjaga laut Indonesia paling depan dengan bermoral, disiplin, dan tentunya bertanggung jawab.

Ndut setuju dengan prinsip TNI AL dimana menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa bahari berwawasan maritim kepada masyarakat internasional.

Ndut berharap para taruna ini, bisa terbuka mata dan pemikirannya terhadap situasi yang ada saat ini termasuk isu-isu yang sedang berkembang seperti Laut Tiongkok Selatan yang sampai sekarang belum ada pemecahannya, semoga 20 tahun mendatang para taruna ini punya pemikiran lain dalam memecahkan masalah rumit ini, semoga.

Kita nantikan saja kiprah para taruna ini dalam mengarungi laut bebas dan menjelajahi negara-negara yang dilewatinya, semoga bisa menambah ilmu kemaritimannya sebagai bekal di masa mendatang.

Salam Jalesveva Jayâmahe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar