29622,
16:21 – Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara, Iriana Joko Widodo dan
rombongan terbatas tiba di Kyiv, Ukraina setelah perjalanan 11 jam dengan
Kereta Luar Biasa a.k.a. KLB.
twitter.com/Jokowi
Sebagaimana
ndut baca pada laman kepresidenan, di Stasiun Kereta Central Kyiv, Ukraina,
Presiden dan Ibu Negara disambut oleh Deputi Menteri Luar Negeri Ukraina,
Dmytro Senik, Kepala Komisi Hubungan Antar Pemerintah Ukraina-Indonesia, Taras
Kachka dan pejabat KBRI Kyiv.
Setelah
tiba di Kyiv, Presiden pun melanjutkan agenda kunjungannnya dengan mengunjungi
Kota Irpin untuk melihat situasi terkini dari kota tersebut yang menjadi korban
dari Perang Russia-Ukraina.
Setibanya
di Kota Irpin, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana meninjau komplek apartemen Lipky
di kota tersebut dengan didampingi oleh Wali Kota Irpin, Alexander Grigorovich
Markushin serta melihat puing-puing bangunan apartemen yang rusak.
Dalam
keterangannya, Presiden Jokowi berharap agar perang bisa segera dihentikan dan
tidak ada lagi kota-kota di negara itu yang rusak akibat perang…
Ndut
acungi jempol dan apresiasi dengan agenda kunjungan luar negeri Presiden Joko
Widodo dengan rombongan terbatas ke Kyiv yang menurut ndut sangat beresiko
namun ndut percaya Tuhan melindungi Presiden dan rombongan karena membawa misi
perdamainan.
Kita
tahu perang Rusia dan Ukraina sudah masuki 124 hari atau empat bulan lebih
dengan menyisahkan bangunan menjadi puing dan ribuan orang tidak berdosa harus
kehilangan orang terkasihnya karena perang ini.
Presiden
Jokowi pun berinisiatif untuk mencoba mendamaikan kedua negara agar tidak lagi
menimbulkan perang yang lebih besar lagi, tentunya ini didukung oleh dunia
bahkan banyak kalangan kalo Indonesia bisa berperan dalam mendamaikan kedua
negara, karena pengalaman yang sudah pernah dilakukan selama ini.
Contohnya
pada tahun 1995 saat itu Presiden Soeharto menjadi juru damai antara Bosnia dan
Herzegovina dan ini juga sesuai dengan amanat konsitusi dalam hal menjaga
perdamaian dunia.
Ndut
berharap Presiden Joko Widodo bisa mendamaikan kedua negara walaupun mungkin
kedua pemimpin negara ini masih belum bisa niatan damai, setidaknya ucapan atau
saran Indonesia dapat didengar, karena perang ini menjadi dampak lintas sector
di dunia seperti terancam krisis energi dan pangan.
Dan
juga kiranya perdamaian itu bisa dilaksanakan di Bali saat inagurasi Presidensi
G20 pada November 2022 mendatang sebagai puncak dari ketegangan yang ada sehingga
ancaman krisis itu tidak pernah terjadi walaupun perubahan iklim semakin nyata
setidaknya rakyat Rusia dan Ukraina bisa mimpi indah saat terjaga dalam
lelapnya.
Kita
nantikan kiprah Presiden Jokowi yang kabarnya hari ini akan bertemu dengan
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, semoga ada titik
cerah dari pertemuan bersejarah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar