Kamis, 09 Juni 2022

Masyarakat Batak di Jerman Rayakan 160 Tahun Kehadiran Jerman di Tanah Batak

Kemlu.go.id
9622, 19:30 – Masyarakat Batak di Jerman rayakan 70 tahun hubungan diplomatic RI-Jerman dan 160 tahun hubungan khusus masyarakat Jerman dan Batak.

Sebagaimana ndut baca pada laman Kemlu, Konsulat Jenderal RI Hamburg bekerja sama dengan organisasi masyarakat Batak di Jerman yaitu Masyarakat Nauli Indonesia a.k.a. MNI Hamburg dan Himaboni e.V selenggarkan Festival Batak yang dgelar di gereja St Vinzenz, Odebull, Nordstrand-Schleswing Holstein

Bersamaan dengan peringatan Hari Pentakosta, juga peringati 160 tahun kehadiran Jerman di Tanah Batak melalui peran misionaris Jerman Pendeta Ingwer Ludwig Nommensen (IL Nommensen) yang menyebarkan pertama kali agama Kristen Protestan di Tanah Batak.

Istimewanya lagi perayaan diadakan di kota kelahiran IG Nommensen di Oldenbüll, Nordstrand, sebelah Utara Jerman, tepatnya di negara bagian Schleswig Holstein.

Dalam Festival ini, ditampilkan berbagai lagu-lagu rohani berbahasa Batak yang merupakan lagu terjemahan dari bahasa Jerman yang diterjemahkan langsung oleh Pdt. IL Nommensen diiringi dengan tarian tor-tor khas Batak. Disamping itu, juga ditampilkan upacara pemberian Ulos dan salah satu Alkitab berbahasa Batak yang merupakan edisi terjemahan pertama oleh Pdt. IL Nommensen pada tahun 1890-an.

Ndut apresiasi dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat Batak di Indonesia dalam menyambut kehadiran Nommensen di tanah batak yang sudah menginjak angka 160 tahun lamanya.

Kita tahu Nomensen dan Batak tidak akan pernah terpisahkan sampai kapan pun, karena itu memiliki ikatan sejarah yang sangat kuat, karena bila Nommensen tidak ada maka tidak akan agama Kristen dan HKBP sampai hari ini di tanah batak.

Ndut berharap kegiatan ini terus berlanjut dan berjalan harmonis hubungan antara masyarakat batak dengan masyarakat Jerman yang sudah lama terjalin, dan sekali-kali masyarakat Jerman bisa mengunjungi Tarutung, kota dimana Nommensen turunkan agama Kristen dan berkembang hingga saat ini.

Kita nantikan acara selanjutnya dari komunitas ini, demi terjalinya hubungan yang lebih harmonis tidak hanya kesukuan tetapi lebih kepada lintas budaya kedua negara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar