
Istimewa
11522,
09:45 – Timnas bulutangkis puteri Indonesia menjalani pertandingan terakhir
yang menentukan juara grup berhadapan dengan Jepang di Impact Arena, Bangkok,
Thailand.
Pada
pertandingan pertama, Indonesia menurunkan Bilqis Prasista menghadapi juara
dunia dan rangking 1 dunia, Akane Yamaguchi.
Diluar
dugaan dan kejutan, puteri dari pasangan legendaris bulutangkis Indonesia Joko
Suprianto dan Zelin Resiana mampu kalahkan sang rangking satu dunia ini dengan
dua gim langsung 21-19, 21-19 yang membuat Indonesia unggul 1-0 atas Jepang.
Namun
keunggulan itu tidak bertahan lama, ketika pertandingan kedua Indonesia menurunkan
pasangan Melani Mamahit / Tryola Nadia melawan pasangan Jepang Nami Matsuyama/Chiharu
Shida, Melani-Nadia harus mengakui permainan Matsuyama-Shida dengan rubber
game, 16-21, 21-18 dan 15-21 dan mengubah menjadi 1-1 untuk Jepang.
Pada
partai ketiga, Indonesia menurunkan ganda puteri kedua yaitu Lanny Tria Mayasari
/ Jesita Putri Miantoro berhadapan dengan Yuki Fukushima/ Mayu Matsumoto, namun
Lanny-Jesita harus mengakui permainan ganda Jepang dengan dua gim langsung 14-21
dan 15-21 mengubah menjadi 1-3 untuk kemenangan Jepang.
Di
partai terakhir, Indonesia menurunkan Siti Sarah Azzahra berhadapan dengan
tunggal puteri Jepang, Riko Gunji, Siti harus akui keperkasaan permainan dari
Gunji dan menyerah pada dua gim langsung dengan angka 12-21 dan 22-24.
Dengan
hasil ini, Indonesia akan berjumpa dengan tim Tiongkok di perempat final,
sedangkan Jepang akan bersua dengan China Taipe.
Ndut
yang menyaksikan cukup kaget juga dengan melihat permainan dari Bilqis yang
mampu kalahkan ratu bulutangkis dunia, Akane Yamaguchi dalam dua gim langsung
lagi, itu semua tidak lepas dari peran orangtua dan pamannya yang sangat
legendaris dalam bidang bulutangkis nasional.
Sang
ayah adalah Joko Suprianto, pemegang empat kali Thomas Cup (1994,96,98 dan
2000) sedangkan sang ibu, Zelin Resiana adalah pemegang dua kali Uber Cup yaitu
1994 dan 1996, kemudian sang paman Bambang Suprianto adalah pernah jadi ganda putera
nomor satu dunia (kalian yang lahir dan besar di 90an pasti tau siapa tokoh
ini)
Kita
tahu, materi pemain timnas Uber Indonesia berisikan pemain usia 17-21 tahun dan
merupakan debutan perdana dalam laga tersebut.
Ndut
berharap, para pemain jangan terlalu larut dalam kekalahan, namun tetap focus
yang mempersiapkan fisik dan mental untuk pertandingan selanjutnya agar Piala
Uber dapat kita bawa pulang ke Indonesia.
Kita nantikan saja pertandingan selanjutnya para srikandi bulutangkis ini dalam mengarungi putaran final Piala Uber 2022 ini, semoga bisa raih hasil masksimal yaitu membawa pulang piala tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar