16422, 13:00 – Disaat peringatan World Voice Day, angka pasien positif covid19 berada di angka 600 pasien.
Perhari
ini, pasien positif ada penambahan 602 pasien total 6,039,266 pasien, yang wafat
bertambah 24 orang menjadi 155,844 orang sedangkan yang sembuh bertambah 2,768
pasien menjadi 5,822,947 pasien.
Berbagai
pihak di Indonesia merespon atas laporan Deplu AS soal aplikasi PeduliLindungi
yang dikatakan melanggar HAM, salah satunya adalah Komnas HAM melalui Komisionernya
Beka Ulung Hapsara sebagaimana ndut baca pada sebuah laman berita.
Menurut
komisioner Beka, aplikasi PeduliLindungi, sudah sesuai untuk diterapkan dalam
keadaan situasi darurat kesehatan pandemic covid19, karena kalau tidak ambil
langkah tersebut, justru bisa dikategorikan pelanggaran HAM.
Aplikasi
PeduliLindungi harus dilihat dalam konteks yang lebih luas yaitu perlindungan
hak akses kesehatan dan hak hidup warga negara dan negara bentuk alat untuk
lakukan pelacakan dan perawatan dalam cegah penyebaran pandemic.
Sejauh
ini Komnas HAM belum pernah menerima pengaduan warga terkait penggunaan
aplikasi PeduliLindungi.
Diketahui,
Deplu AS rilis laporan Praktik HAM dibeberapa negara termasuk Indonesia, dilansir
dari 2021 Country Reports on Human Right Practice, sejumlah hal disorot dalam
laporan tersebut.
Salah
satunya aplikasi PeduliLindungi yang digunakan pemerintah untuk pelacakan kasus
covid19, menurut LSM yang jadi informan AS ini menuliskan aplikasi ini menyimpan
informasi tentang status vaksinasi individu, prihatin tentang informasi apa
yang dikumpulkan dan bagaimana data disimpan dan digunakan pemerintah.
Ndut
heran, kok negara sebesar AS percaya dengan LSM dalam menuliskan lapran dan
juga urusan HAM, namun perlu diketahui bahwa tidak ada negara yang sempurna akan
isu HAM, apakah AS sudah sempurna akan HAM di negaranya, lantas apa tanggapan
AS soal George Flyod bukankah itu pelanggaran HAM ?
Yang
jadi pertanyaan sekarang, siapa dibalik LSM yang menjadi agen AS dalam membuat
laporan itu sehingga terkesan ada pelanggaran, hal ini harus diusut agar transparan,
jangan memancing di air keruh, dibilang pelanggaran ternyata tidak ada sama sekali.
Lagi
pula Indonesia di mata dunia adalah salah satu negara yang dianggap paling
berhasil dalam tangani pandemic covid19 salah satnya adalah dengan fungsikan aplikasi
PeduliLindungi.
Ndut
berharap LSM tersebut dengan jiwa ksatria muncul dan minta maaf kepada rakyat Indonesia
atas laporannya yang tidak mendasar serta bahu membahu dengan pemerintah dalam
menangani pandemic ini, agar kita semua bisa beradaptasi dengan kehidupan yang
penuh dengan protocol kesehatan.
Kita
nantikan saja apakah LSM ini akan muncul dan minta maaf disaat pemerintah
tengah gencar menurunkan laju penyebaran dengan gelar sentra vaksin booster
agar Indonesia bisa hidup damai dengan covid19.
Dan
kepada dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang mengurusi pasien covid
seperti supir ambulance, kalian luar biasa dan kalian adalah orang pilihan
untuk kerja seperti ini, salute ! *hormat ala Jepang* #bloggerlawancovid19
#terserahIndonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar