Sabtu, 16 April 2022

Tidak Ada Pelanggaran HAM Dalam PeduliLindungi

16422, 13:00 – Disaat peringatan World Voice Day, angka pasien positif covid19 berada di angka 600 pasien.

Perhari ini, pasien positif ada penambahan 602 pasien total 6,039,266 pasien, yang wafat bertambah 24 orang menjadi 155,844 orang sedangkan yang sembuh bertambah 2,768 pasien menjadi 5,822,947 pasien.

Berbagai pihak di Indonesia merespon atas laporan Deplu AS soal aplikasi PeduliLindungi yang dikatakan melanggar HAM, salah satunya adalah Komnas HAM melalui Komisionernya Beka Ulung Hapsara sebagaimana ndut baca pada sebuah laman berita.

Menurut komisioner Beka, aplikasi PeduliLindungi, sudah sesuai untuk diterapkan dalam keadaan situasi darurat kesehatan pandemic covid19, karena kalau tidak ambil langkah tersebut, justru bisa dikategorikan pelanggaran HAM.

Aplikasi PeduliLindungi harus dilihat dalam konteks yang lebih luas yaitu perlindungan hak akses kesehatan dan hak hidup warga negara dan negara bentuk alat untuk lakukan pelacakan dan perawatan dalam cegah penyebaran pandemic.

Sejauh ini Komnas HAM belum pernah menerima pengaduan warga terkait penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

Diketahui, Deplu AS rilis laporan Praktik HAM dibeberapa negara termasuk Indonesia, dilansir dari 2021 Country Reports on Human Right Practice, sejumlah hal disorot dalam laporan tersebut.

Salah satunya aplikasi PeduliLindungi yang digunakan pemerintah untuk pelacakan kasus covid19, menurut LSM yang jadi informan AS ini menuliskan aplikasi ini menyimpan informasi tentang status vaksinasi individu, prihatin tentang informasi apa yang dikumpulkan dan bagaimana data disimpan dan digunakan pemerintah.

Ndut heran, kok negara sebesar AS percaya dengan LSM dalam menuliskan lapran dan juga urusan HAM, namun perlu diketahui bahwa tidak ada negara yang sempurna akan isu HAM, apakah AS sudah sempurna akan HAM di negaranya, lantas apa tanggapan AS soal George Flyod bukankah itu pelanggaran HAM ?

Yang jadi pertanyaan sekarang, siapa dibalik LSM yang menjadi agen AS dalam membuat laporan itu sehingga terkesan ada pelanggaran, hal ini harus diusut agar transparan, jangan memancing di air keruh, dibilang pelanggaran ternyata tidak ada sama sekali.

Lagi pula Indonesia di mata dunia adalah salah satu negara yang dianggap paling berhasil dalam tangani pandemic covid19 salah satnya adalah dengan fungsikan aplikasi PeduliLindungi.

Ndut berharap LSM tersebut dengan jiwa ksatria muncul dan minta maaf kepada rakyat Indonesia atas laporannya yang tidak mendasar serta bahu membahu dengan pemerintah dalam menangani pandemic ini, agar kita semua bisa beradaptasi dengan kehidupan yang penuh dengan protocol kesehatan.

Kita nantikan saja apakah LSM ini akan muncul dan minta maaf disaat pemerintah tengah gencar menurunkan laju penyebaran dengan gelar sentra vaksin booster agar Indonesia bisa hidup damai dengan covid19.

Dan kepada dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang mengurusi pasien covid seperti supir ambulance, kalian luar biasa dan kalian adalah orang pilihan untuk kerja seperti ini, salute ! *hormat ala Jepang* #bloggerlawancovid19 #terserahIndonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar